Ratusan Warga Pegunungan Bintang Pawai Merah Putih, Ada Apa?

Kamis, 29 Juni 2023 - 15:20 WIB
loading...
A A A
Pihaknya juga menyoroti pembangunan perbatasan RI-PNG, yang diharapkan dapat dikerjakan oleh anak Asli Pegunungan Bintang.

Pihaknya juga mempertegas isu agenda politik Papua yakni 1 Juli. Di mana oleh kelompok berseberangan disebut Hari Aneksasi Papua, padahal sesungguhnya adalah Hari Integrasi Papua dalam NKRI.

"Terkait dengan peringatan tanggal 1 Juli, kami menyatakan bahwa yang paling penting adalah Pancasila dan UUD 1945. Untuk masalah Papua sebenarnya sudah final pada tahun 1969 dan untuk saat ini mungkin hanya propaganda saja," katanya.

Dia mengajak masyarakat yang berbeda ideologi kembali dan mendukung pemerintah.

"Apalagi Pegunungan Bintang berbatasan langsung dengan Negara PNG," sambungnya.

Sedangkan Melius Tabonpongky Uopdana selaku Sekretaris Kepolisian Devisi X Bintang Sifik meminta rekan seperjuangan untuk Papua Merdeka kembali kepada NKRI.

Pihaknya yang mengaku mewakili Ketua Parlemen Devisi X Bintang Sifik, pernah turut berperang dengan konsep Papua Merdeka pada 1 Juli 1971 di Markas Victoria PNG.

"Saya melihat perjuangan yang dilakukan tidak ada jalan pintu emas, untuk itu rekan-rekan yang masih berbeda pandangan silahkan kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan mendukung program pembangunan," katanya.

"Untuk teman-teman yang masih berada dihutan tidak akan mendapat pintu bagi bangsa Papua agar segera kembali ke pangkuan NKRI. Mari bergabung dan bergandengan tangan membangun daerah khusuanya Pegunungan Bintang supaya masyarakat senang adanya perdamaian," sebutnya.

Terakhir, pihaknya mengingatkan kepada seluruh masyarakat Pegunungan Bintang bahwa aparat keamanan sejatinya menjaga keamanan bagi masyarakat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1251 seconds (0.1#10.140)