Terdampak Gempa Bantul, Pemprov Jateng Gerak Cepat Tangani Kerusakan
loading...
A
A
A
SEMARANG - Bencana gempa berkekuatan magnitudo 6,6 yang terjadi di barat daya Bantul, DIY padaJumat (30/6/2023) malam berdampak hingga di wilayah Jawa Tengah. Saat ini, provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo tersebut bergerak cepat melakukan assesment dan penanganan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih terus melakukan assesment dan penanganan dampak gempa di Bantul.
"Kami sudah berkoordinasi dengan relawan dan BPBD setempat untuk memastikan kondisi di lapangan," ujarnya, Sabtu (1/7/2023).
Ia menambahkan, data yang dilaporkan ada sebanyak 11 kabupaten di Jawa Tengah yang terdampak gempa yang terjadi sekitar pukul 19.57 WIB tersebut. Yakni Kebumen, Wonogiri, Purworejo, Purbalingga, Wonosobo, Magelang, Kabupaten Tegal, Banyumas. Kemudian Banjarnegara, Grobogan, Klaten, dan Brebes.
"Dari laporan yang masuk, Wonogiri dilaporkan paling parah terdampak. Namun, kami terus melakukan koordinasi dengan daerah," ungkapnya.
Secara rinci, ia menyebutkan di Wonogiri ada 66 rumah milik warga dilaporkan mengalami rusak ringan, tiga bangunan sekolah rusak berat yakni SMPN 1 Paranggupito, SMK Pariwisata Pracimantoro, dan SMK 1 Giriloyo.
Selain itu, satu tempat ibadah di Wonogiri juga dilaporkan mengalami rusak berat dan dua bangunan lainnya mengalami rusak sedang.
"Untuk saat ini, kami sudah mengirim bantuan logistik ke Wonogiri," imbuhnya.
Diterangkannya, untuk kerusakan bangunan fasilitas umum yang menjadi kewenangan Pemprov, akan dilakukan penanganan cepat menggunakan Dana Tak Terduga (DTT).
"Datanya ada SMK yang rusak dan fasilitas umum lainnya. Yang di bawah kewenangan Pemprov akan ditangani dengan DTT. Untuk yang kewenangan daerah masih terus dikoordinasikan ke daerah," tuturnya.
Selain Wonogiri, Bergas Catursasi menambahkan, kerusakan juga terjadi di Kebumen. Setidaknya dua rumah dilaporkan rusak sedak, 9 rumah rusak ringan, jaringan listrik mengalami kerusakan, 11 KK dengan 38 jiwa terdampak, 1 bangunan rusak berat, dan satu tempat ibadah rusak ringan.
Sedangkan di Kabupaten Purworejo dilaporkan 3 rumah mengalami rusak berat dan 1 rumah rusak sedang. Di Purbalingga, 4 rumah rusak sedang, 2 rumah rusak ringan, dan 6 KK dari 18 jiwa terdampak.
Kemudian di Wonosobo ada enam rumah di Kecamatan Kaliwiro yang dilaporkan rusak sedang akibat gempa Bantul dan 1 tempat ibadah rusak ringan. Sedangkan satu rumaah di Salaman, Magelang, mengalami rusak ringan dan satu rumah di Desa Kaliabu, Salaman, rusak sedang.
Sedangkan di Tegal, satu warga dikabarkan mengalami luka ringan akibat gempa dan satu rumah rusak sedang di Pagedangan RT 024 dan RW 003. Sementara di Banyumas, satu rumaah dilaporkan rusak sedang dan satu rumah rusak berat.
Di Banjarnegara, gempa di Bantul juga membuat dua rumah milik warga rusak ringan, sedangkan di Grobogan satu rumah mengalami kerusakan berat. Sedangkan di Klaten satu rumah di Kecamatan Wedi dilaporkan rusak sedang dan satu rumah di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah (Jateng), mengalami rusak ringan akibat gempa Bantul.
