5 Fakta Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit yang Masuk Islam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prabu Brawijaya V merupakan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit yang memerintah pada tahun 1468 hingga 1478 Masehi. Hal tersebut diketahui melalui naskah Pararaton peninggalan Kerajaan Majapahit .
Selama menjadi penguasa Majapahit, Prabu Brawijaya yang dikenal dengan nama Prabu Kertabumi ini kerap menghadapi berbagai tantangan dan konflik, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal itu membuat Kerajaan Majapahit dekat dengan keruntuhan.
Meski menjadi salah satu raja yang pernah berjasa bagi Kerajaan Majapahit, Prabu Kertabumi ini jarang dikenal sejarahnya. Untuk lebih mengenal dengan Raja Prabu Brawijaya V, simak beberapa fakta berikut.
Prabu Brawijaya V adalah raja terakhir Kerajaan Majapahit versi naskah-naskah babad dan serat. Ia diketahui mulai memerintah sejak 1468 hingga 1478 Masehi.
Tokoh ini nyata dan sangat legendaris. Ia sering dianggap sama dengan Bhre Kertabhumi, yaitu nama yang ditemukan dalam penutupan naskah Pararaton.
Prabu Brawijaya V merupakan ayahanda Raden Patah. Ia adalah tokoh yang nantinya mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa, Kesultanan Demak, sekaligus memungkasi riwayat Majapahit.
Raden Patah sendiri adalah putra dari Brawijaya V dengan seorang selir bernama Dewi Sari. Ibunya merupakan putri dari Raja Cermain, penguasa Palembang.
Prabu Brawijaya V mengalami banyak pemberontakan dan perang saudara selama masa pemerintahannya. Salah satu yang terkenal adalah Perang Paregreg (1405-1406), yang melibatkan dua faksi dalam kerajaan.
Kedua fraksi tersebut yaitu faksi Wirabhumi yang dipimpin oleh Bhre Wirabhumi, putra Brawijaya V dari permaisuri pertama, dan faksi Kertabhumi yang dipimpin oleh Brawijaya V sendiri. Perang ini berakhir dengan kemenangan Brawijaya V dan kematian Bhre Wirabhumi.
Prabu Brawijaya V juga menghadapi ancaman dari luar, yaitu dari Kerajaan Sunda di barat dan Kerajaan Malaka di timur. Pada tahun 1456, ia mengirimkan pasukan untuk menyerang Sunda, tetapi gagal merebut ibu kota Pakuan Pajajaran.
Namun pada tahun 1466, ia mengirimkan pasukan untuk menyerang Malaka, tetapi juga gagal karena mendapat perlawanan dari Kesultanan Samudera Pasai yang bersekutu dengan Malaka.
Prabu Brawijaya V menjadi raja yang berhasil memeluk agama Islam. Hal tersebut bisa terjadi setelah dirinya mendapat dakwah dari para wali songo, terutama Sunan Kalijaga.
Menurut Serat Darmogandul, ia diislamkan di Blambangan setelah Sunan Kalijaga berhasil memotong rambutnya yang panjang dan tidak boleh disentuh. Ia kemudian berganti nama menjadi Maulana Hasanuddin dan wafat pada tahun 1478.
Selama menjadi penguasa Majapahit, Prabu Brawijaya yang dikenal dengan nama Prabu Kertabumi ini kerap menghadapi berbagai tantangan dan konflik, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal itu membuat Kerajaan Majapahit dekat dengan keruntuhan.
Meski menjadi salah satu raja yang pernah berjasa bagi Kerajaan Majapahit, Prabu Kertabumi ini jarang dikenal sejarahnya. Untuk lebih mengenal dengan Raja Prabu Brawijaya V, simak beberapa fakta berikut.
Fakta Prabu Brawijaya V
1. Raja Terakhir Kerajaan Majapahit
Prabu Brawijaya V adalah raja terakhir Kerajaan Majapahit versi naskah-naskah babad dan serat. Ia diketahui mulai memerintah sejak 1468 hingga 1478 Masehi.
Baca Juga
Tokoh ini nyata dan sangat legendaris. Ia sering dianggap sama dengan Bhre Kertabhumi, yaitu nama yang ditemukan dalam penutupan naskah Pararaton.
2. Ayahanda Raden Fatah
Prabu Brawijaya V merupakan ayahanda Raden Patah. Ia adalah tokoh yang nantinya mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa, Kesultanan Demak, sekaligus memungkasi riwayat Majapahit.
Raden Patah sendiri adalah putra dari Brawijaya V dengan seorang selir bernama Dewi Sari. Ibunya merupakan putri dari Raja Cermain, penguasa Palembang.
3. Mengalami Banyak Pemberontakan Ketika Menjadi Raja
Prabu Brawijaya V mengalami banyak pemberontakan dan perang saudara selama masa pemerintahannya. Salah satu yang terkenal adalah Perang Paregreg (1405-1406), yang melibatkan dua faksi dalam kerajaan.
Kedua fraksi tersebut yaitu faksi Wirabhumi yang dipimpin oleh Bhre Wirabhumi, putra Brawijaya V dari permaisuri pertama, dan faksi Kertabhumi yang dipimpin oleh Brawijaya V sendiri. Perang ini berakhir dengan kemenangan Brawijaya V dan kematian Bhre Wirabhumi.
4. Menghadapi Ancaman Luar Negeri
Prabu Brawijaya V juga menghadapi ancaman dari luar, yaitu dari Kerajaan Sunda di barat dan Kerajaan Malaka di timur. Pada tahun 1456, ia mengirimkan pasukan untuk menyerang Sunda, tetapi gagal merebut ibu kota Pakuan Pajajaran.
Namun pada tahun 1466, ia mengirimkan pasukan untuk menyerang Malaka, tetapi juga gagal karena mendapat perlawanan dari Kesultanan Samudera Pasai yang bersekutu dengan Malaka.
5. Masuk Islam
Prabu Brawijaya V menjadi raja yang berhasil memeluk agama Islam. Hal tersebut bisa terjadi setelah dirinya mendapat dakwah dari para wali songo, terutama Sunan Kalijaga.
Menurut Serat Darmogandul, ia diislamkan di Blambangan setelah Sunan Kalijaga berhasil memotong rambutnya yang panjang dan tidak boleh disentuh. Ia kemudian berganti nama menjadi Maulana Hasanuddin dan wafat pada tahun 1478.
(okt)