Harga Gabah Tinggi Lampung Selatan, Pembeli Luar Daerah Angkat Tangan

Minggu, 21 Mei 2023 - 14:21 WIB
loading...
Harga Gabah Tinggi Lampung Selatan, Pembeli Luar Daerah Angkat Tangan
Harga gabah kering panen di Lampung Selatan dinilai sudah terlalu tinggi. Harga rata-rata GKP petani di kawasan tersebut kini mencapai Rp 5.800 per kg dan harga di pabrik Rp 6.100 per kg. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
LAMPUNG SELATAN - Harga gabah kering panen (GKP) di Lampung Selatan dinilai sudah terlalu tinggi. Harga rata-rata GKP petani di kawasan tersebut kini mencapai Rp 5.800 per kg dan harga di pabrik Rp 6.100 per kg. Harga tersebut juga sama dengan harga di pabrik luar daerah.

Penyuplai (supplier) gabah di luar Lampung Selatan pun mengaku sudah tidak mampu lagi membeli GKP di daerah tersebut. Salah seorang supplier Rayon Timur mengatakan, dampak dari tingginya harga menyebabkan pembeli dari luar daerah memilih mundur karena harga beli sudah tidak masuk dengan harga jual beras di pasaran sebesar Rp10.700 per kg.

Supplier di Lampung lebih memilih memasok ke pabrik penggilingan setempat karena harganya sama dengan pabrik di luar daerah dan ongkos kirimnya lebih murah. Sebagai gambaran, ongkos kirim ke Serang saat ini mencapai Rp 3 juta per mobil. Sedangkan biaya kirim ke Metro Lampung hanya Rp 1,3 juta per mobil.

Hal itu menyebabkan gabah dari Lampung Selatan lebih banyak dibeli oleh supplier lokal. "Tidak hanya satu-dua pembeli dari luar daerah yang tidak mampu menyerap, hampir semua mengalami hal yang sama," katanya, Minggu (21/5/2023).

Lampung Selatan saat ini menjadi incaran supplier karena menjadi daerah terakhir yang panen pada musim tanam ini. Selain itu juga ada beberapa wilayah di Lampung dan luar daerah yang mengalami gagal panen.

Hasil gabah Lampung Selatan juga disebut sangat baik sehingga disukai pasar. Tidak hanya saat ini, wilayah tersebut sebenarnya sudah sejak lama menjadi daerah penyuplai beras ke berbagai daerah, seperti Indramayu, Cirebon, Subang, Cianjur, Serang, Balaraja hingga Medan.

"Daerah ini sudah lama menjadi ’zona perang’. Meskipun tidak ada perusahaan masuk kesini, harga sudah tinggi sejak dari dulu," tandasnya.

Akibat harga yang sudah tinggi tersebut, Rayon mengaku harus membeli gabah harus membeli ke daerah lain, termasuk Jawa Barat. Meski demikian, di satu sisi dia mengapresiasi harga yang sedang tinggi karena selama ini harga seringkali ditekan tengkulak akibat kurangnya pilihan akses pasar. Akibatnya keuntungan tidak banyak dinikmati petani.

Supplier lainnya H Bashori menjelaskan, dari hasil pengamatannya di lapangan penggilingan padi di Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Metro masih beroperasi. Dia mencontohkan salah satu penggilingan di Metro masih menerima setoran hingga 60 mobil per hari. "Ini masih satu penggilingan ya. Semua penggilingan di Metro masih jalan," kata H Bashori.

Dia menilai, petani harus mendapatkan harga beli yang wajar agar mereka dapat menutupi modal dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Harga GKP Rp5.500-5.800 per kg saat ini dinilai tepat agar mereka ikut menikmati keuntungan.

"Kalau harga di bawah itu, petani tetap menanam tapi mereka mungkin akan terlilit utang karena modal dan kebutuhan hidupnya tidak tercukupi," ujarnya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1512 seconds (0.1#10.140)