Asal Usul Nama dan Sejarah Kota Pekalongan, Kota Batik yang Melegenda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asal usul nama dan sejarah Kota Pekalongan menjadi sebuah topik pembahasan yang menarik untuk diulas. Melihat statusnya, Pekalongan merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Tengah.
Pada penyebutannya, daerah ini dikenal luas oleh masyarakat Tanah Air sebagai Kota Batik. Adapun wilayahnya sendiri berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Pekalongan di selatan dan barat, serta Kabupaten Batang di bagian timur.
Mengutip informasi dari laman Pemerintah Kota Pekalongan, Selasa (2/5/2023), Kota Pekalongan terdiri atas empat kecamatan, yakni Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, Pekalongan Selatan, dan Pekalongan Timur.
Dokumen tertua yang menyebut nama Pekalongan ini adalah Keputusan Pemerintah Hindia Belanda (Gouvernements Besluit) Nomor 40 tahun 1931. Pada berkas tersebut, terdapat informasi bahwa nama Pekalongan diambil dari kata ‘Halong’ (dapat banyak) dan di bawah simbol kotanya tertulis ‘Pek-Alongan’.
Selain itu, berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957, Tambahan Lembaran daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958, nama Pekalongan berasal dari kata ‘A-Pek-Halong-An‘ yang berarti pengangsalan (Pendapatan).
Pada sejarahnya, Pekalongan juga banyak disebut memiliki kaitan erat dengan seorang tokoh bernama Bahureksa atau Joko Bau. Konon, dia dulunya dikenal sebagai seorang bawahan Sultan Agung.
Dalam riwayatnya, Joko Bau pernah ditugaskan untuk membuka sebuah hutan yang terkenal angker di pesisir utara. Dibantu oleh gurunya, dia berhasil melaksanakan tugas dan mendapat hadiah tanah di daerah tersebut.
Pada bahasa setempat, sesuatu yang diperoleh sebagai hadiah dulunya disebut pengangsalan atau halong. Hal inilah yang konon dikatakan menjadi awal mula penamaan Pekalongan.
Selain cerita dari Joko Bau, versi lain terkait nama Pekalongan muncul dari kata Pek dan Along. Pek berarti tinggi, sedangkan Along atau Halong adalah banyak. Kedua kata tersebut kemudian menjadi satu dan membentuk ‘Pekalong’ yang sekarang lebih dikenal dengan Pekalongan.
Pada penyebutannya, daerah ini dikenal luas oleh masyarakat Tanah Air sebagai Kota Batik. Adapun wilayahnya sendiri berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Pekalongan di selatan dan barat, serta Kabupaten Batang di bagian timur.
Mengutip informasi dari laman Pemerintah Kota Pekalongan, Selasa (2/5/2023), Kota Pekalongan terdiri atas empat kecamatan, yakni Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, Pekalongan Selatan, dan Pekalongan Timur.
Riwayat Sejarah dan Asal Usul Nama Pekalongan
Seiring perkembangannya, asal usul terkait penyematan nama ‘Pekalongan’ sendiri belum diketahui secara pasti. Dalam hal ini, belum ditemukan prasasti atau dokumen lain yang dapat dipertanggungjawabkan.Dokumen tertua yang menyebut nama Pekalongan ini adalah Keputusan Pemerintah Hindia Belanda (Gouvernements Besluit) Nomor 40 tahun 1931. Pada berkas tersebut, terdapat informasi bahwa nama Pekalongan diambil dari kata ‘Halong’ (dapat banyak) dan di bawah simbol kotanya tertulis ‘Pek-Alongan’.
Selain itu, berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957, Tambahan Lembaran daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958, nama Pekalongan berasal dari kata ‘A-Pek-Halong-An‘ yang berarti pengangsalan (Pendapatan).
Pada sejarahnya, Pekalongan juga banyak disebut memiliki kaitan erat dengan seorang tokoh bernama Bahureksa atau Joko Bau. Konon, dia dulunya dikenal sebagai seorang bawahan Sultan Agung.
Dalam riwayatnya, Joko Bau pernah ditugaskan untuk membuka sebuah hutan yang terkenal angker di pesisir utara. Dibantu oleh gurunya, dia berhasil melaksanakan tugas dan mendapat hadiah tanah di daerah tersebut.
Pada bahasa setempat, sesuatu yang diperoleh sebagai hadiah dulunya disebut pengangsalan atau halong. Hal inilah yang konon dikatakan menjadi awal mula penamaan Pekalongan.
Selain cerita dari Joko Bau, versi lain terkait nama Pekalongan muncul dari kata Pek dan Along. Pek berarti tinggi, sedangkan Along atau Halong adalah banyak. Kedua kata tersebut kemudian menjadi satu dan membentuk ‘Pekalong’ yang sekarang lebih dikenal dengan Pekalongan.
(bim)