Badan Penghubung Provinsi Maluku Gelar Diskusi Publik di Yogyakarta, Serap Aspirasi Mahasiswa
loading...
A
A
A
Di acara yang dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku, DR. Anton Lailosa itu, Patta menegaskan soal pentingnya partisipasi masyarakat, terutama mahasiswa dalam mengawal agenda-agenda pembangunan daerah yang dilakukan oleh pemerintah.
"Saya ingin mengatakan satu hal, saat ini, tak ada satupun negara di dunia ini yang pemerintahnya bisa melakukan semua hal tanpa ada partisipasi aktif dari masyarakat, terutama partisipasi dari mahasiswa dan pemuda," tegas Patta.
"Amerika dan Cina sebagai negara dengan PDB paling besar, serta negara-negara makmur seperti di Skandinavia sekalipun, mereka butuh partisipasi publik yang kritis, yang mau melihat masalah negaranya sebagai masalah mereka juga," sambungnya.
Selanjutnya, Patta juga mengajak seluruh mahasiswa yang hadir, untuk tetap menjaga persatuan dan meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama masyarakat Maluku di tanah rantau sehingga energi besar ini bisa dimaksimalkan untuk kita bangun Maluku sama-sama.
"Saya berharap, kedepan, ada ruang sinergitas dan kolaborasi yang bisa dilakukan seintensif mungkin sehingga apa yang menjadi ekspektasi kita bersama soal Maluku Kini dan Nanti bisa kita jawab sama-sama," katanya, menegaskan.
Kepala Bappeda Provinsi Maluku, DR. Anton Lailosa juga memaparkan progres atau capaian pembangunan pemerintah provinsi Maluku dibawah kepemimpinan Murad Ismail.
"Capaian kinerja pembangunan Provinsi Maluku hingga 2022 sangat baik. Bapak Gubernur Murad Ismail berhasil melakukan transformasi dalam semua sektor sehingga dampaknya terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat bisa dirasakan saat ini," papar Anton Lailosa, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku dihadapan peserta diskusi.
Selain itu, Anton Lailosa juga memaparkan potensi wilayah dan tantangan serta strategi pembangunan jangka menengah dan rencana jangka panjang.
Menurut Lailosa, temu silaturahmi dengan tokoh masyarakat, mahasiswa dan LSM Maluku di Yogyakarta ini merupakan momentum strategis dalam perencanaan pembangunan Provinsi Maluku kedepannya.
"Kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman ini bertepatan dengan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Provinsi Maluku tahun 2025-2045. Untuk itu, pemerintah sangat terbuka dengan segala bentuk masukkan dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi serta aspirasi dalam memperkaya perumusan kebijakan pembangunan daerah," pungkasnya.
"Saya ingin mengatakan satu hal, saat ini, tak ada satupun negara di dunia ini yang pemerintahnya bisa melakukan semua hal tanpa ada partisipasi aktif dari masyarakat, terutama partisipasi dari mahasiswa dan pemuda," tegas Patta.
"Amerika dan Cina sebagai negara dengan PDB paling besar, serta negara-negara makmur seperti di Skandinavia sekalipun, mereka butuh partisipasi publik yang kritis, yang mau melihat masalah negaranya sebagai masalah mereka juga," sambungnya.
Selanjutnya, Patta juga mengajak seluruh mahasiswa yang hadir, untuk tetap menjaga persatuan dan meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama masyarakat Maluku di tanah rantau sehingga energi besar ini bisa dimaksimalkan untuk kita bangun Maluku sama-sama.
"Saya berharap, kedepan, ada ruang sinergitas dan kolaborasi yang bisa dilakukan seintensif mungkin sehingga apa yang menjadi ekspektasi kita bersama soal Maluku Kini dan Nanti bisa kita jawab sama-sama," katanya, menegaskan.
Kepala Bappeda Provinsi Maluku, DR. Anton Lailosa juga memaparkan progres atau capaian pembangunan pemerintah provinsi Maluku dibawah kepemimpinan Murad Ismail.
"Capaian kinerja pembangunan Provinsi Maluku hingga 2022 sangat baik. Bapak Gubernur Murad Ismail berhasil melakukan transformasi dalam semua sektor sehingga dampaknya terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat bisa dirasakan saat ini," papar Anton Lailosa, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku dihadapan peserta diskusi.
Selain itu, Anton Lailosa juga memaparkan potensi wilayah dan tantangan serta strategi pembangunan jangka menengah dan rencana jangka panjang.
Menurut Lailosa, temu silaturahmi dengan tokoh masyarakat, mahasiswa dan LSM Maluku di Yogyakarta ini merupakan momentum strategis dalam perencanaan pembangunan Provinsi Maluku kedepannya.
"Kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman ini bertepatan dengan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Provinsi Maluku tahun 2025-2045. Untuk itu, pemerintah sangat terbuka dengan segala bentuk masukkan dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi serta aspirasi dalam memperkaya perumusan kebijakan pembangunan daerah," pungkasnya.