Kelompok Anak di Sulsel Rentan Terpapar COVID-19

Jum'at, 24 Juli 2020 - 06:00 WIB
loading...
Kelompok Anak di Sulsel...
Hari Anak Nasional 23 Juli 2020 menjadi momentum untuk meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan kepada anak agar dapat terlindungi dari penularan COVID-19. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
MAKASSAR - Peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2020 diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan kepada anak agar dapat terlindungi dari penularan COVID-19.

Hal tersebut diungkapkan ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Ridwan Amiruddin. Ia mengatakan, masyarakat Sulsel saat ini masih diperhadapkan pada situasi pandemi COVID-19. Sementara kelompok anak dianggap rentan terpapar dan tertular virus corona. Baca : Update COVID-19 di Sulsel: Positif Bertambah 120, Pasien Sembuh Melonjak 310

Dari total ribuan kasus positf COVID-19 yang ada di Sulsel, sekitar 3% diantaranya disebut berasal dari kelompok anak. "Data per Juni 2020, jumlah anak yang terpapar Covid-19 di Sulsel sekitar 3-4%," tutur Ridwan kepada SINDOnews, kemarin.

Menurut dia, penularan COVID-19 di Sulsel saat ini terjadi melalui transmisi lokal. Khusus anak, mereka rentan tertular justru dari lingkungan keluarganya sendiri. "Sangat berpotensi penularan dari orang dewasa ke anak," jelas dia.

Makanya, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel ini berharap, lingkungan keluarga menjadi benteng untuk mencegah anak dari penularan COVID-19. Untuk melindungi anak dari paparan virus corona, perlu disusun protokol kesehatan di tingkat rumah tangga.

"Orang tua adalah guru dan contoh yang baik bagi anak termasuk membangun kultur protokol kesehatan. Selain itu, orang tua sebisa mungkin tidak membawa anak ikut serta dalam aktivitas orang dewasa," pesannya. Baca Juga : Tekan COVID-19 di Makassar, Salat Idul Adha Dianjurkan Tak di Lapangan

Dikatakan, pencegahan penularan pada kelompok anak juga sudah diterapkan oleh pemerintah. Langkah ini ditempuh salah satunya melalui kebijakan belajar dari rumah atau sistem online.

Sekolah tatap muka belum direkomendasikan untuk dilakukan di masa pandemi. "Ini untuk mengurangi kontak dengan orang lain. Rumah adalah sekolah terbaik untuk anak saat ini," jelas Ridwan.

Sementara angka kasus COVID-19 di Sulsel masih menunjukkan peningkatan. Data Gugus Tugas COVID-19 Sulsel tercatat ada penambahan 129 kasus baru terkonfirmasi positif, kemarin. Sementara penambahan angka kesembuhan lebih banyak yakni 310 orang.

Dengan begitu, akumulasi kasus positif di Sulsel hingga tanggal 23 Juli 2020 dilaporkan telah mencapai 8.619 orang. Dimana 5.347 diantaranya telah dinyatakan sembuh, 287 meninggal, dan 2.985 orang masih sementara dirawat.

"Gambaran laju insidensi COVID-19 hingga sekarang relatif masih tinggi untuk wilayah Sulawesi Selatan. Pekan ini masih di kisaran 80 per 100.000 penduduk. Hal ini juga paralel atau terkonfirmasi dari positivity rate (PR) sampel sebesar 15%," beber Ridwan. Baca Lagi : Angka Kekerasan Anak Tinggi di Masa Pandemi, Ini Arahan Dewan
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2900 seconds (0.1#10.140)