Setoran Juru Parkir Masih Minim, Hanya Rp14 Juta Per Hari
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Setoran juru parkir (jukir) Kota Makassar belum stabil dan masih sangat minim. Mereka hanya bisa menyetor Rp14 juta setiap hari atau sekitar Rp420 juta per bulannya untuk semua titik parkir yang tersebar di Kota Makassar.
"Normalnya kita terima Rp28 juta per hari dari 2.000 titik, namun dengan kondisi sekarang yang kita terima cuma Rp14 juta," ungkap Dirut PD Parkir Makassar Raya, Irham Syah Gaffar kepada SINDOnews. Baca : PD Parkir Makassar Pulihkan Pendapatan di Masa Transisi New Normal
Minimnya pendapatan PD Parkir juga disebabkan karena tidak sedikit jukir yang menurunkan target setoran di tengah pandemi, bahkan sampai 30%. Akibatnya setoran ke perusahaan anjlok.
Ia pun berupaya memulihkan kembali target setoran jukir. Pihaknya mulai turun ke lapangan melakukan uji petik ulang. Dua mobil partoli bahkan diturunkan untuk mengawasi aktivitas perparkiran di Kota Makassar.
Tim ini turun untuk memaksimalkan penataan, pengendalian, dan pengaduan masyarakat akan maraknya jukir liar. "Tapi sekarang sudah mulai naik targetnya sampai 50%. Dua minggu ini sudah ada perubahan, ini yang terus kita genjot," tuturnya. Baca Juga : Dalam 5 Jam Saja, Transaksi Parkir Online Sudah Capai Rp1 Juta
Sementara, Humas PD Parkir Makassar Raya, Asrul menyebut potensi parkir tepi jalan umum terbesar berada di kawasan Asindo yakni Boulevard dan Pengayoman. Kawasan itu merupakan pusat bisnis. Pendapatannya mencapai Rp3 juta sampai Rp4 juta per hari dalam kondisi normal. "Sekarang karena pandemi pendapatan kita berkisar di angka Rp2 jutaan," ujar Asrul.
Dia menyebut ada lima sumber pendapatan PD Parkir. Diantaranya, tepi jalan umum, parkir langganan bulanan, komersial, insidentil dan parkir teknologi. "Pendapatan kita paling banyak itu di parkir tepi jalan umum," tutupnya. Baca Lagi : DPRD Dukung Upaya PD Parkir Terapkan Sistem Barcode
"Normalnya kita terima Rp28 juta per hari dari 2.000 titik, namun dengan kondisi sekarang yang kita terima cuma Rp14 juta," ungkap Dirut PD Parkir Makassar Raya, Irham Syah Gaffar kepada SINDOnews. Baca : PD Parkir Makassar Pulihkan Pendapatan di Masa Transisi New Normal
Minimnya pendapatan PD Parkir juga disebabkan karena tidak sedikit jukir yang menurunkan target setoran di tengah pandemi, bahkan sampai 30%. Akibatnya setoran ke perusahaan anjlok.
Ia pun berupaya memulihkan kembali target setoran jukir. Pihaknya mulai turun ke lapangan melakukan uji petik ulang. Dua mobil partoli bahkan diturunkan untuk mengawasi aktivitas perparkiran di Kota Makassar.
Tim ini turun untuk memaksimalkan penataan, pengendalian, dan pengaduan masyarakat akan maraknya jukir liar. "Tapi sekarang sudah mulai naik targetnya sampai 50%. Dua minggu ini sudah ada perubahan, ini yang terus kita genjot," tuturnya. Baca Juga : Dalam 5 Jam Saja, Transaksi Parkir Online Sudah Capai Rp1 Juta
Sementara, Humas PD Parkir Makassar Raya, Asrul menyebut potensi parkir tepi jalan umum terbesar berada di kawasan Asindo yakni Boulevard dan Pengayoman. Kawasan itu merupakan pusat bisnis. Pendapatannya mencapai Rp3 juta sampai Rp4 juta per hari dalam kondisi normal. "Sekarang karena pandemi pendapatan kita berkisar di angka Rp2 jutaan," ujar Asrul.
Dia menyebut ada lima sumber pendapatan PD Parkir. Diantaranya, tepi jalan umum, parkir langganan bulanan, komersial, insidentil dan parkir teknologi. "Pendapatan kita paling banyak itu di parkir tepi jalan umum," tutupnya. Baca Lagi : DPRD Dukung Upaya PD Parkir Terapkan Sistem Barcode
(sri)