Petani Durian Banyuwangi Tertarik Gabung Makmur Pupuk Indonesia

Sabtu, 09 September 2023 - 13:30 WIB
loading...
Petani Durian Banyuwangi...
Petani Durian Desa Songgon, Kabupaten Banyuwangi tertarik untuk bergabung program Makmur Pupuk Indonesia. Foto/Istimewa
A A A
BANYUWANGI - Petani durian Desa Songgon, Kabupaten Banyuwangi yang tergabung pada kelompok tani nogo dino tertarik untuk bergabung program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero). Hal ini disampaikan oleh para petani saat berdialog dengan Pupuk Indonesia.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, bahwa program yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir pada 2021 dapat menghubungkan petani dengan ekosistem pertanian meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian.

“Melalui program Makmur ini kita Pupuk Indonesia memberikan kepastian pupuk khususnya nonsubsidi, kemudahan bagi petani mengakses pembiayaan, jaminan asuransi, hingga pendampingan pertanian dari agronomis,” kata Rahmad.



Adapun ekosistem pertanian yang dapat dimanfaatkan oleh petani pada program Makmur mulai dari project leader, lembaga keuangan seperti perbankan, teknologi pertanian, asuransi, agro input, pemerintah daerah (pemda), dan offtaker.

Petani durian Desa Songgon Feri mengatakan, program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini bisa dimanfaatkan oleh para petani muda dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian.

“Saya tertarik dengan program Makmur karena banyak manfaat yang bisa kami rasakan. Melalui program Makmur juga kami mendapat banyak manfaat salah satunya kepastian pupuk sehingga petani itu bisa makmur dan Sejahtera,” kata Feri.



Ketua Kelompok Tani Nogo Dino, Winarno menyatakan bahwa program Makmur menjadi solusi bagi petani untuk mendapatkan pupuk. Pasalnya, komoditi durian saat ini tidak lagi menjadi komoditi yang mendapat alokasi subsidi pupuk. B

erdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, Pemerintah hanya menetapkan sembilan komoditi yang berhak menerima subsidi pupuk, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, kakao, dan tebu rakyat.

Selain itu, Winarno juga mengaku bahwa produktivitas tanaman duriannya mengalami peningkatan kualitas usai menggunakan pupuk jenis NPK yaitu Phonska Plus yang merupakan produk PT Petrokimia Gresik yang merupakan anak Perusahaan Pupuk Indonesia.

Dapat diketahui, program Makmur sendiri telah diimplementasikan di atas lahan seluas 6.341 hektar (ha) di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi dengan project leader PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kalimantan Timur.

Sebagai contoh project Banyuwangi Sumber Hidup dengan komoditas padi berhasil mengalami peningkatan produktivitas menjadi 7,3 ton per ha dari yang sebelumnya 5,4 ton per ha.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2080 seconds (0.1#10.140)