UMKM Pemberi Lapangan Kerja Terbesar di Negara Berpenghasilan Rendah dan Menengah
loading...
A
A
A
Studi ini difokuskan pada tiga industri yaitu manufaktur ringan, pengolahan pertanian, dan jasa, yang semuanya berperan penting dalam pembangunan dan keberlanjutan ekonomi Indonesia. Hasilnya, ditemukan sekitar 76 persen dari usaha kecil di Indonesia memiliki pinjaman dalam berbagai bentuk, termasuk pinjaman informal.
"Bank pemerintah menjadi sumber pinjaman yang paling umum (41 persen dari semua pinjaman yang tercatat), karena adanya program pinjaman subsidi pemerintah (Kredit Usaha Rakyat atau KUR)," ucapnya.
Penelitian ini juga berfokus pada kesejahteraan pekerja dalam usaha kecil, dan menemukan bahwa usaha kecil tersebut tidak mampu memberikan pendapatan yang konsisten kepada para pekerja. Secara umum, studi ini menyimpulkan bahwa stabilitas dan pertumbuhan menjadi prioritas bagi para pengusaha yang diwawancarai.
"Pusat Penelitian FAI dari Universitas New York bersama MSC sebagai mitra research di Indonesia berharap hasil penelitian ini akan menjadi dasar untuk merancang kebijakan pembangunan di masa depan, pengembangan produk layanan keuangan yang dapat membantu usaha kecil dan pekerja mereka untuk berkembang," bebernya.
Dalam kata sambutannya, Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, pemerinta berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM secara berkesinambungan. Ini sebagai bagian dari upaya pencapaian program pengembangan UMKM Naik Kelas.
Mohammad Rudy mengapresiasi kerja sama penelitian SFD dan berharap kerja sama ini terus berlanjut sehingga memberikan dampak yang luas bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia
"Ini sebagai bentuk dukungan kepada koperasi dan UMKM untuk pulih pasca pandemi, meningkatkan pertumbuhan, dan bersaing di pasar global," ujarnya.
"Bank pemerintah menjadi sumber pinjaman yang paling umum (41 persen dari semua pinjaman yang tercatat), karena adanya program pinjaman subsidi pemerintah (Kredit Usaha Rakyat atau KUR)," ucapnya.
Penelitian ini juga berfokus pada kesejahteraan pekerja dalam usaha kecil, dan menemukan bahwa usaha kecil tersebut tidak mampu memberikan pendapatan yang konsisten kepada para pekerja. Secara umum, studi ini menyimpulkan bahwa stabilitas dan pertumbuhan menjadi prioritas bagi para pengusaha yang diwawancarai.
"Pusat Penelitian FAI dari Universitas New York bersama MSC sebagai mitra research di Indonesia berharap hasil penelitian ini akan menjadi dasar untuk merancang kebijakan pembangunan di masa depan, pengembangan produk layanan keuangan yang dapat membantu usaha kecil dan pekerja mereka untuk berkembang," bebernya.
Dalam kata sambutannya, Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, pemerinta berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM secara berkesinambungan. Ini sebagai bagian dari upaya pencapaian program pengembangan UMKM Naik Kelas.
Mohammad Rudy mengapresiasi kerja sama penelitian SFD dan berharap kerja sama ini terus berlanjut sehingga memberikan dampak yang luas bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia
"Ini sebagai bentuk dukungan kepada koperasi dan UMKM untuk pulih pasca pandemi, meningkatkan pertumbuhan, dan bersaing di pasar global," ujarnya.
(don)