Viral, Situ Sarkanjut Garut Mengering dan Jadi Lapangan Sepak Bola
loading...
A
A
A
GARUT - Musim kemarau panjang dan kekeringan membuat Situ Sarkanjut di Desa Dungusiku, Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jabar yang biasanya penuh berisi air kini mengering. Tak ada air sama sekali di danau yang tadinya memiliki kedalaman hingga 6 meter tersebut.
Keadaan Situ Sarkanjut berubah seperti lapangan dengan tekstur tanah retak. Memiliki luas sekitar 5 hektare, beberapa area ditumbuhi rumput hijau sehingga dimanfaatkan warga sekitar untuk mengembala domba dan bermain sepak bola.
Kendati mengering, pesona danau dengan nama nyeleneh itu tidak pernah pudar. Berbatasan dengan sekolah, pemukiman, kebun serta hutan, keindahan Situ Sarkanjut bisa dinikmati saat sore hari.
Jika debit air sedang tinggi, danau tersebut kerap didatangi warga untuk memancing, makan bersama atau menjadi tempat singgah para pesepeda.
"Ada pula yang sengaja suka duduk-duduk di pinggir situ sekedar menikmati suasana sejuk di sini," ujar Wiwi, salah seorang warga Kampung Singkur, Desa Karanganyar, Kecamatan Leuwigoong, Garut, Sabtu (21/10/2023).
Keberadaan Situ Sarkanjut menurut Wiwi adalah sebuah keberkahan. Bagaimana tidak, danau yang memiliki arti alat kelamin pria ini menjadi tempat mata pencaharian warga untuk memelihara dan memancing ikan.
"Air di situ ini mengandalkan air hujan karena tidak memiliki saluran irigasi. Apabila airnya sedang besar, ikan tumbuh subur dan berkembang biak. Para pemancing dari luar desa selalu banyak yang datang," papar Wiwi.
Wiwi berharap, kekeringan di Situ Sarkanjut tidak berlangsung terlalu lama. Apalagi ekosistem di sekitarnya punah.
"Ikan-ikan sudah tidak ada lagi. Terlebih biasanya air di situ ini jadi andalan warga untuk mengairi lahan pertanian seperti tanaman padi. Semoga musim hujan segera datang," tutupnya.
Situ Sarkanjut mengering dan berubah jadi lahan kosong yang dimanfaatkan jadi lapangan sepak bola dengan tekstur tanah retak. Foto/Tangkapan Layar
Keadaan Situ Sarkanjut berubah seperti lapangan dengan tekstur tanah retak. Memiliki luas sekitar 5 hektare, beberapa area ditumbuhi rumput hijau sehingga dimanfaatkan warga sekitar untuk mengembala domba dan bermain sepak bola.
Kendati mengering, pesona danau dengan nama nyeleneh itu tidak pernah pudar. Berbatasan dengan sekolah, pemukiman, kebun serta hutan, keindahan Situ Sarkanjut bisa dinikmati saat sore hari.
Jika debit air sedang tinggi, danau tersebut kerap didatangi warga untuk memancing, makan bersama atau menjadi tempat singgah para pesepeda.
"Ada pula yang sengaja suka duduk-duduk di pinggir situ sekedar menikmati suasana sejuk di sini," ujar Wiwi, salah seorang warga Kampung Singkur, Desa Karanganyar, Kecamatan Leuwigoong, Garut, Sabtu (21/10/2023).
Keberadaan Situ Sarkanjut menurut Wiwi adalah sebuah keberkahan. Bagaimana tidak, danau yang memiliki arti alat kelamin pria ini menjadi tempat mata pencaharian warga untuk memelihara dan memancing ikan.
"Air di situ ini mengandalkan air hujan karena tidak memiliki saluran irigasi. Apabila airnya sedang besar, ikan tumbuh subur dan berkembang biak. Para pemancing dari luar desa selalu banyak yang datang," papar Wiwi.
Wiwi berharap, kekeringan di Situ Sarkanjut tidak berlangsung terlalu lama. Apalagi ekosistem di sekitarnya punah.
"Ikan-ikan sudah tidak ada lagi. Terlebih biasanya air di situ ini jadi andalan warga untuk mengairi lahan pertanian seperti tanaman padi. Semoga musim hujan segera datang," tutupnya.
Situ Sarkanjut mengering dan berubah jadi lahan kosong yang dimanfaatkan jadi lapangan sepak bola dengan tekstur tanah retak. Foto/Tangkapan Layar
(shf)