7 Fakta Unik Probolinggo, Punya Julukan Kota Mangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Probolinggo merupakan kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia. Kota ini memiliki sejarah, budaya, keindahan alam, dan keunikan tersendiri.
Meskipun tidak sepopuler beberapa kota lainnya di Jawa Timur , Probolinggo memiliki sejumlah fakta unik. Kota ini juga bisa menjadi tujuan wisata yang menarik.
Berikut beberapa fakta unik tentang kota Probolinggo.
Salah satu daya tarik utama Probolinggo adalah letaknya yang dekat dengan Gunung Bromo, salah satu gunung berapi yang paling terkenal di Indonesia.
Kota ini sering dianggap sebagai gerbang menuju Gunung Bromo karena letaknya yang strategis. Ketika berkunjung ke Probolinggo, Anda bisa menjelajahi keindahan Gunung Bromo dan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang menakjubkan.
Selama ini Kota Mangga identik dengan Indramayu. Ternyata, Kota Mangga yang sebenarnya adalah Probolinggo. Pasalnya berbagai jenis mangga yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia datang dari Probolinggo.
Mulai dari mangga harumanis, mangga manalagi hingga mangga golek sangat banyak dijumpai di kota ini. Ternyata, sumber dari ketiga mangga tersebut adalah Probolinggo, Jawa Timur.
Oleh karena itu, sepertinya lebih sesuai jika Probolinggo disebut sebagai "Kota Mangga" karena varietas unggulan ini berasal dari sana.
Suku Tengger adalah suku asli yang tinggal di sekitar Gunung Bromo dan memiliki keyakinan Hindu lama. Mereka menganggap Gunung Bromo sebagai gunung suci dan melakukan upacara Yadnya Kasada setiap tahun.
Meskipun beragama Hindu, mereka tidak memiliki candi tempat peribadahan. Hanya Pura Poten Bromo yang ada di lautan pasir Gunung Bromo.
Masyarakat Suku Tengger memiliki cara berpakaian khas. Laki-laki mengenakan sarung dengan pengikat kepala, sementara wanita mengenakan kebaya pendek dan kain panjang dengan selendang.
Pelabuhan Tanjung Tembaga, yang terletak di Probolinggo, adalah salah satu pelabuhan terbesar di Jawa Timur. Kota ini merupakan pusat perdagangan maritim yang penting dan menjadi gerbang bagi banyak barang yang masuk dan keluar dari Jawa Timur.
Seni topeng adalah bagian penting dari budaya Probolinggo. Seni ini berkembang pesat dan memiliki peran penting dalam upacara adat dan pertunjukan seni.
Topeng Probolinggo memiliki ciri khas tersendiri dan sering digunakan dalam upacara-upacara tradisional. Salah satu yang terkenal adalah ruwatan wayang topeng di Suku Tengger, Bromo.
Ketika berkunjung ke Probolinggo, Anda tidak boleh melewatkan kuliner khasnya. Salah satu makanan terkenal di sini adalah kepiting olok. Kuliner olahan kepiting ini merupakan khas Probolinggo yang wajib dicoba.
Tidak hanya itu, deretan makanan seperti Ketan Kratok, Soto Kraksaan, dan Sirup Polak menjadi daya tarik pencinta kuliner yang akan berkunjung ke Kota Probolinggo.
Probolinggo terkenal sebagai penghasil tembakau terkemuka di Indonesia. Tembakau dari Probolinggo dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia dan menjadi bahan baku utama untuk produksi rokok kretek. Rokok ini sangat populer di Indonesia.
Meskipun tidak sepopuler beberapa kota lainnya di Jawa Timur , Probolinggo memiliki sejumlah fakta unik. Kota ini juga bisa menjadi tujuan wisata yang menarik.
Berikut beberapa fakta unik tentang kota Probolinggo.
Fakta Unik Kota Probolinggo
1. Gerbang Menuju Gunung Bromo
Salah satu daya tarik utama Probolinggo adalah letaknya yang dekat dengan Gunung Bromo, salah satu gunung berapi yang paling terkenal di Indonesia.
Kota ini sering dianggap sebagai gerbang menuju Gunung Bromo karena letaknya yang strategis. Ketika berkunjung ke Probolinggo, Anda bisa menjelajahi keindahan Gunung Bromo dan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang menakjubkan.
2. Dijuluki Kota Mangga
Selama ini Kota Mangga identik dengan Indramayu. Ternyata, Kota Mangga yang sebenarnya adalah Probolinggo. Pasalnya berbagai jenis mangga yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia datang dari Probolinggo.
Mulai dari mangga harumanis, mangga manalagi hingga mangga golek sangat banyak dijumpai di kota ini. Ternyata, sumber dari ketiga mangga tersebut adalah Probolinggo, Jawa Timur.
Oleh karena itu, sepertinya lebih sesuai jika Probolinggo disebut sebagai "Kota Mangga" karena varietas unggulan ini berasal dari sana.
3. Suku Tengger di Probolinggo
Suku Tengger adalah suku asli yang tinggal di sekitar Gunung Bromo dan memiliki keyakinan Hindu lama. Mereka menganggap Gunung Bromo sebagai gunung suci dan melakukan upacara Yadnya Kasada setiap tahun.
Meskipun beragama Hindu, mereka tidak memiliki candi tempat peribadahan. Hanya Pura Poten Bromo yang ada di lautan pasir Gunung Bromo.
Masyarakat Suku Tengger memiliki cara berpakaian khas. Laki-laki mengenakan sarung dengan pengikat kepala, sementara wanita mengenakan kebaya pendek dan kain panjang dengan selendang.
4. Pelabuhan Utama dan Pusat Maritim
Pelabuhan Tanjung Tembaga, yang terletak di Probolinggo, adalah salah satu pelabuhan terbesar di Jawa Timur. Kota ini merupakan pusat perdagangan maritim yang penting dan menjadi gerbang bagi banyak barang yang masuk dan keluar dari Jawa Timur.
5. Seni Topeng Probolinggo
Seni topeng adalah bagian penting dari budaya Probolinggo. Seni ini berkembang pesat dan memiliki peran penting dalam upacara adat dan pertunjukan seni.
Topeng Probolinggo memiliki ciri khas tersendiri dan sering digunakan dalam upacara-upacara tradisional. Salah satu yang terkenal adalah ruwatan wayang topeng di Suku Tengger, Bromo.
6. Kuliner Khas Probolinggo
Ketika berkunjung ke Probolinggo, Anda tidak boleh melewatkan kuliner khasnya. Salah satu makanan terkenal di sini adalah kepiting olok. Kuliner olahan kepiting ini merupakan khas Probolinggo yang wajib dicoba.
Tidak hanya itu, deretan makanan seperti Ketan Kratok, Soto Kraksaan, dan Sirup Polak menjadi daya tarik pencinta kuliner yang akan berkunjung ke Kota Probolinggo.
7. Penghasil Tembakau Terkemuka
Probolinggo terkenal sebagai penghasil tembakau terkemuka di Indonesia. Tembakau dari Probolinggo dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia dan menjadi bahan baku utama untuk produksi rokok kretek. Rokok ini sangat populer di Indonesia.
(okt)