Waduh Kasus Melonjak, Solo Masuk Kategori Zona Merah COVID-19

Rabu, 29 Juli 2020 - 22:35 WIB
loading...
Waduh Kasus Melonjak,...
Kota Solo masuk kategori zona merah menyusul lonjakan kasus COVID-19 selama 2 pekan terakhir. Total kasus positif COVID-19 kini menembus 257 orang. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.dok
A A A
SOLO - Kota Solo masuk kategori zona merah menyusul lonjakan kasus COVID-19 selama dua pekan terakhir. Total kasus positif COVID-19 di Kota Bengawan kini menembus 257 orang, atau tertinggi di kawasan Soloraya.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani mengatakan, secara kumulatif dari kasus tercatat, sekitar 140 kasus disumbang dari kluster tenaga kesehatan (nakes). “Tapi kesembuhannya juga tinggi. Dari 257 kasus itu, yang aktif tinggal 46 kasus, yakni 23 menjalani rawat inap dan 23 karantina mandiri,” ungkap Ahyani, Rabu (29/7/2020). (Baca juga: Longsor di Mana-mana, Akses Jalan di Bolsel-Bolmong Sulit Dilewati)

Lonjakan kasus selama dua minggu terakhir, mengakibatkan Solo masuk zona merah atau resiko tinggi. Padahal, sebelumnya berada dalam kategori zona kuning atau resiko rendah. Kemudian naik satu tingkat ke zona oranye atau resiko sedang, dan terus naik menjadi zona resiko tinggi. “Kami akan menggelar koordinasi bersama kelurahan guna menekan persebaran kasus,” tandasnya. (Baca juga: Lelah Diperiksa, Ini Penampakan Artis VS di Mapolresta Bandar Lampung)

Terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha dan pembagian daging kurban, protokol kesahatan diminta diperketat. Masjid diminta tidak membagikan daging kurban di tempat. Namun dihimbau menyerahkan ke yang berhak langsung dari rumah ke rumah. Sementara pada Rabu (29/7/2020), terdapat tambahan tujuh kasus baru dan di antaranya disumbang dari kluster nakes.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, terdapat lima nakes yang kembali terkonfirmasi positif COVID-19. Empat di antaranya berasal dari RSUD Dr Moewardi Solo, dan satu lainnya nakes RS daerah lain di Soloraya, namun berdomisili di Solo. “Dua sisanya adalah pasien suspek yang naik kelas menjadi kasus konfirmasi,” ungkapnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3413 seconds (0.1#10.140)