Remaja Disetubuhi Pria Kenalan di Medsos, Perindo Minta Orang Tua Perketat Pengawasan
loading...
A
A
A
BANDAR LAMPUNG - Kasus pemerkosaan seorang remaja putri oleh teman pria yang dikenalnya melalui media sosial (medsos) ditanggapi juru bicara nasional DPP Partai Perindo, Ike Julies Tiati.
Dia meminta orang tua lebih ketat mengawasi penggunaan medsos pada anak. Bacaleg Partai Perindo, yang dikenal peduli terhadap perempuan dan anak itu, mengatakan pengawasan harus ekstra ketat kepada anak usia di bawah umur.
Orang tua harus mampu menjelaskan mana ranah privasi seperti kontak WhatsApp sebagai upaya melindungi anak-anak mereka dari kekerasan seksual.
baca juga: Bejat, Pemain Badut Sekap dan Perkosa Gadis Belia di Kontrakannya
"Agar anak tidak dengan mudah memberikan nomor handphone dan alamat rumah kepada orang tidak dikenal. Selain itu, jika anak bertemu dengan teman sosial medianya, pastikan anak tidak sendirian saat bertemu dengan temannya tersebut," kata Ike saat dihubungi, Selasa (9/5/2023).
Politisi Partai Perindo, yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu, bilang, peran edukasi keluarga harus semakin ditingkatkan. Menurutnya, keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak.
"Pendidikan dalam keluarga juga sangat berperan dalam mengembangkan watak, karakter, dan kepribadian anak. Sehingga, jika karakter anak telah terbentuk dengan baik maka anak tidak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan untuk melakukan tindakan kekerasan," ujar Ike.
Terkait kasus tersebut, pengamat sosial ini menilai pelaku harus diihukum secara maksimal serta menjerat dengan UU TPKS. Sekian upaya hukum, pemulihan hak korban juga menjadi hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan.
"Kasus pemerkosaan tersebut akan memberikan trauma yang berat kepada korban. Sehingga trauma healing dibutuhkan agar korban dapat menjalani kehidupan di masyarakat seperti semula," pungkasnya.
Dia meminta orang tua lebih ketat mengawasi penggunaan medsos pada anak. Bacaleg Partai Perindo, yang dikenal peduli terhadap perempuan dan anak itu, mengatakan pengawasan harus ekstra ketat kepada anak usia di bawah umur.
Orang tua harus mampu menjelaskan mana ranah privasi seperti kontak WhatsApp sebagai upaya melindungi anak-anak mereka dari kekerasan seksual.
baca juga: Bejat, Pemain Badut Sekap dan Perkosa Gadis Belia di Kontrakannya
"Agar anak tidak dengan mudah memberikan nomor handphone dan alamat rumah kepada orang tidak dikenal. Selain itu, jika anak bertemu dengan teman sosial medianya, pastikan anak tidak sendirian saat bertemu dengan temannya tersebut," kata Ike saat dihubungi, Selasa (9/5/2023).
Politisi Partai Perindo, yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu, bilang, peran edukasi keluarga harus semakin ditingkatkan. Menurutnya, keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak.
"Pendidikan dalam keluarga juga sangat berperan dalam mengembangkan watak, karakter, dan kepribadian anak. Sehingga, jika karakter anak telah terbentuk dengan baik maka anak tidak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan untuk melakukan tindakan kekerasan," ujar Ike.
Terkait kasus tersebut, pengamat sosial ini menilai pelaku harus diihukum secara maksimal serta menjerat dengan UU TPKS. Sekian upaya hukum, pemulihan hak korban juga menjadi hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan.
"Kasus pemerkosaan tersebut akan memberikan trauma yang berat kepada korban. Sehingga trauma healing dibutuhkan agar korban dapat menjalani kehidupan di masyarakat seperti semula," pungkasnya.
(msd)