8 Peninggalan Kerajaan Kutai, dari Prasasti hingga Singgasana Sultan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat sejumlah situs yang diketahui menjadi peninggalan Kerajaan Kutai . Tidak hanya dalam satu tempat, beberapa peninggalan tersebut tersebar di daerah yang berbeda.
Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan besar yang berdiri sejak abad ke-4 Masehi di wilayah Kalimantan Timur. Kerajaan ini bercorak Hindu dan memiliki hubungan perdagangan dengan India.
Sebagai kerajaan besar, Kutai telah meninggalkan beberapa situs yang masih ada hingga saat ini. Adapun peninggalan dari Kerajaan Kutai sendiri adalah sebagai berikut.
Prasasti Yupa merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kutai. Prasasti ini berupa tujuh buah batu berbentuk tiang yang bertuliskan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Prasasti ini menceritakan tentang kebaikan dan kedermawanan raja-raja Kutai, terutama Maharaja Mulawarman yang memberikan 20.000 ekor sapi kepada para brahmana sebagai persembahan kepada dewa-dewa.
Prasasti Yupa ditemukan di Muara Kaman, Kalimantan Timur pada tahun 1879 oleh seorang pegawai Belanda bernama Hendrikus Albertus van der Wijk. Prasasti Yupa kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Ketopong Sultan Kutai adalah mahkota raja dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas dengan berat 1,98 kg. Ketopong ini memiliki hiasan berupa bunga teratai, burung garuda, dan naga. Ketopong ini juga disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Kalung Ciwa sendiri berupa kalung emas yang memiliki liontin berbentuk lingga dan yoni, simbol dewa Siwa dan dewi Parwati. Kalung ini dipakai sebagai simbol yang menunjukkan pengaruh agama Hindu di Kerajaan Kutai.
Kalung Ciwa ditemukan pada tahun 1890 oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kalung yang satu ini sudah disimpan pada Museum Nasional Jakarta.
Sama berbahan emas, Pedang Sultan Kutai adalah pedang emas yang memiliki ukiran berupa naga dan burung garuda. Pedang ini merupakan lambang kekuasaan dan kejayaan Kerajaan Kutai.
Kura-kura emas ini terbuat dari emas murni dengan berat sekitar 20 kilogram. Di dalamnya terdapat batu permata dan hiasan perhiasan lainnya yang menunjukkan kekayaan dan keindahan seni Kerajaan Kutai.
Kura-kura emas ini memiliki cerita yang menarik. Menurut sejarah, kura-kura emas ini merupakan benda persembahan dari Kerajaan China untuk Aji Bidara Putih, salah satu putri Raja Kutai.
Keramik Tiongkok kuno Kutai adalah salah satu peninggalan sejarah yang menunjukkan adanya hubungan perdagangan antara Kerajaan Kutai dengan Kerajaan Cina di masa lalu. Keramik ini berasal dari berbagai dinasti di Cina, seperti Dinasti Ching, Dinasti Ming, Dinasti Yuan, dan lain-lain.
Peninggalan yang satu ini menjadi salah satu bukti bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang maju dan memiliki jaringan perdagangan yang luas. Kerajaan Kutai mampu menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Cina dan mendapatkan barang-barang mewah dan berkualitas dari sana.
Tali Juwita terbuat dari 21 helai benang yang masing-masing terbuat dari emas, perak, dan perunggu. Tali ini memiliki hiasan berupa tiga bandul berbentuk gelang dan lampion, yang bertatahkan permata mata kucing, barjat putih, dan bandul kecil.
Tali Juwita berasal dari kata Upavita, yang berarti kalung yang diberikan kepada raja. Tali ini biasanya dipakai pada upacara adat Bepelas, yaitu upacara penobatan sultan baru.
Singgasana Sultan Kutai Kartanegara juga termasuk peninggalan kerajaan yang masih ada hingga saat ini. Singgasana tersebut berbentuk dua kursi berwarna kuning keemasan.
Dalam sejarahnya, Singgasana tersebut digunakan dalam acara peraduan pengantin Kutai atau disebut juga geta yang berwarna biru tua. Tidak hanya kursi, di singgasana jua terdapat payung dan umbul-umbul sebagai hiasannya.
Demikian ulasan tentang peninggalan Kerajaan Kutai yang masih ada hingga sekarang ini. Semoga bermanfaat.
Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan besar yang berdiri sejak abad ke-4 Masehi di wilayah Kalimantan Timur. Kerajaan ini bercorak Hindu dan memiliki hubungan perdagangan dengan India.
Sebagai kerajaan besar, Kutai telah meninggalkan beberapa situs yang masih ada hingga saat ini. Adapun peninggalan dari Kerajaan Kutai sendiri adalah sebagai berikut.
Peninggalan Kerajaan Kutai
1. Prasasti Yupa
Prasasti Yupa merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kutai. Prasasti ini berupa tujuh buah batu berbentuk tiang yang bertuliskan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Prasasti ini menceritakan tentang kebaikan dan kedermawanan raja-raja Kutai, terutama Maharaja Mulawarman yang memberikan 20.000 ekor sapi kepada para brahmana sebagai persembahan kepada dewa-dewa.
Prasasti Yupa ditemukan di Muara Kaman, Kalimantan Timur pada tahun 1879 oleh seorang pegawai Belanda bernama Hendrikus Albertus van der Wijk. Prasasti Yupa kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
2. Ketopong Sultan Kutai
Ketopong Sultan Kutai adalah mahkota raja dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas dengan berat 1,98 kg. Ketopong ini memiliki hiasan berupa bunga teratai, burung garuda, dan naga. Ketopong ini juga disimpan di Museum Nasional Jakarta.
3. Kalung Ciwa
Kalung Ciwa sendiri berupa kalung emas yang memiliki liontin berbentuk lingga dan yoni, simbol dewa Siwa dan dewi Parwati. Kalung ini dipakai sebagai simbol yang menunjukkan pengaruh agama Hindu di Kerajaan Kutai.
Baca Juga
Kalung Ciwa ditemukan pada tahun 1890 oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kalung yang satu ini sudah disimpan pada Museum Nasional Jakarta.
4. Pedang Sultan Kutai
Sama berbahan emas, Pedang Sultan Kutai adalah pedang emas yang memiliki ukiran berupa naga dan burung garuda. Pedang ini merupakan lambang kekuasaan dan kejayaan Kerajaan Kutai.
5. Kura-kura Emas
Kura-kura emas ini terbuat dari emas murni dengan berat sekitar 20 kilogram. Di dalamnya terdapat batu permata dan hiasan perhiasan lainnya yang menunjukkan kekayaan dan keindahan seni Kerajaan Kutai.
Kura-kura emas ini memiliki cerita yang menarik. Menurut sejarah, kura-kura emas ini merupakan benda persembahan dari Kerajaan China untuk Aji Bidara Putih, salah satu putri Raja Kutai.
6. Keramik Tiongkok Kuno
Keramik Tiongkok kuno Kutai adalah salah satu peninggalan sejarah yang menunjukkan adanya hubungan perdagangan antara Kerajaan Kutai dengan Kerajaan Cina di masa lalu. Keramik ini berasal dari berbagai dinasti di Cina, seperti Dinasti Ching, Dinasti Ming, Dinasti Yuan, dan lain-lain.
Peninggalan yang satu ini menjadi salah satu bukti bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang maju dan memiliki jaringan perdagangan yang luas. Kerajaan Kutai mampu menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Cina dan mendapatkan barang-barang mewah dan berkualitas dari sana.
7. Tali Juwita
Tali Juwita terbuat dari 21 helai benang yang masing-masing terbuat dari emas, perak, dan perunggu. Tali ini memiliki hiasan berupa tiga bandul berbentuk gelang dan lampion, yang bertatahkan permata mata kucing, barjat putih, dan bandul kecil.
Tali Juwita berasal dari kata Upavita, yang berarti kalung yang diberikan kepada raja. Tali ini biasanya dipakai pada upacara adat Bepelas, yaitu upacara penobatan sultan baru.
8. Singgasana Sultan
Singgasana Sultan Kutai Kartanegara juga termasuk peninggalan kerajaan yang masih ada hingga saat ini. Singgasana tersebut berbentuk dua kursi berwarna kuning keemasan.
Dalam sejarahnya, Singgasana tersebut digunakan dalam acara peraduan pengantin Kutai atau disebut juga geta yang berwarna biru tua. Tidak hanya kursi, di singgasana jua terdapat payung dan umbul-umbul sebagai hiasannya.
Demikian ulasan tentang peninggalan Kerajaan Kutai yang masih ada hingga sekarang ini. Semoga bermanfaat.
(okt)