"Hingga saat ini, selain melakukan penanganan kami masih melakukan koordinasi terkait kondisi di lapangan. Apakah ada tambahan laporan kerusakan atau tidak," tandasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih terus melakukan assesment dan penanganan dampak gempa di Bantul.
"Kami sudah berkoordinasi dengan relawan dan BPBD setempat untuk memastikan kondisi di lapangan," ujarnya, Sabtu (1/7/2023).
Ia menambahkan, data yang dilaporkan ada sebanyak 11 kabupaten di Jawa Tengah yang terdampak gempa yang terjadi sekitar pukul 19.57 WIB tersebut. Yakni Kebumen, Wonogiri, Purworejo, Purbalingga, Wonosobo, Magelang, Kabupaten Tegal, Banyumas. Kemudian Banjarnegara, Grobogan, Klaten, dan Brebes.
"Dari laporan yang masuk, Wonogiri dilaporkan paling parah terdampak. Namun, kami terus melakukan koordinasi dengan daerah," ungkapnya.
Secara rinci, ia menyebutkan di Wonogiri ada 66 rumah milik warga dilaporkan mengalami rusak ringan, tiga bangunan sekolah rusak berat yakni SMPN 1 Paranggupito, SMK Pariwisata Pracimantoro, dan SMK 1 Giriloyo.
Baca Juga
Selain itu, satu tempat ibadah di Wonogiri juga dilaporkan mengalami rusak berat dan dua bangunan lainnya mengalami rusak sedang.
"Untuk saat ini, kami sudah mengirim bantuan logistik ke Wonogiri," imbuhnya.
Diterangkannya, untuk kerusakan bangunan fasilitas umum yang menjadi kewenangan Pemprov, akan dilakukan penanganan cepat menggunakan Dana Tak Terduga (DTT).
"Datanya ada SMK yang rusak dan fasilitas umum lainnya. Yang di bawah kewenangan Pemprov akan ditangani dengan DTT. Untuk yang kewenangan daerah masih terus dikoordinasikan ke daerah," tuturnya.
Selain Wonogiri, Bergas Catursasi menambahkan, kerusakan juga terjadi di Kebumen. Setidaknya dua rumah dilaporkan rusak sedak, 9 rumah rusak ringan, jaringan listrik mengalami kerusakan, 11 KK dengan 38 jiwa terdampak, 1 bangunan rusak berat, dan satu tempat ibadah rusak ringan.
Sedangkan di Kabupaten Purworejo dilaporkan 3 rumah mengalami rusak berat dan 1 rumah rusak sedang. Di Purbalingga, 4 rumah rusak sedang, 2 rumah rusak ringan, dan 6 KK dari 18 jiwa terdampak.
Kemudian di Wonosobo ada enam rumah di Kecamatan Kaliwiro yang dilaporkan rusak sedang akibat gempa Bantul dan 1 tempat ibadah rusak ringan. Sedangkan satu rumaah di Salaman, Magelang, mengalami rusak ringan dan satu rumah di Desa Kaliabu, Salaman, rusak sedang.
Sedangkan di Tegal, satu warga dikabarkan mengalami luka ringan akibat gempa dan satu rumah rusak sedang di Pagedangan RT 024 dan RW 003. Sementara di Banyumas, satu rumaah dilaporkan rusak sedang dan satu rumah rusak berat.
Di Banjarnegara, gempa di Bantul juga membuat dua rumah milik warga rusak ringan, sedangkan di Grobogan satu rumah mengalami kerusakan berat. Sedangkan di Klaten satu rumah di Kecamatan Wedi dilaporkan rusak sedang dan satu rumah di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah (Jateng), mengalami rusak ringan akibat gempa Bantul.
"Hingga saat ini, selain melakukan penanganan kami masih melakukan koordinasi terkait kondisi di lapangan. Apakah ada tambahan laporan kerusakan atau tidak," tandasnya.
(shf)