Muntahkan Lava Pijar, Gunung Karangetang Alami 128 Gempa Guguran

Rabu, 05 Juli 2023 - 20:34 WIB
loading...
Muntahkan Lava Pijar, Gunung Karangetang Alami 128 Gempa Guguran
Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terekam memuntahkan lava pijar, Rabu (5/7/2023). Foto/Dok. magma.vsi.esdm.go.id
A A A
SITARO - Gunung Karangetang, teramati masih memuntahkan lava pijar dari kawah utama. Gunung setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, juga terekam mengalami 128 kali gempa guguran yang menandai adanya guguran lava pijar dan awan panas.



Dilansir dari magma.vsi.esdm.go.id, Gunung Karangetang yang berada di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara tersebut, mengalami gempa guguran sebanyak 72 kali pada pukul 06.00-12.00 Wita, dengan amplitudo 3-30 mm dan lama gempa 35-196 detik.



Berdasarkan laporan tertulis dari petugas pengamatan Gunung Karangetang, Vieko Kristianse Rompas, dan Aditya Gurasali yang diunggah di situs magma.vsi.esdm.go.id, pada pukul 12.00-18.00 Wita, terekam terjadi sebanyak 56 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-30 mm, dan lama gempa 37-100 detik.



Sepanjang 12 jam pengamatan, Gunung Karangetang juga masih terekam mengalami dua kali gempa tremor menerus yang menandai adanya pergerakan magma dari perut bumi. Dua kali gempa tremor tersebut, beramplitudo 0,5-4 mm, dominan 2 mm.

Selain itu, pada pukul 06.00-12.00 Wita, terekam satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 35 mm, dan lama gempa 20 detik. Serta, satu gempa getaran banjir dengan amplitudo 20 mm, dan lama gempa 1.186 detik.

Melihat tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih berada di level III atau siaga, masyarakat dilarang keras berada dalam radius 2,5 km di kawah dua sisi utara, dan kawah utama sisi selatan, serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, hingga tenggara sejauh 3,5 km.



Masyarakat juga diimbau mewaspadai guguran lava pijar dan awan panas, yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Guguran lava pijar dan awan panas ini, bisa terjadi akibat adanya penumpukan material lava yang kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama kesektor selatan, tenggara, barat hingga barat daya.

Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang, diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan, dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2068 seconds (0.1#10.140)