Dorong Peningkatan Gizi Keluarga, Potensi Pangan Lokal Solo Digalakkan
loading...
A
A
A
SOLO - Kota Solo memiliki beragam makanan lokal yang khas dan unik dengan nilai gizi tinggi yang bisa mendorong peningkatan pemenuhan nutrisi keluarga. Oleh karena itu pemanfaatan potensi pangan lokal kini digalakkan.
Kekayaan pangan di Indonesia didukung dengan keragaman daerah dan budaya yang membuat jenis makanan lokal menjadi sangat unik dan beragam, termasuk di Solo. Potensi ini mendukung harapan akan lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang unggul lantaran kebutuhan makro dan mikro nutrien harian terpenuhi dengan baik.
Namun dalam kenyatannya, saat ini Indonesia masih mempunyai tantangan dalam mengatasi masalah stunting, wasting dan obesitas.
Dalam upaya menyebarkan informasi seputar kekayaan gizi dari potensi pangan lokal digelar program Jelajah Gizi 2023 dengan tema Eksplorasi Potensi Pangan Lokal untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Keluarga di Solo dan sekitarnya. Program ini juga dalam rangka memperingati HUT Ke-78 RI.
Perwakilan Pura Mangkunegara, Gusti Raden Ajeng (GRAj) Ancillasura Marina Sudjiwo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kota Solo dikenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya. Namun belum banyak yang mengetahui bahwa ragam kuliner khas Kota Solo di mana menyimpan banyak cerita budaya hingga ragam nutrisi dan gizi yang baik bagi kesehatan.
"Kota Solo sering disebut disebut lokasi perjamuan yang menjadi incaran wisatawan untuk berburu makanan karena ragam kuliner yang hadir di kota ini. Seperti halnya pangan kerajaan yang ada di Mangkunegaran yang menyimpan makna dari setiap pangan yang dihidangkan, contohnya apem, ketan, kolak yang sarat akan filosofi,” ujarnya.
Apem adalah jajanan tradisional yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan telur, santan, gula dan sedikit garam. Kemudian adonan itu dibakar menggunakan tungku.
Jajanan apem ini biasanya disediakan di acara-acara tertentu di Mangkunegaran yang menandakan bahwa manusia memohon pengampunan. Sedangkan kolak berasal dari kata khalik, yaitu Sang Pencipta. Kolak ini isinya pisang kepok, yang jika orang Jawa bilang ben kapok (supaya kapok) sehingga bertobat.
Kemudian ketan merupakan sajian yang diharapkan dapat mempererat hubungan sesama manusia. Ini terlihat dari ketan yang lengket sehingga menyimbolkan hubungan yang erat antar sesama.
"Jadi dengan menyantap tiga kuliner ini, kita diingatkan untuk mengatur hubungan secara vertikal maupun horizontal. Leluhur memang memberikan nasihat penuh dengan perumpamaan. Itu supaya mudah diingat dan tidak dilupakan,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Christina memaparkan, Solo menjadi kota yang didatangi banyak tamu yang khusus untuk menikmati kuliner lokal.
"Saat ini jumlah UMKM Kuliner di Solo berjumlah 26,13 persen atau setara dengan 3.127 pelaku UMKM. Untuk itu kami menyadari bahwa kuliner Solo begitu kaya dan menjadi identitas kota yang penting untuk dikembangkan sejalan dengan program 17 titik prioritas Kota Solo.
Sementara itu, Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menjelaskan pihaknya bersama Citilink menggagas Program Jelajah Gizi di Solo. Dia menjelaskan, Solo dipilih karena merupakan destinasi karena keragaman kuliner dan pangan yang menarik untuk diketahui oleh masyarakat.
"Selain itu cerita historis maupun kebudayaan yang kental membuat kota ini menarik untuk dieksplor,” ujarnya.
Kekayaan pangan di Indonesia didukung dengan keragaman daerah dan budaya yang membuat jenis makanan lokal menjadi sangat unik dan beragam, termasuk di Solo. Potensi ini mendukung harapan akan lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang unggul lantaran kebutuhan makro dan mikro nutrien harian terpenuhi dengan baik.
Namun dalam kenyatannya, saat ini Indonesia masih mempunyai tantangan dalam mengatasi masalah stunting, wasting dan obesitas.
Dalam upaya menyebarkan informasi seputar kekayaan gizi dari potensi pangan lokal digelar program Jelajah Gizi 2023 dengan tema Eksplorasi Potensi Pangan Lokal untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Keluarga di Solo dan sekitarnya. Program ini juga dalam rangka memperingati HUT Ke-78 RI.
Perwakilan Pura Mangkunegara, Gusti Raden Ajeng (GRAj) Ancillasura Marina Sudjiwo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kota Solo dikenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya. Namun belum banyak yang mengetahui bahwa ragam kuliner khas Kota Solo di mana menyimpan banyak cerita budaya hingga ragam nutrisi dan gizi yang baik bagi kesehatan.
"Kota Solo sering disebut disebut lokasi perjamuan yang menjadi incaran wisatawan untuk berburu makanan karena ragam kuliner yang hadir di kota ini. Seperti halnya pangan kerajaan yang ada di Mangkunegaran yang menyimpan makna dari setiap pangan yang dihidangkan, contohnya apem, ketan, kolak yang sarat akan filosofi,” ujarnya.
Baca Juga
Apem adalah jajanan tradisional yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan telur, santan, gula dan sedikit garam. Kemudian adonan itu dibakar menggunakan tungku.
Jajanan apem ini biasanya disediakan di acara-acara tertentu di Mangkunegaran yang menandakan bahwa manusia memohon pengampunan. Sedangkan kolak berasal dari kata khalik, yaitu Sang Pencipta. Kolak ini isinya pisang kepok, yang jika orang Jawa bilang ben kapok (supaya kapok) sehingga bertobat.
Kemudian ketan merupakan sajian yang diharapkan dapat mempererat hubungan sesama manusia. Ini terlihat dari ketan yang lengket sehingga menyimbolkan hubungan yang erat antar sesama.
"Jadi dengan menyantap tiga kuliner ini, kita diingatkan untuk mengatur hubungan secara vertikal maupun horizontal. Leluhur memang memberikan nasihat penuh dengan perumpamaan. Itu supaya mudah diingat dan tidak dilupakan,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Christina memaparkan, Solo menjadi kota yang didatangi banyak tamu yang khusus untuk menikmati kuliner lokal.
"Saat ini jumlah UMKM Kuliner di Solo berjumlah 26,13 persen atau setara dengan 3.127 pelaku UMKM. Untuk itu kami menyadari bahwa kuliner Solo begitu kaya dan menjadi identitas kota yang penting untuk dikembangkan sejalan dengan program 17 titik prioritas Kota Solo.
Sementara itu, Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menjelaskan pihaknya bersama Citilink menggagas Program Jelajah Gizi di Solo. Dia menjelaskan, Solo dipilih karena merupakan destinasi karena keragaman kuliner dan pangan yang menarik untuk diketahui oleh masyarakat.
"Selain itu cerita historis maupun kebudayaan yang kental membuat kota ini menarik untuk dieksplor,” ujarnya.
(shf)