Detik-detik Bocah 8 Tahun Terjebak di Ketinggian, Menangis Ketakutan saat Sadar
loading...
A
A
A
BANGKALAN - Seorang bocah berumur 8 tahun di Bangkalan , Madura menangis dan menolak turun dari ketinggian 7 meter di menara panjat tebing .
Bocah tersebut bernama Zakaria Hidayat, siswa kelas III SDN Demangan 2 Bangkalan ini, terjebak di menara olahraga panjat tebing atau wall climbing yang terletak di alun-alun kota Bangkalan.
Bocah yang biasa dipanggila Jaka itu ternyata fobia ketinggian ini rupanya naik melalui tangga di menara tersebut hingga tanpa sadar sudah berada di atas.
Barulah setelah teman-temannya memanggil Abdurrahman seorang guru olahraga yang berada tak jauh dari lokasi, dia akhirnya bisa dibantu untuk turun dengan cara digendong sang guru.
Insiden ini berawal saat para siswa ini usai olahraga bersama di area alun-alun Bangkalan. Saat momen istirahat tersebut sejumlah siswa bermain di sekitar menara wall climbing ini.
Bahkan beberapa di antaranya naik melalui tangga menara tersebut, salah satunya siswa bernama Jaka.
Dan tanpa disadari Jaka sudah ada di ketinggian 7 meter, dia pun hanya bisa menangis sambil berpegangan erat dan duduk di batangan besi.
Bocah tersebut bernama Zakaria Hidayat, siswa kelas III SDN Demangan 2 Bangkalan ini, terjebak di menara olahraga panjat tebing atau wall climbing yang terletak di alun-alun kota Bangkalan.
Bocah yang biasa dipanggila Jaka itu ternyata fobia ketinggian ini rupanya naik melalui tangga di menara tersebut hingga tanpa sadar sudah berada di atas.
Barulah setelah teman-temannya memanggil Abdurrahman seorang guru olahraga yang berada tak jauh dari lokasi, dia akhirnya bisa dibantu untuk turun dengan cara digendong sang guru.
Insiden ini berawal saat para siswa ini usai olahraga bersama di area alun-alun Bangkalan. Saat momen istirahat tersebut sejumlah siswa bermain di sekitar menara wall climbing ini.
Bahkan beberapa di antaranya naik melalui tangga menara tersebut, salah satunya siswa bernama Jaka.
Dan tanpa disadari Jaka sudah ada di ketinggian 7 meter, dia pun hanya bisa menangis sambil berpegangan erat dan duduk di batangan besi.