Ini 3 Lokasi Keramat di Keraton Gunung Kawi Malang yang Kerap Dijadikan Tempat Ritual

Minggu, 22 Oktober 2023 - 13:06 WIB
loading...
Ini 3 Lokasi Keramat di Keraton Gunung Kawi Malang yang Kerap Dijadikan Tempat Ritual
Keraton Gunung Kawi Malang menjadi bagian dari wisata religi dan spiritual. Foto/Avirista Midaada/MPI
A A A
MALANG - Keraton Gunung Kawi Malang menjadi bagian dari wisata religi dan spiritual. Di keraton ini konon masyarakat dan wisatawan yang datang kerap berdoa di beberapa tempat. Setidaknya, ada tiga lokasi bangunan yang dianggap keramat oleh masyarakat Keraton Gunung Kawi.

Jono, salah satu pemandu wisata Keraton Gunung Kawi mengungkapkan, bila pengunjung yang memiliki tujuan tertentu bisa berdoa atau sekedar berdiam diri bertawasul di tiga lokasi. Di tempat pertama yakni bangunan utama Keraton Gunung Kawi.

"Di keraton itu, ya tempat buat meditasi, tawasulan gitu, berdoa, tujuannya apa, mintanya apa, biasanya orang di situ (di bangunan keratonnya)," kata Jono.

Bangunan keraton ini sendiri terletak di depan kompleks setelah gerbang pintu masuk area kawasan Keraton Gunung Kawi. Bangunannya berwarna kuning, ada tempat untuk meletakkan sesajen semacam baskom di depan, dengan terdapat tulisan huruf mandarin.



Keraton ini terletak di samping vihara dan klenteng, tempat peribadatan umat Buddha dan Konghucu. Lokasinya tak jauh dari gerbang masuk keraton, atau naik satu tingkatan dari gerbang masuk.

"Keraton tempat dibuat syukuran, tidak ada makamnya, makamnya ya ini, di situ pertapaannya, punjernya dua. (Kalau syukuran di keraton biasanya sama) ayam ingkung, sama nasi kebuli, kabul tujuannya. Nasi kebuli, kabul panuwune satu tempeh besar, nasi kuning, sama mie, lengkap," terangnya.

Lokasi kedua yang biasanya digunakan untuk meditasi dan berdoa yakni di area makam Toenggol Manik Djaja Ningrat dan Toenggol Wati. Kedua tokoh ini konon dipercaya warga sekitar berkaitan dengan keturunan Kerajaan Kediri di Daha, yang menjadi keturunan Mpu Sindok dari Kerajaan Mataram.

"Mbah Eyang Tonggoel Manik dan Toenggol Wati ini dari Kerajaan Kediri Daha, yang masih keturunannya dari Mpu Sindok. Beliau dimakamkan di sini," ucapnya.

Di makam inilah biasanya para pelaku spiritual dan pengunjung wisata religi akan memanjatkan doa. Mereka juga berziarah untuk mendoakan kedua sosok yang dimakamkan setingkat di atas bangunan keraton.

Di area makam ini juga beberapa sesajen terlihat. Beberapa sesajen sengaja dibawa oleh pengunjung, mulai dari makanan nasi telur, aneka jajanan pasar, hingga kopi. Sesajen itu diletakkan di sebuah meja tepat di antara batu nisan dua makam yang lebih menyerupai makam muslim tersebut.

"Ya di sini ziarah nyekar menghormati leluhur istilahnya -lah. Meditasi, nyari ketenangan batin, tawasulan lah di sini, dibatin tujuannya apa, biasanya bawa dupa," ucapnya.

Menurut Jono, pengunjung yang hadir dan bermeditasi biasanya memerlukan waktu paling tidak satu jam hingga lima jam paling lama. Patokannya dikatakan warga Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, ini satu dupa sudah habis, maka mereka akan pulang.

"Ketika berhasil tujuannya, biasanya datang ke sini lagi, syukuran, syukurannya di keraton di bawah itu. Tapi bebas gak ada kewajiban syarat ini itu, ya kayak syukuran pada umumnya," jelasnya.

Satu lokasi yang biasa digunakan untuk bermeditasi dan berdoa yakni Pesanggrahan Gunung Kawi. Lokasinya terletak di paling atas dari kompleks Keraton Gunung Kawi. Di bangunan ini terdapat dua patung kuda, di sisi kanan dan kiri yang menyambut pengunjung yang tiba.

Menuju ke bangunan ini, pengunjung perlu melewati belasan anak tangga. Letaknya yang tinggi menjadi bangunan yang tidak bisa sembarangan orang mengaksesnya. Menurut pemandu wisata Keraton Gunung Kawi, lokasi Pesanggrahan Gunung Kawi menjadi lokasi orang-orang dengan tingkatan tinggi yang bermeditasi.

"Iya (tertutup terus ruangannya) kalau ada tamu yang kepingin (saja boleh masuk dengan syarat-syarat tertentu), kalau ada yang perlu baru dibukakan, tidak sembarangan bisa langsung masuk, beda tingkatan itu. Beda kayak yang di sini (di makam Tonggoel Manik dan Toenggol Wati) dan keraton," jelasnya.

Menurutnya, seluruh kompleks Keraton Gunung Kawi ini awalnya tidak terlalu bagus. Tetapi seluruhnya mulai dari bangunan tempat ibadah 6 umat beragama, kompleks tiga makam di bawah dan dua makam di atas, bangunan keraton, hingga akses wifi yang ada diberikan oleh para pengunjung yang telah sukses.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1388 seconds (0.1#10.140)