Inilah 13 Nama Raja Majapahit dari Awal Berdiri hingga Masa Keruntuhan
loading...
A
A
A
8. Rajasawardhana (1451-1453 M)
Rajasawardhana merupakan anak Kertawijaya dari permaisuri Dyah Pitaloka Citraresmi. Ia secara resmi menjadi raja Majapahit setelah ayahnya meninggal.
Rajasawardhana dikenal sebagai raja yang bijaksana dan pandai dalam bidang diplomasi. Namun ia hanya memerintah selama dua tahun sebelum meninggal karena sakit.Pada masa pemerintahannya, terjadi peristiwa penting seperti pengiriman duta besar ke Tiongkok pada tahun 1452.
9. Girishawardhana (1456-1466 M)
Menurut Pararaton, setelah wafatnya Rajasawardhana pada tahun 1453, Majapahit mengalami kekosongan pemerintahan selama tiga tahun. Baru pada tahun 1456, Girishawardhana Bhre Wengker naik takhta bergelar Bhra Hyang Purwawisesa.
Saat memimpin Majapahit, ia banyak menghadapi serangan dari Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah, putra Brawijaya V dari permaisuri yang beragama Islam. Namun, Girishawardhana berhasil mempertahankan Majapahit dari serangan Demak, tetapi kekuasaannya semakin melemah.
Pada masa pemerintahannya, terjadi juga bencana gunung meletus yang mewarnai pemerintahannya. Pada tahun 1466, Bhra Hyang Purwawisesa meninggal dunia dan dicandikan di Candi Waji, Puri, Mojokerto.
10. Suraprabhawa (1466-1468)
Suraprabhawa adalah maharaja Majapahit yang memerintah tahun 1466-1468, bergelar Sri Adi Suraprabhawa Singhawikramawardhana Giripati Pasutabhupati Ketubhuta1. Ia adalah putra bungsu Dyah Kertawijaya, raja Majapahit sebelumnya, dan istrinya bernama Rajasawardhanadewi Dyah Sripura.
Masa pemerintahan Suraprabhawa ditandai oleh kemunduran dan keruntuhan Majapahit. Ia menghadapi pemberontakan dan perpecahan di berbagai wilayah kekuasaannya, seperti Bali, Lombok, Sunda, Palembang, dan Malaka2. Ia juga harus menghadapi ancaman dari Kesultanan Demak yang terus menyerang dan merebut wilayah-wilayah Majapahit di Jawa.
Suraprabhawa pun tidak mampu mengatasi krisis yang melanda kerajaannya dan akhirnya meninggal pada tahun 1468.
Setelah kematian Suraprabhawa, Majapahit terpecah menjadi dua faksi yang saling bertikai. Salah satu faksi dipimpin oleh Bhre Kertabhumi, putra mahkota Rajasawardhana, yang mengklaim sebagai raja Majapahit dengan gelar Brawijaya V.
11. Bhre Kertabumi (1468 -1478 M)
Raja yang satu ini adalah anak Purwawisesa dari permaisuri Dyah Singamurti. Ia menggulingkan kakaknya Brawijaya IV dan naik tahta sebagai raja Majapahit.