Kekuatan Sengguruh Kerajaan Hindu Terakhir dari Malang Bikin Sulit Kesultanan Demak

Kamis, 11 Mei 2023 - 09:45 WIB
loading...
Kekuatan Sengguruh Kerajaan Hindu Terakhir dari Malang Bikin Sulit Kesultanan Demak
Kantor Kepala Desa Sengguruh yang jadi lokasi kerajaan di masa lalu (Avirista Midaada/MPI)
A A A
MALANG - Penguasa Kesultanan Demak memutuskan untuk menyerang Kerajaan Sengguruh yang menjadi kerajaan Hindu Buddha terakhir di nusantara. Langkah ini dilakukan karena pengaruh Kerajaan Sengguruh di Jawa Timur cukup kuat.

Arkeolog Universitas Negeri Malang (UM) Mudzakir Dwi Cahyono menyebut, kuatnya pengaruh Sengguruh di Jawa Timur bahkan sampai kerajaan yang berlokasi di Malang bagian selatan ini bisa menduduki Giri Kedaton atau kesultanan.



Tak hanya itu, potensi perekonomian Kerajaan Sengguruh juga cukup besar mengingat sumber daya alam (SDA) berupa persawahan dan lainnya cukup melimpah.

"Sultan Trenggono ekspansi ke Sengguruh dalam rangka islamisasi, Malang saat itu cukup kuat di bawah pengaruh Sengguruh, di legenda bahkan Sengguruh pernah menduduki Giri, ini kan suatu kekuatan," ucap Dwi Cahyono, dikonfirmasi MNC Portal.

Apalagi saat itu Demak sudah mulai menguasai wilayah Pasuruan dan Malang, sehingga Trenggono mulai memperhitungkan pasukannya untuk menyerang Kerajaan Sengguruh yang berlokasi cukup terpencil di pedalaman Malang selatan.

Maka fokus Trenggono kata Dwi Cahyono, dengan menaklukkan wilayah Malang dahulu. Dari sanalah Kesultanan Demak mendapat suplai pasukan dan kebutuhan militer lainnya untuk menguasai beberapa kerajaan yang bercorak non-islam.

Daerah-daerah lain diharapkan bisa dikuasai dulu, sehingga nanti bisa membantu menyuplai kebutuhan militer dan menyuplai militer ke Sengguruh.
"Misalnya dari daerah seperti daerah Malang selatan sendiri, atau disupport dari daerah Malang sendiri, atau daerah lain yang ada di tetangganya, apakah itu Blitar, Pasuruan, tapi daerah Malang yang mestinya harus menjadi pendukungnya dulu, pendukung ikut membantu ekspansi Demak itu," paparnya.

Oleh karena itu dikatakan Dwi Cahyono, cukup beralasan jika Kerajaan Sengguruh ini disebut-sebut kerajaan kantong Hindu yang terakhir, selain Blambangan. Catatan sejarah memang mengisahkan bagaimana pergerakan Kerajaan Demak usai menaklukkan Sengguruh bergerak menuju Blambangan, yang ada di daerah paling timur Pulau Jawa.

Sepak terjang Sengguruh dan lokasinya yang terpencil itulah membuat kerajaan ini baru berhasil ditaklukan sekitar tahun 1545 Masehi. Saat itu perkembangan Islam di sisi pesisir utara Pulau Jawa memang sudah mayoritas dan lebih cepat dibandingkan sisi pedalaman Pulau Jawa.

"Kalau tidak kuat sengguruh sudah ditaklukkan tahun 1520an, 1529an, atau 1528, atau 30, baru berhasil tahun 1545 akhir. Ini memberikan petunjuk bahwa kerajaan ini kokoh dan harus ditaklukan. Jadi seberapa penting ya penting bagi Demak yang punya doktrin politik menjadi penguasa tunggal di Jawa, penaklukan Sengguruh penting," jelasnya.

"Sehingga Demak mulai memperhitungkan. Sengguruh ini cukup kuat di masanya, makanya begitu pentingnya itu akhirnya dilakukan penyerangan," tambahnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5180 seconds (0.1#10.140)