3 Menteri dan Wakapolri Bahas Pulau Rempang, Janji Lakukan Pendekatan Baik-baik
loading...
A
A
A
BATAM - Tiga menteri dan Wakapolri datang ke Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), untuk membahas persoalan Pulau Rempang. Mereka menggelar rapat tertutup bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad; dan Wali Kota Batam yang juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi.
Ketiga menteri itu adalah Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia; Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto; Mendagri, Tito Karnavian; dan Wakapolri, Komjen Pol. Agus Andrianto.
Seusai rapat tertutup, Bahlil yang ditanya wartawan terkait rencana pengosongan Pulau Rempang, pada 28 September 2023 mendatang, mengaku akan melakukan komunikasi secara baik-baik dengan masyarakat di Pulau Rempang.
"Insya Allah, kita akan melihat perkembangan. Bukan persoalan tanggal bagi saya. Itu memang sudah diputuskan di awal. Yang terpenting bagi saya, cara-cara komunikasi yang baik. Saya ingin bicara dengan keluarga di sana dengan baik-baik," tegas Bahlil.
Lebih lanjut Bahlil mengatakan, investasi ini bukan seperti buah dari sebuah pohon. Investasi ini, menurutnya merupakan kompetisi yang harus direbut, karena ini untuk membuka lapangan kerja baru. Nilai investasinya di tahap awal Rp175 triliun.
Dalam rapat tertutup tersebut, juga sempat dibahas kemungkinan pengembangan proyek Rempang Eco City tetap berjalan, namun berdampingan tanpa menganggu pemukiman warga pesisir yang sudah ratusan tahun tinggal di Pulau Rempang.
Dia juga mengatakan, pemerintah menjamin pembangunan wilayah untuk relokasi dipusatkan di Sijantung, Kecamatan Galang. Untuk pembangunannya, dibutuhkan waktu sekitar dua tahun.
Hingga saat ini warga yang ada di 16 titik kampung tua di Pulau Rempang, masih menolak rencana relokasi tersebut. Bahkan, sempat terjadi bentrokan antara aparat keamanan dengan warga yang menolak relokasi.
Ketiga menteri itu adalah Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia; Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto; Mendagri, Tito Karnavian; dan Wakapolri, Komjen Pol. Agus Andrianto.
Seusai rapat tertutup, Bahlil yang ditanya wartawan terkait rencana pengosongan Pulau Rempang, pada 28 September 2023 mendatang, mengaku akan melakukan komunikasi secara baik-baik dengan masyarakat di Pulau Rempang.
"Insya Allah, kita akan melihat perkembangan. Bukan persoalan tanggal bagi saya. Itu memang sudah diputuskan di awal. Yang terpenting bagi saya, cara-cara komunikasi yang baik. Saya ingin bicara dengan keluarga di sana dengan baik-baik," tegas Bahlil.
Lebih lanjut Bahlil mengatakan, investasi ini bukan seperti buah dari sebuah pohon. Investasi ini, menurutnya merupakan kompetisi yang harus direbut, karena ini untuk membuka lapangan kerja baru. Nilai investasinya di tahap awal Rp175 triliun.
Dalam rapat tertutup tersebut, juga sempat dibahas kemungkinan pengembangan proyek Rempang Eco City tetap berjalan, namun berdampingan tanpa menganggu pemukiman warga pesisir yang sudah ratusan tahun tinggal di Pulau Rempang.
Dia juga mengatakan, pemerintah menjamin pembangunan wilayah untuk relokasi dipusatkan di Sijantung, Kecamatan Galang. Untuk pembangunannya, dibutuhkan waktu sekitar dua tahun.
Hingga saat ini warga yang ada di 16 titik kampung tua di Pulau Rempang, masih menolak rencana relokasi tersebut. Bahkan, sempat terjadi bentrokan antara aparat keamanan dengan warga yang menolak relokasi.
(eyt)