Jelang Idul Adha, Permintaan Sapi Kurban di Manado Menurun Drastis
loading...
A
A
A
MANADO - Beberapa pedagang sapi di Kota Manado mengeluhkan menurunnya permintaan hewan sapi kurban menjelang hari raya Idul Adha 1441 Hijriah.
Permintaan sapi kurban di Manado mengalami penurunan drastis sampai dengan 50% dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
Ope Muhamad, salah seorang pedagang sapi di Manado mengatakan bahwa tahun 2019 lalu per satu orang pedagang bisa menjual 20 sampai 30 ekor sapi kurban, namun kini paling tinggi terjual 8 sampai 10 ekor. (Baca juga: Masyarakat Diminta Beli Hewan Kurban yang Memiliki Surat Keterangan Sehat )
"Menurun sampai 50%. Tahun ini hanya bisa menjual sekira 21 ekor sapi kurban saja dibandingkan tahun lalu bisa 46 sampai 48 ekor sapi," kata Ope Muhamad yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Daging Sapi Potong Kota Manado, Senin (27/7/2020).
Meski permintaan menurun namun harga sapi kurban justru meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Standar harga sapi sekarang ini merata di ukuran 100 kilogram dengan harga Rp14 juta dibandingkan tahun kemarin seharga Rp12 juta. "Penurunan permintaan sapi kurban diakibatkan adanya COVID-19," kata Ope.
Senada dengan Ope, Suwardi Deu, pedagang sapi kurban asal Minahasa Utara juga mengaku mengalami penurunan permintaan sapi kurban sampai 50% dibanding tahun lalu diakibatkan oleh adanya pandemi COVID-19.
Sebelum pandemi Corona dia mengaku bisa menjual sedikitnya 50 ekor sapi yang jauh-jauh hari sudah dipesan untuk perayaan kurban. Untuk tahun ini, sampai sekarang baru 20 ekor sapi yang dipesan. (Baca juga: Manado Zona Oranye, Warga Diminta Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan )
Adi yang biasa mengumpulkan sapi untuk dijual kini tidak berani membeli sapi lebih banyak, karena takut tidak bisa terjual semuanya.
"Kalau tahun lalu saya beli sapi lebih banyak kemudian dikumpul, sekarang saya tidak berani, nanti kalau ada yang pesan baru saya cari," pungkas Adi.
Permintaan sapi kurban di Manado mengalami penurunan drastis sampai dengan 50% dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
Ope Muhamad, salah seorang pedagang sapi di Manado mengatakan bahwa tahun 2019 lalu per satu orang pedagang bisa menjual 20 sampai 30 ekor sapi kurban, namun kini paling tinggi terjual 8 sampai 10 ekor. (Baca juga: Masyarakat Diminta Beli Hewan Kurban yang Memiliki Surat Keterangan Sehat )
"Menurun sampai 50%. Tahun ini hanya bisa menjual sekira 21 ekor sapi kurban saja dibandingkan tahun lalu bisa 46 sampai 48 ekor sapi," kata Ope Muhamad yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Daging Sapi Potong Kota Manado, Senin (27/7/2020).
Meski permintaan menurun namun harga sapi kurban justru meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Standar harga sapi sekarang ini merata di ukuran 100 kilogram dengan harga Rp14 juta dibandingkan tahun kemarin seharga Rp12 juta. "Penurunan permintaan sapi kurban diakibatkan adanya COVID-19," kata Ope.
Senada dengan Ope, Suwardi Deu, pedagang sapi kurban asal Minahasa Utara juga mengaku mengalami penurunan permintaan sapi kurban sampai 50% dibanding tahun lalu diakibatkan oleh adanya pandemi COVID-19.
Sebelum pandemi Corona dia mengaku bisa menjual sedikitnya 50 ekor sapi yang jauh-jauh hari sudah dipesan untuk perayaan kurban. Untuk tahun ini, sampai sekarang baru 20 ekor sapi yang dipesan. (Baca juga: Manado Zona Oranye, Warga Diminta Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan )
Adi yang biasa mengumpulkan sapi untuk dijual kini tidak berani membeli sapi lebih banyak, karena takut tidak bisa terjual semuanya.
"Kalau tahun lalu saya beli sapi lebih banyak kemudian dikumpul, sekarang saya tidak berani, nanti kalau ada yang pesan baru saya cari," pungkas Adi.
(nth)