Sebanyak 33 Pemudik Asal Kabupaten Batang Jalani Karantina
loading...
A
A
A
BATANG - Sebanyak 33 pemudik asal Desa Amongrogo menjalani karantina di Wisma Mandiri SDN 1 Amongrogo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.
Dari 33 pemudik tersebut, ada dua balita umur 8 bulan dan 4 tahun yang sudah satu minggu dikarantina. Mereka bersama orang tuanya dari Batam dan Palangkaraya serta ada ibu hamil bersama suaminya dari Jakarta.
Bupati Batang Wihaji saat monitoring wisma karantina mengungkapkan, untuk balita beserta orang tuanya dan ibu hamil sudah menjalani karantina selama satu minggu, kondisinya sehat berdasarkan hasil cek kesehatan dari Puskesmas.
"Kalau memang memungkinan mereka akan kita tes rapid. Tapi akan konsultasikan dulu Ketua Tim Gerak Cepat Covid-19 dr Fatoni, Kalau hasilnya negatif biar mereka keluar dulu sebelum 14 hari," kata Wihaji, Rabu (29/4/2020).
Ia mengatakan, karena mereka memiliki rumah sendiri yang selama ini kosong dan jika memang nanti hasil tes rapid negatif kita pulangkan dulu menjalani karantina diri dirumahnya."Tapi kalau sudah di rumah mereka harus tetap dipantau kesehatannya dan tetap stay at home," ungkapnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Limpung dr Didik Sugiharto menjelaskan, dari 33 pemudik yang mengikuti karantina kondisinya sehat semuanya, tidak ada yang demam, panas tinggi maupun batuk dan pilek.
"Memang ada pemudik yang badanya pegal-pegal tapi sudah kami kasih obat dan vitamin. Kalau dua balita dalam kondisi sehat, begitu juga dengan ibu hamil yang setiap hari dipantau dan dicek kesehatanya oleh bidan,” ungkap Didik.
"Usulan Bupati agar balita beserta orang tuanya dan ibu hami dites rapid akan kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan," ujarnya.
Dari 33 pemudik tersebut, ada dua balita umur 8 bulan dan 4 tahun yang sudah satu minggu dikarantina. Mereka bersama orang tuanya dari Batam dan Palangkaraya serta ada ibu hamil bersama suaminya dari Jakarta.
Bupati Batang Wihaji saat monitoring wisma karantina mengungkapkan, untuk balita beserta orang tuanya dan ibu hamil sudah menjalani karantina selama satu minggu, kondisinya sehat berdasarkan hasil cek kesehatan dari Puskesmas.
"Kalau memang memungkinan mereka akan kita tes rapid. Tapi akan konsultasikan dulu Ketua Tim Gerak Cepat Covid-19 dr Fatoni, Kalau hasilnya negatif biar mereka keluar dulu sebelum 14 hari," kata Wihaji, Rabu (29/4/2020).
Ia mengatakan, karena mereka memiliki rumah sendiri yang selama ini kosong dan jika memang nanti hasil tes rapid negatif kita pulangkan dulu menjalani karantina diri dirumahnya."Tapi kalau sudah di rumah mereka harus tetap dipantau kesehatannya dan tetap stay at home," ungkapnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Limpung dr Didik Sugiharto menjelaskan, dari 33 pemudik yang mengikuti karantina kondisinya sehat semuanya, tidak ada yang demam, panas tinggi maupun batuk dan pilek.
"Memang ada pemudik yang badanya pegal-pegal tapi sudah kami kasih obat dan vitamin. Kalau dua balita dalam kondisi sehat, begitu juga dengan ibu hamil yang setiap hari dipantau dan dicek kesehatanya oleh bidan,” ungkap Didik.
"Usulan Bupati agar balita beserta orang tuanya dan ibu hami dites rapid akan kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan," ujarnya.
(mpw)