Kisah Joko Tulus, Sosok Santri yang menjadi Preman Pemimpin Lokalisasi Kebo Ireng

Jum'at, 23 Juni 2023 - 05:10 WIB
loading...
Kisah Joko Tulus, Sosok...
Tidak jauh dari lokasi Pondok Pesantren Tebo Ireng juga terdapat pesantren bernama Sumoyono di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang Jawa Timur, yang memiliki dua santri paling menonjol yakni Joko Tulus dan Surontanu. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
Pesantren bernama Sumoyono yang didirikan Kiai Sumoyono di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang , Jawa Timur, memiliki dua santri yang paling menonjol yakni Joko Tulus alias Kebo Cikak dan Surontanu.

Sayang keduanya berbeda jalan, Joko Tulus memilih jalur hitam sementara Surontanu tetap berkiblat pada ajaran pesantren.

Surontanu adalah santri pesantren yang sangat keras menolak segala bentuk maksiat dan ketidakadilan, termasuk saat Belanda datang ke Desa Cukir untuk mendirikan pabrik gula.

Sementara Joko Tulus adalah santri murtad yang memilih jalan sesat demi mencapai duniawi sesaat hingga rela menjadi antek Belanda. Perbedaan itu membuat kedua santri yang sama-sama memiliki kanuragan mumpuni ini selalu berbenturan sehingga menjalin permusuhan abadi.



Awal permusuhan Surontanu dan Joko Tulus dimulai saat Belanda membangun pabrik gula di Desa Cukir. Kesewenang-wenangan Belanda dalam mendirikan pabrik dengan merubah paksa sawah warga menjadi kebun tebu, membuat Surontanu emosi dan memberikan perlawanan terhadap kebijakan kolonial itu.

Terlebih Belanda sengaja mendukung berdirinya tempat maksiat di lokasi bernama Kebo Ireng yang tak jauh dari pabrik gula serta Pesantren Sumoyono. Tak ayal Surontanu kian meradang, apalagi lokasi Kebo Ireng dipimpin oleh mantan adik perguruannya di Sumoyono yaitu Joko Tulus yang telah memilih jalan sesat.



Cikal bakal Joko Tulus menjadi penjahat sebenarnya sudah tercium sejak awal masuk pesantren. Karena masuk pesantren Sumoyono sebenarnya bukan keinginan Joko Tulus, namun kakeknya yang mengirim dan menitipkan langsung kepada Kiai Sumoyono.

Oleh Kiai Sumoyono, Joko Tulus diberi perhatian khusus saat di pesantren hingga menjadi murid kesayangan Kiai. Sayang perhatian dan kasih sayang Kiai Sumoyono tak mampu meluluhkan hati Joko Tulus untuk menuju jalan hitam dan menjadi pimpinan utama tampat maksiat Kebo Ireng.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2214 seconds (0.1#10.140)