Kisah Mas Karyosudiro, Kerabat Bupati Pacitan yang Tak Mempan Dilukai Senjata Pasukan Pangeran Diponegoro

Senin, 15 Mei 2023 - 05:57 WIB
loading...
Kisah Mas Karyosudiro,...
Lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro, karya perlukis Raden Saleh yang dikoleksi di Museum Kepresidenan Yogyakarta. Foto/Ist.
A A A
Pasukan Pangeran Diponegoro, harus menghadapi gabungan pasukan Pacitan dan Belanda. Pertempuran hebat pecah di wilayah Glesung, hal ini menyebabkan banyak jatuh korban jiwa dari kubu pasukan Pacitan, dan Belanda.



Bupati Pacitan, Mas Tumenggung Jogokaryo II yang menjadi pemimpin pasukan Pacitan berhasil ditangkap. Tubuh lemahnya sempoyongan karena dikeroyok oleh banyak musuh. Dia pun akhirnya tak kuasa melawannya, hingga tubuhnya roboh ke tanah.



Pasukan Belanda yang dipimpin Van Vlissingen, juga kewalahan menghadapi pasukan Pangeran Diponegoro yang jumlahnya ribuan orang. Dikutip dari "Kisah Brang Wetan : Berdasarkan Babad Alit dan Babade Nagara Patjitan", terjemahan Karsono Hardjoseputro, Van Slissingen meminjam kuda milik Mas Cokrodiwiryo.



Mas Cokrodiwiryo mengira Van Vlissingen hendak maju perang, sehingga dia memberikan kudanya. Ternyata dugaannya salah, setelah Van Vlissingen menaiki kuda, kudanya dikeprak pulang melarikan diri.

Mas Cokrodiwiryo kemudian mencabut pedangnya dan maju ke tengah medan laga. Kehadiran mas Cokrodiwiryo, langsung disambut serangan musuh secara bergelombang. Tak lama kemudian Mas Cokrodiwiryo tewas dalam pertempuran sengit tersebut.

Sementara, Mas Karyosudiro kerabat pasukan Pacitan, melihat ayah dan paman-pamannya tewas, langsung mengamuk, dan tidak mengindahkan bahaya. Dia siap menyerahkan nyawanya untuk membela ayah dan paman-pamannya.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2620 seconds (0.1#10.140)