Defisit Anggaran Rp1,5 Triliun, Pj Gubernur Sulsel: Daerah Ini Bangkrut

Kamis, 12 Oktober 2023 - 19:46 WIB
loading...
Defisit Anggaran Rp1,5...
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin dalam rapat paripurna terkait rancangan peraturan daerah tentang APBD tahun 2024, di Gedung DPRD Sulsel, Rabu (11/10/2023). Foto/Abdoellah Nichola/MPI
A A A
MAKASSAR - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin blak-blakan terkait kondisi keuangan daerah Provinsi Sulsel saat ini. Dia menyebutkan daerah yang dipimpinnya itu kini bangkrut karena mengalami defisit anggaran sebesar Rp1,5 Triliun.

Hal tersebut disampaikan di hadapan anggota DPRD Sulsel dalam rapat paripurna terkait rancangan peraturan daerah tentang APBD tahun 2024, di Gedung DPRD Sulsel, Rabu (11/10/2023).

“Ada Rp1,5 triliun defisit anggaran, daerah ini bangkrut. Jadi, ibarat kapal, saya nahkoda dan ini kapal mau tenggelam," ungkap Bahtiar di hadapan anggota dewan Sulsel.

Dia bahkan menyindir pendahulunya, Andi Sudirman Sulaiman yang dinilai meninggalkan banyak beban utang bagi kepemimpinan saat ini. Namun demikian, dia akan berusaha memperbaikinya.



Bachtiar menjelaskan defisit terjadi akibat perencanaan APBD yang keliru selama bertahun-tahun. Defisit anggaran adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan cara membuat pengeluaran menjadi lebih besar daripada pemasukan daerah.

Seluruh kegiatan di Provinsi Sulsel yang direncanakan di anggaran perubahan 2023 dipangkas, bahkan ditahan hingga Desember mendatang.

“Kegiatan kita rancang di APBD perubahan 2023, kita puasa sampai Desember. Angka 10,3 itu angka fiktif, uangnya tidak ada. Ini yang saya sampaikan ke Kementerian Dalam Negeri," ungkapnya.

Sementara, Ketua Banggar DPRD Sulsel, Irwan Hamid berharap bahwa APBD perubahan dan pokok benar-benar tepat sasaran guna untuk kebutuhan dan keperluan masyarakat Sulsel.

"Kita berharap apa yang dicantumkan dalam APBD perubahan dan APBD pokok nantinya lebih pada kesejahteraan masyarakat. Karena kita tahu saat ini banyak keluhan masyarakat perlu diperhatikan," pungkasnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1717 seconds (0.1#10.140)