Masuk Fase Transmisi Lokal, Warga Jabar Wajib Patuhi Protokol COVID-19
loading...
A
A
A
BANDUNG - Warga Jawa Barat wajib mematuhi protokol pencegahan COVID-19 menyusul temuan pasien-pasien baru yang tertular COVID-19 akibat transmisi lokal. Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Siska Gerfianti mengungkapkan, berdasarkan hasil pelacakan, pihaknya tidak menemukan adanya keterkaitan antara pasien baru dengan klaster-klaster penyebaran COVID-19 di Jabar.
Menurut Siska, penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan pembukaan aktivitas ekonomi diduga kuat sebagai penyebab munculnya kasus-kasus baru akibat transmisi lokal tersebut. "Jadi, mungkin karena kita sudah AKB dan tempat umum sudah dibuka, sehingga kasus-kasus yang kita telusuri sudah tidak ada hubungannya dengan klaster-klaster besar yang dulu, tapi sudah jadi kasus lokal," ungkap Siska di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (24/7/2020). (Baca: Positif COVID-19 di Jabar Naik, Gugus Tugas: Patuhi Protokol di Masa AKB)
Dengan kondisi tersebut, Siska mengimbau masyarakat untuk lebih mematuhi protokol pencegahan COVID-19 dengan cara memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. "Dengan kondisi ini, kita semua sudah dalam risiko terkena paparan karena virusnya sudah di mana-mana, karena orang bergerak, virusnya juga ikut bergerak," jelasnya.
Siska juga kembali mengingatkan bahwa COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menular cepat lewat kerumunan. Oleh karenanya, kata Siska, masyarakat pun harus selalu menjaga jarak dalam menjalankan setiap aktivitasnya. "Virus ini senangnya dalam kerumunan, ditransfer oleh droplet. Jadi, kita harus betul-betul menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan," tegasnya. (Baca: Positif COVID-19 di Jabar Naik, Gugus Tugas: Patuhi Protokol di Masa AKB)
Lebih lanjut Siska mengatakan, pihaknya terus mengintensifkan pelaksanaan tes COVID-19, termasuk pelacakan untuk menekan potensi penularan COVID-19. Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 209.898 sampel dengan hasil reaktif sebanyak 5.507 sampel. Sedangkan swab test telah dilakukan terhadap 108.040 sampel dengan hasil positif COVID-19 sebanyak 6.285 sampel atau 5,81 persen.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
Menurut Siska, penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan pembukaan aktivitas ekonomi diduga kuat sebagai penyebab munculnya kasus-kasus baru akibat transmisi lokal tersebut. "Jadi, mungkin karena kita sudah AKB dan tempat umum sudah dibuka, sehingga kasus-kasus yang kita telusuri sudah tidak ada hubungannya dengan klaster-klaster besar yang dulu, tapi sudah jadi kasus lokal," ungkap Siska di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (24/7/2020). (Baca: Positif COVID-19 di Jabar Naik, Gugus Tugas: Patuhi Protokol di Masa AKB)
Dengan kondisi tersebut, Siska mengimbau masyarakat untuk lebih mematuhi protokol pencegahan COVID-19 dengan cara memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. "Dengan kondisi ini, kita semua sudah dalam risiko terkena paparan karena virusnya sudah di mana-mana, karena orang bergerak, virusnya juga ikut bergerak," jelasnya.
Siska juga kembali mengingatkan bahwa COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menular cepat lewat kerumunan. Oleh karenanya, kata Siska, masyarakat pun harus selalu menjaga jarak dalam menjalankan setiap aktivitasnya. "Virus ini senangnya dalam kerumunan, ditransfer oleh droplet. Jadi, kita harus betul-betul menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan," tegasnya. (Baca: Positif COVID-19 di Jabar Naik, Gugus Tugas: Patuhi Protokol di Masa AKB)
Lebih lanjut Siska mengatakan, pihaknya terus mengintensifkan pelaksanaan tes COVID-19, termasuk pelacakan untuk menekan potensi penularan COVID-19. Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 209.898 sampel dengan hasil reaktif sebanyak 5.507 sampel. Sedangkan swab test telah dilakukan terhadap 108.040 sampel dengan hasil positif COVID-19 sebanyak 6.285 sampel atau 5,81 persen.
Lihat Juga: Dukung Pemerintahan Prabowo, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Buat Program Telur Asih
(don)