Hadirkan Budaya Dayak dan Sunda Lewat Pameran Fotografi di Bali

Jum'at, 03 November 2023 - 23:10 WIB
loading...
Hadirkan Budaya Dayak...
Potret Budaya Dayak dan Sunda lewat pameran Fotografi di Bali. Foto/Istimewa
A A A
BALI - Kebudayaan Dayak dan Sunda merupakan dua kebudayaan yang berasal dari pulau yang berbeda, yaitu Kalimantan dan Jawa Barat. Kedua kebudayaan ini diperkenalkan melalui pameran fotografi di Pulau Bali.

Berlangsung di The Stones Hotel menggelar pameran foto karya Daniel Kordan, fotografer bergenre landscape selama sebulan di Legian, Bali. Foto karya Daniel yang eksklusif ini akan dipamerkan pada 29 November 2023 dan berlangsung selama sebulan.

Pengunjung berkesempatan membeli koleksi terbatas dari mahakarya fotografer Daniel. Pameran foto ini merupakan rangkaian dari 11 tahun The Stones Hotel yang mengusung tajuk A Journey Through The Sights and Sounds of The Stones.



Assistant Director of Marketing and Communications The Stones Hotel Andika Pratama mengatakan pesona alam Indonesia menjadi fokus utama mempersembahkan Indonesia Unveiled di Bali.

Menuuru dia, pameran fotografi Daniel Kordan sebagai perjalanan visual yang akan membawa pengunjung ke landscape yang memukau dan ekosistem yang beragam dari Indonesia.

“Melalui lensa fotografer terkemuka Daniel Kordan, ia menunjukkan pesona alam hutan tropis yang memukau, pantai-pantai yang indah, dan satwa liar eksotis yang menjadikan Indonesia sebagai surga para travelers.” tutur Andika dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/11/2023).



Daniel adalah fotografer landscape ternama dan menjadikan Bali sebagai rumahnya Dia meng-mengelaborasi kecantikan alam Indonesia melalui foto-foto memukau miliknya.

Portofolionya Daniel ada di beberapa majalah bergengsi, seperti National Geographic. Dia juga rutin berbagi pengetahuannya dengan para fotografer Indonesia melalui workshop, tur fotografi, dan ekspedisi fotografi.

Beberapa objek foto Daniel adalah Poyang dan para sahabatnya dari Banjarmasin, Kalimantan, memvisualkan Suku Dayak. Tema budaya dan tradisi Sunda juga dihadirkan pada rangkaian acara tersebut lantaran Saung Angklung Udjo (SAU) menyuguhkan seni musik angklung.

SAU yang berdiri sejak 1966 itu mengemban misi untuk melestarikan budaya Sunda dan musik angklung tradisional. Sejarah panjang yang telah ditunjukkan oleh SAU dan komitmen sosial terhadap komunitas di sekelilingnya membuat SAU menjadi pelengkap event ini.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2059 seconds (0.1#10.140)