Turunkan Angka Kematian Anak karena Pneumonia, Pemerintah Lakukan Ini

Kamis, 04 Mei 2023 - 22:05 WIB
loading...
Turunkan Angka Kematian Anak karena Pneumonia, Pemerintah Lakukan Ini
Pemerintah terus berupaya menurunkan angka kematian anak akibat pneumonia dan diare. Berbagai langkah dilakukan untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk bertahan hidup dan berkembang. Foto ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menurunkan angka kematian anak akibat pneumonia dan diare. Berbagai langkah dilakukan untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan haknya untuk bertahan hidup dan berkembang.



Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Prima Yosephine mengatakan, pemerintah berhasil melaksanakan percepatan introduksi imunisasi PCV secara nasional dari target tahun 2024 menjadi tahun 2022 di bulan September.

"Selain komitmen pada imunisasi, pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai intervensi untuk mengendalikan etiologi dan faktor risiko pneumonia pada anak. Intervensi tersebut meliputi promosi pemberian ASI eksklusif, penurunan angka berat badan lahir rendah, perbaikan status gizi anak," ujar dalam pernyataannya tertulisnya, Kamis (4/5/2023).

Intervensi juga dilakukan melalui pengendalian polusi dalam ruangan dan perbaikan perumahan, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan akses kesehatan untuk mencapai universal health coverage, dan peningkatan kualitas dan cakupan manajemen kasus pneumonia di semua fasilitas kesehatan.

Lanjutnya, komitmen untuk menurunkan angka kematian anak akibat pneumonia dan diare tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024, serta pada Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Pneumonia dan Diare Anak 2023-2030

Sebelumnya, pemerintah Indonesia turut hadir dalam helatan 2nd Global Forum on Childhood Pneumonia yang diadakan di Kota Madrid, Spanyol, pada tanggal 26-27 April 2023.

Dalam forum ini delegasi dari Indonesia diwakili oleh antara lain Amich Alhumami, Ph.D. (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Sosial, dan Kebudayaan Bappenas), Pungkas Bahjuri Ali, Ph.D. (Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas), dr. Prima Yosephine (Direktur Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan.

Pada forum ini pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk terus menurunkan tingkat mortalitas anak dengan mendorong tingkat cakupan imunisasi PCV, DTP, dan campak hingga di atas 90 persen di setiap wilayah, serta memperkenalkan imunisasi rotavirus untuk mengurangi kematian akibat diare.

Amich Alhumami, Ph.D. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Sosial, dan Kebudayaan Bappenas mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah berhasil mencapai target SDGs 3.2 yaitu menurunkan Angka Kematian Balita (AKBa) menjadi 19,83 per 1000 Kelahiran Hidup. Sementara target SDGs untuk AKBa sebesar 25 per 1000 Kelahiran Hidup.

Sejak tahun 2022, lanjutnya, pemerintah telah berkomitmen untuk melaksanakan Tmtransformasi sistem kesehatan, yang didalamnya termasuk upaya khusus yang akan dilakukan untuk menjangkau populasi besar anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi.

“Setiap anak berhak untuk hidup sehat, produktif dan bahagia. Kami berharap, kita dapat saling belajar bagaimana menurunkan angka kematian anak dan siap menghadapi segala tantangan yang ada di depan,” tutup Amich.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)