SPG Cantik Pikat Calon Pembeli Hewan Kurban
loading...
A
A
A
SURABAYA - Soal merayu memang perempuanlah jagonya. Apalagi perempuan tersebut dianugerahi tampang cantik dan body yang aduhai. Maka tidak heran jika banyak perusahaan menyandingkan foto perempuan dengan produknya dalam setiap promosi.
Seperti yang dilakukan oleh Setiawan Basuki. Ditengah maraknya persaingan penjualan hewan kurban jelang hari raya Idul Adha , dia mempekerjakan gadis-gadis cantik yang berpengalaman sebagai sales promotion girl (SPG) untuk menawarkan dagangannya. Uniknya, para SPG ini berdandan ala koboy saat melayani calon pembeli. (Baca juga: SPG Cantik Jajakan Hewan Kurban di Surabaya )
Setiawan mengatakan, selain menarik perhatian pembeli, dihadirkannya SPG-SPG cantik di standnya tersebut untuk mengubah anggapan masyarakat bahwa pasar hewan adalah tempat yang menyeramkan. (Baca juga: Lebih Utama Mana, Hewan Kurban Warna Putih Atau Hitam? )
"Biasanyakan blantik terkesan angker. Untuk merubah image makanya kami gunakan SPG," kata dia pada SINDOnews di kawasan Kedung Baruk Surabaya.
Di sisi lain, Setiawan mengakui penjualan hewan kurban pada masa pendemi ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Beberapa hari yang sama jelang Idul Adha, tahun lalu dirinya sudah berhasil menjual 90 ekor sapi. Namun saat ini meskipun harganya relatif stabil baru terjual 21 ekor.
"Biasanya pada hari-hari seperti ini, di kandang kami di Kediri sudah laku 90 ekor. Tapi di sana ini ada penurunan," kata dia.
Setiawan menyediakan berbagai jenis sapi mulai sapi jenis pegon, sapi jawa dan lainnya. Harga sapi dibandrol mulai harga Rp17 juta hingga Rp60 juta.
Sementara itu, salah satu SPG Adelia (21) mengungkapkan, fia rela beralih menjadi hewan kurban karena seluruh job terhenti akibat dampak pandmemi COVID-19. Sebelum pandemi, gadis cantik asal Surabaya ini merupakan SPG rokok.
"Selama pandemi ini, SPG rokok tidak jalan lagi kan. Banyak event-even yang diberhentikan, apalagi surabaya zona merah. Terus event-event makanan dan minuman juga tidak ada," kata dia.
Bagi Adelia, menjadi SPG hewan kurban sangat berbeda dan penuh dengan tantangan. Maklum saja, sebagai anak kota Adelia tidak pernah bersentuhan dengan hewan jenis Sapi. Ditambah lagi, harga sapi juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan produk yang selama ini dia jual.
"Awalnya deg-degkan karena tidak terbiasa pegang sapi tapi akhirnya adaptasi. Biasanya jual harganya biasa dibawah standar kalau rokok, ini berjuta-juta ya udah dijalani saja, cara komunikasinya pun berbeda kalau ini," kata dia.
Hal senada juga diutarakan oleh Rara Raditya. SPG 27 tahun ini memiliki cerita lucu saat menjelaskan jenis sapi pada calon pembeli. Saat sedang asyik ngobrol sambil merunduk, dirinya diseruduk sapi dari belakang.
"Tadi diseruduk, kan masnya juga lihat tadi," kata dia sambil lempar tawa.
Pertamakali jadi SPG hewan kurban, Rara mengaku sempat merasa risih. Namun berjalannya waktu, dia bisa menikmati aroma kotoran hewan yang menyengat. "Awal-awalnya memang canggung tapi sekarang sudah terbiasa," kata dia.
Seperti yang dilakukan oleh Setiawan Basuki. Ditengah maraknya persaingan penjualan hewan kurban jelang hari raya Idul Adha , dia mempekerjakan gadis-gadis cantik yang berpengalaman sebagai sales promotion girl (SPG) untuk menawarkan dagangannya. Uniknya, para SPG ini berdandan ala koboy saat melayani calon pembeli. (Baca juga: SPG Cantik Jajakan Hewan Kurban di Surabaya )
Setiawan mengatakan, selain menarik perhatian pembeli, dihadirkannya SPG-SPG cantik di standnya tersebut untuk mengubah anggapan masyarakat bahwa pasar hewan adalah tempat yang menyeramkan. (Baca juga: Lebih Utama Mana, Hewan Kurban Warna Putih Atau Hitam? )
"Biasanyakan blantik terkesan angker. Untuk merubah image makanya kami gunakan SPG," kata dia pada SINDOnews di kawasan Kedung Baruk Surabaya.
Di sisi lain, Setiawan mengakui penjualan hewan kurban pada masa pendemi ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Beberapa hari yang sama jelang Idul Adha, tahun lalu dirinya sudah berhasil menjual 90 ekor sapi. Namun saat ini meskipun harganya relatif stabil baru terjual 21 ekor.
"Biasanya pada hari-hari seperti ini, di kandang kami di Kediri sudah laku 90 ekor. Tapi di sana ini ada penurunan," kata dia.
Setiawan menyediakan berbagai jenis sapi mulai sapi jenis pegon, sapi jawa dan lainnya. Harga sapi dibandrol mulai harga Rp17 juta hingga Rp60 juta.
Sementara itu, salah satu SPG Adelia (21) mengungkapkan, fia rela beralih menjadi hewan kurban karena seluruh job terhenti akibat dampak pandmemi COVID-19. Sebelum pandemi, gadis cantik asal Surabaya ini merupakan SPG rokok.
"Selama pandemi ini, SPG rokok tidak jalan lagi kan. Banyak event-even yang diberhentikan, apalagi surabaya zona merah. Terus event-event makanan dan minuman juga tidak ada," kata dia.
Bagi Adelia, menjadi SPG hewan kurban sangat berbeda dan penuh dengan tantangan. Maklum saja, sebagai anak kota Adelia tidak pernah bersentuhan dengan hewan jenis Sapi. Ditambah lagi, harga sapi juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan produk yang selama ini dia jual.
"Awalnya deg-degkan karena tidak terbiasa pegang sapi tapi akhirnya adaptasi. Biasanya jual harganya biasa dibawah standar kalau rokok, ini berjuta-juta ya udah dijalani saja, cara komunikasinya pun berbeda kalau ini," kata dia.
Hal senada juga diutarakan oleh Rara Raditya. SPG 27 tahun ini memiliki cerita lucu saat menjelaskan jenis sapi pada calon pembeli. Saat sedang asyik ngobrol sambil merunduk, dirinya diseruduk sapi dari belakang.
"Tadi diseruduk, kan masnya juga lihat tadi," kata dia sambil lempar tawa.
Pertamakali jadi SPG hewan kurban, Rara mengaku sempat merasa risih. Namun berjalannya waktu, dia bisa menikmati aroma kotoran hewan yang menyengat. "Awal-awalnya memang canggung tapi sekarang sudah terbiasa," kata dia.
(nth)