Waduh! Sungai Bengawan Solo Penuh Tertutup Eceng Gondok Sepanjang 5 Km
loading...
A
A
A
BOJONEGORO - Musim kemarau panjang membuat Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur tertutup tumbuhan eceng gondok. Permukaan sungai terpanjang di Pulau Jawa ini berubah jadi berwarna hijau daun enceng gondok.
Foto/iNews TV/Dedi Mahdi
Enceng gondok yang memenuhi Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro ini diperkirakan sepanjang lebih dari 5 km.
Berdasarkan pantauan udara dari video drone, terlihat tumbuhan eceng gondok menyelimuti permukaan Sungai Bengawan Solo, tepatnya di bawah Jembatan Kecamatan Malo, Bojonegoro.
Enceng gondok tumbuh subur memenuhi aliran sungai. Tumbuhan yang cepat berkembang biak ini bahkan menutupi seluruh permukaan Sungai Bengawan Solo.
Sehingga membuat sungai terpanjang di Pulau Jawa ini berwarna hijau.
Meski terlihat pemandangan indah, terutama saat eceng gondok berbunga namun fenomena alam ini membuat resah warga yang sehari-hari memanfaatkan sungai untuk beraktifitas seperti menyebrang, mencari ikan dan pasir.
Hal itu lantaran perahu kecil yang digunakan kesulitan melintas aliran sungai yang dipenuhi enceng gondok.
Misbahul, warga sekitar menjelaskan, banyaknya tanaman enceng gondok disebabkan surutnya aliran sungai serta adanya penutupan bendung gerak di daerah hilir saat musim kemarau panjang. Sehingga air tak bisa mengalir deras.
"Kondisi ini sudah berlangsung sekitar 1,5 bulan," ujarnya, Jumat (27/10/2023).
Keberadaan tanaman eceng gondok ini diperkirakan akan menghilang dengan sendirinya saat debit air sungai kembali naik di musim penghujan.
Foto/iNews TV/Dedi Mahdi
Enceng gondok yang memenuhi Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro ini diperkirakan sepanjang lebih dari 5 km.
Berdasarkan pantauan udara dari video drone, terlihat tumbuhan eceng gondok menyelimuti permukaan Sungai Bengawan Solo, tepatnya di bawah Jembatan Kecamatan Malo, Bojonegoro.
Enceng gondok tumbuh subur memenuhi aliran sungai. Tumbuhan yang cepat berkembang biak ini bahkan menutupi seluruh permukaan Sungai Bengawan Solo.
Sehingga membuat sungai terpanjang di Pulau Jawa ini berwarna hijau.
Meski terlihat pemandangan indah, terutama saat eceng gondok berbunga namun fenomena alam ini membuat resah warga yang sehari-hari memanfaatkan sungai untuk beraktifitas seperti menyebrang, mencari ikan dan pasir.
Hal itu lantaran perahu kecil yang digunakan kesulitan melintas aliran sungai yang dipenuhi enceng gondok.
Misbahul, warga sekitar menjelaskan, banyaknya tanaman enceng gondok disebabkan surutnya aliran sungai serta adanya penutupan bendung gerak di daerah hilir saat musim kemarau panjang. Sehingga air tak bisa mengalir deras.
"Kondisi ini sudah berlangsung sekitar 1,5 bulan," ujarnya, Jumat (27/10/2023).
Keberadaan tanaman eceng gondok ini diperkirakan akan menghilang dengan sendirinya saat debit air sungai kembali naik di musim penghujan.
(shf)