Inilah 13 Nama Raja Majapahit dari Awal Berdiri hingga Masa Keruntuhan
loading...
A
A
A
Bhre Kertabumi pernah menghadapi serangan dari Kerajaan Demak yang semakin kuat dan ingin menguasai Jawa. Ia juga berusaha menjalin hubungan baik dengan Cina dan mengirimkan utusan ke sana.
Girindrawardhana Dyah Ranawijaya naik tahta pada tahun 1478, setelah kematian Suraprabhawa, raja Majapahit sebelumnya yang diyakini sebagai ayahnya. Ia menghadapi persaingan dengan Bhre Kertabhumi, putra mahkota Rajasawardhana, yang mengklaim sebagai raja Majapahit dengan gelar Brawijaya V.
Girindrawardhana adalah gelar yang dipakai oleh beberapa raja Majapahit yang berasal dari Keling-Kadiri. Salah satunya adalah Dyah Ranawijaya, yang dianggap sebagai raja terakhir Majapahit yang berkuasa secara mandiri.
Raja ke-12 Majapahit ini berhasil mengalahkan Bhre Kertabhumi pada tahun 1478 dan menyatukan kembali Majapahit. Ia juga berhasil mempertahankan wilayah Majapahit dari serangan Kesultanan Demak, yang dipimpin oleh Raden Patah, putra Brawijaya V
Ketika memerintah, ia berusaha memulihkan kejayaan Majapahit, tetapi tidak berhasil. Girindrawardhana akhirnya tewas dalam pertempuran melawan pasukan Demak yang menyerang kembali Majapahit.
Patih Udara sendiri merupakan patih Majapahit yang menjadi raja terakhir kerajaan ini. Ia naik tahta setelah kematian Girindrawardhana.
Ketika menjadi seorang raja, Patih Udara banyak menghadapi kesulitan, seperti serangan-serangan dari Kerajaan Demak yang semakin agresif. Patih Udara meninggal pada tahun 1527 dan digantikan oleh putranya, Menak Sapetak.
Namun, kekuasaan Majapahit semakin melemah dan tidak mampu menahan serbuan Demak yang terus berlanjut. Pada tahun 1528, Demak berhasil merebut Daha, ibu kota Majapahit saat itu, dan mengakhiri keberadaan Majapahit sebagai kerajaan besar di Nusantara.
12. Girindrawardhana (1478-1489 M)
Girindrawardhana Dyah Ranawijaya naik tahta pada tahun 1478, setelah kematian Suraprabhawa, raja Majapahit sebelumnya yang diyakini sebagai ayahnya. Ia menghadapi persaingan dengan Bhre Kertabhumi, putra mahkota Rajasawardhana, yang mengklaim sebagai raja Majapahit dengan gelar Brawijaya V.
Girindrawardhana adalah gelar yang dipakai oleh beberapa raja Majapahit yang berasal dari Keling-Kadiri. Salah satunya adalah Dyah Ranawijaya, yang dianggap sebagai raja terakhir Majapahit yang berkuasa secara mandiri.
Raja ke-12 Majapahit ini berhasil mengalahkan Bhre Kertabhumi pada tahun 1478 dan menyatukan kembali Majapahit. Ia juga berhasil mempertahankan wilayah Majapahit dari serangan Kesultanan Demak, yang dipimpin oleh Raden Patah, putra Brawijaya V
Ketika memerintah, ia berusaha memulihkan kejayaan Majapahit, tetapi tidak berhasil. Girindrawardhana akhirnya tewas dalam pertempuran melawan pasukan Demak yang menyerang kembali Majapahit.
13. Patih Udara (1489-1527 M)
Patih Udara sendiri merupakan patih Majapahit yang menjadi raja terakhir kerajaan ini. Ia naik tahta setelah kematian Girindrawardhana.
Ketika menjadi seorang raja, Patih Udara banyak menghadapi kesulitan, seperti serangan-serangan dari Kerajaan Demak yang semakin agresif. Patih Udara meninggal pada tahun 1527 dan digantikan oleh putranya, Menak Sapetak.
Namun, kekuasaan Majapahit semakin melemah dan tidak mampu menahan serbuan Demak yang terus berlanjut. Pada tahun 1528, Demak berhasil merebut Daha, ibu kota Majapahit saat itu, dan mengakhiri keberadaan Majapahit sebagai kerajaan besar di Nusantara.
(okt)