Bencana di Jatim Meningkat hingga 60 Persen, BNPB Soroti Kebakaran Hutan dan Lahan di 3 Gunung
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Letjen TNI Suharyanto menyoroti peningkatan bencana di Jawa Timur (Jatim). Bahkan, peningkatan bencana di Jatim mencapai 60% sejak tahun 2020 hingga 2022.
“Sejak tahun 2020 sampai 2022, Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 60%,” ungkap Suharyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana Kekeringan di Wilayah Provinsi Jawa Timur serta Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, dalam keterangannya Selasa (10/10/2023).
Suharyanto juga menyoroti sejumlah gunung di Jatim yang mengalami kebakaran hutan dan lahan di tig gunung yang ada di wilayah tersebut yakni Gunung Arjuno, Gunung Bromo, dan terakhir Gunung Lawu yang saat ini masih dalam proses pemadaman.
“Dulu enggak pernah namanya gunung itu terbakar, sekarang mulai Gunung Arjuno, Gunung Bromo dan sekarang Gunung Lawu sudah mulai padam oleh Heli Waterbombing yang mengarah ke Ngawi,” katanya.
Tidak lupa, Suharyanto mengingatkan kebakaran di Gunung Bromo yang harus menjadi perhatian semua pihak. Diketahui, kebakaran di Lembah Savana atau Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, buntut suar atau flare saat foto prewedding.
“Kemudian karhutla di Gunung Bromo menjadi catatan penting bagi kita, akibat kelalaian dan akibat kekurang pahaman, menjadikan kerugian cukup besar,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Suharyanto juga mengatakan penanganan bencana erupsi gunung semeru yang terjadi beberapa waktu lalu diharapkan menjadi pembelajaran. “Relokasi Lumajang akibat erupsi Gunung Semeru alhamdulillah berjalan dengan baik dan sukses, karena dua kali erupsi yang pertama ada korban, yang kedua tempat sama tapi alhamdulillah tidak ada korban.”
“Ini pengalaman baik pembelajaran berharga bagi kita semua ketika kebijakan tepat, melaksanakan relokasi, ketika bencana terjadi lagi di tempat yang sama tidak ada lagi korban,” tutur Suharyanto.
“Gempa bumi di Malang April 2021, alhamdulillah per hari ini rata-rata program rehabilitasi dan rekonstruksinya sudah 100 persen kecuali ada tambahan yang masih diproses,” tambahnya.
Kemudian ada contoh bagus, penanaman vegetasi Cemara Udang di Pantai Teleng Ria di Pacitan Jawa Timur, tentu saja dengan adanya seperti ini menjadi salah satu mitigasi tsunami di pesisir pantai.
Suharyanto pun menyampaikan agar dalam kondisi kedaruratan, kepala daerah tidak segan untuk segera menetapkan status siaga atau tanggap darurat, agar pemerintah dapat mendukung langsung kebutuhan masyarakat terdampak.
“Selain itu, kepala daerah agar dapat mengoptimalkan fasilitas hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, agar proses pemulihan hidup dan penghidupan masyarakat berjalan lebih cepat,” pungkasnya.
“Sejak tahun 2020 sampai 2022, Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 60%,” ungkap Suharyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana Kekeringan di Wilayah Provinsi Jawa Timur serta Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, dalam keterangannya Selasa (10/10/2023).
Suharyanto juga menyoroti sejumlah gunung di Jatim yang mengalami kebakaran hutan dan lahan di tig gunung yang ada di wilayah tersebut yakni Gunung Arjuno, Gunung Bromo, dan terakhir Gunung Lawu yang saat ini masih dalam proses pemadaman.
“Dulu enggak pernah namanya gunung itu terbakar, sekarang mulai Gunung Arjuno, Gunung Bromo dan sekarang Gunung Lawu sudah mulai padam oleh Heli Waterbombing yang mengarah ke Ngawi,” katanya.
Tidak lupa, Suharyanto mengingatkan kebakaran di Gunung Bromo yang harus menjadi perhatian semua pihak. Diketahui, kebakaran di Lembah Savana atau Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, buntut suar atau flare saat foto prewedding.
“Kemudian karhutla di Gunung Bromo menjadi catatan penting bagi kita, akibat kelalaian dan akibat kekurang pahaman, menjadikan kerugian cukup besar,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Suharyanto juga mengatakan penanganan bencana erupsi gunung semeru yang terjadi beberapa waktu lalu diharapkan menjadi pembelajaran. “Relokasi Lumajang akibat erupsi Gunung Semeru alhamdulillah berjalan dengan baik dan sukses, karena dua kali erupsi yang pertama ada korban, yang kedua tempat sama tapi alhamdulillah tidak ada korban.”
“Ini pengalaman baik pembelajaran berharga bagi kita semua ketika kebijakan tepat, melaksanakan relokasi, ketika bencana terjadi lagi di tempat yang sama tidak ada lagi korban,” tutur Suharyanto.
“Gempa bumi di Malang April 2021, alhamdulillah per hari ini rata-rata program rehabilitasi dan rekonstruksinya sudah 100 persen kecuali ada tambahan yang masih diproses,” tambahnya.
Kemudian ada contoh bagus, penanaman vegetasi Cemara Udang di Pantai Teleng Ria di Pacitan Jawa Timur, tentu saja dengan adanya seperti ini menjadi salah satu mitigasi tsunami di pesisir pantai.
Suharyanto pun menyampaikan agar dalam kondisi kedaruratan, kepala daerah tidak segan untuk segera menetapkan status siaga atau tanggap darurat, agar pemerintah dapat mendukung langsung kebutuhan masyarakat terdampak.
“Selain itu, kepala daerah agar dapat mengoptimalkan fasilitas hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, agar proses pemulihan hidup dan penghidupan masyarakat berjalan lebih cepat,” pungkasnya.
(hri)