Jurus Jitu Santri Dukung Ganjar NTB Tangkal Hoaks di Media Sosial
loading...
A
A
A
LOMBOK TENGAH - Relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) menyosialisasikan pentingnya menangkal informasi hoaks di media sosial (medsos) kepada ratusan santri di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan yang dikemas dalam pelatihan jurnalistik dan strategi tangkal hoaks.
Korwil SDG NTB Haerul Fahri mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk memberikan pemahaman kepada santri bagaimana pentingnya menangkal informasi hoaks di medsos. Terlebih pada era digitalisasi seperti saat ini, informasi dapat menyebar dengan cepat melalui internet.
"Terlebih menjelang pemilihan presiden tentu tidak menutup kemungkinan akan banyak berita yang tidak benar. Itu yang akan kami berikan pemahaman ke masyarakat terutama kepada santri di Ponpes ini," katanya di Ponpes Nurul Quran, Dusun Lendang Simbe, Desa Mertak Tombok, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (19/7/2023).
Para santri diharapkan dapat membedakan mana informasi yang benar dan hanya bersifat opini. Selain itu, santri juga dibekali ilmu dasar-dasar jurnalistik. Sehingga, saat mereka nantinya terjun di dunia jurnalis setidaknya mereka sudah memiliki pemahaman dasar.
Para santri sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Hal itu terlihat dari seriusnya mereka mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Para santri juga sangat aktif saat dilakukan sesi tanya jawab.
Pemateri dalam pelatihan yaitu Lukmanul Hakim selaku jurnalis media TV dan Ahmad Viqi jurnalis media online. Kedua pemateri itu menyampaikan mengenai dasar-dasar jurnalistik. Misalnya bagaimana cara mencari informasi, menyusun narasi, hingga menyebar informasi tersebut di media massa.
Selanjutnya apabila terpapar informasi hoaks, mereka diajarkan strategi tanpa sharing dan saring. Artinya tidak membagikan kembali informasi tersebut jika setelah ditinjau ternyata informasi tersebut mengandung unsur hoaks. Sebab hoaks biasanya bersifat fitnah dan dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Pengasuh Ponpes Nurul Quran Ramdan Ahmad mengapresiasi kegiatan yang dihelat SDG. Ramdan menilai, pelatihan ini penting digelar agar santri tidak mudah percaya pada informasi yang berseliweran di medsos.
Pada kesempatan itu, juga digelar istigasah dan doa bersama agar Ganjar Pranowo jadi Presiden 2024. Ramdan yakin, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang tepat untuk jadi presiden selanjutnya.
"Saya punya keyakinan bahwa beliau Insyaallah akan memimpin Indonesia pada masa yang akan datang. Karna itu kami langsung istigasah bersama santri untuk memenangkan beliau," katanya.
Korwil SDG NTB Haerul Fahri mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk memberikan pemahaman kepada santri bagaimana pentingnya menangkal informasi hoaks di medsos. Terlebih pada era digitalisasi seperti saat ini, informasi dapat menyebar dengan cepat melalui internet.
"Terlebih menjelang pemilihan presiden tentu tidak menutup kemungkinan akan banyak berita yang tidak benar. Itu yang akan kami berikan pemahaman ke masyarakat terutama kepada santri di Ponpes ini," katanya di Ponpes Nurul Quran, Dusun Lendang Simbe, Desa Mertak Tombok, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (19/7/2023).
Para santri diharapkan dapat membedakan mana informasi yang benar dan hanya bersifat opini. Selain itu, santri juga dibekali ilmu dasar-dasar jurnalistik. Sehingga, saat mereka nantinya terjun di dunia jurnalis setidaknya mereka sudah memiliki pemahaman dasar.
Para santri sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Hal itu terlihat dari seriusnya mereka mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Para santri juga sangat aktif saat dilakukan sesi tanya jawab.
Pemateri dalam pelatihan yaitu Lukmanul Hakim selaku jurnalis media TV dan Ahmad Viqi jurnalis media online. Kedua pemateri itu menyampaikan mengenai dasar-dasar jurnalistik. Misalnya bagaimana cara mencari informasi, menyusun narasi, hingga menyebar informasi tersebut di media massa.
Selanjutnya apabila terpapar informasi hoaks, mereka diajarkan strategi tanpa sharing dan saring. Artinya tidak membagikan kembali informasi tersebut jika setelah ditinjau ternyata informasi tersebut mengandung unsur hoaks. Sebab hoaks biasanya bersifat fitnah dan dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Pengasuh Ponpes Nurul Quran Ramdan Ahmad mengapresiasi kegiatan yang dihelat SDG. Ramdan menilai, pelatihan ini penting digelar agar santri tidak mudah percaya pada informasi yang berseliweran di medsos.
Pada kesempatan itu, juga digelar istigasah dan doa bersama agar Ganjar Pranowo jadi Presiden 2024. Ramdan yakin, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang tepat untuk jadi presiden selanjutnya.
"Saya punya keyakinan bahwa beliau Insyaallah akan memimpin Indonesia pada masa yang akan datang. Karna itu kami langsung istigasah bersama santri untuk memenangkan beliau," katanya.
(poe)