Momen IKAPSI Pulang Kampung Bersama, Bupati Tapsel Resmi Ubah Nama Alun-Alun Sipirok
loading...
A
A
A
"Night Market mari sama-sama kita dorong supaya ekonomi masyarakat hidup," ucapnya.
Bupati menilai IKAPSI bisa jadi motor penggerak utama agar wajah Sipirok berubah. Hal itu sejalan dengan keinginan Pemkab agar Sipirok selaku Ibu Kota Tapsel, dapat lebih maju.
"Kesan saya dengan IKAPSI, saya optimistis, sangat yakin, dengan bersama-sama Insya Allah Sipirok bisa berubah wajahnya, baik di masa kini dan masa mendatang. Kita berharap kerja sama masyarakat dan Pemkab Tapsel semakin kokoh," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKAPSI Raja Parlindungan Pane mengatakan, perubahan nama tersebut dilatarbelakangi penamaan alun-alun yang dirasa kurang menggambarkan ciri daerah Sipirok.
Diketahui, beberapa versi menyebutkan nama alun-alun diambil dari bahasa Jawa, yaitu aloen-aloen yang memiliki arti lapangan terbuka yang luas. Oleh karena itu, penggunaan nama alun-alun dirasa kurang pas untuk masyarakat Tapsel bersuku Batak Angkola.
Adian dalam falsafah Batak berarti tempat istirahat atau peristirahatan (persinggahan). Sementara Pardomouan artinya pertemuan. Sehingga secara fungsi tidak jauh berbeda dengan alun-alun, yakni tempat pertemuan.
"Empat bulan lalu IKAPSI mengusulkan perubahan nama Alun-Alun Sipirok. Alhamdulillah direspons dengan baik oleh pak Bupati," kata Raja Pane.
Menurut Raja Pane, pergantian nama Alun-Alun Sipirok menjadi Adian Pardomuan merupakan kesepakatan antara Pemkap Tapsel, IKAPSI, Hatobangon (Tokoh Masyarakat) dan Harajaan (tokoh adat).
Oleh karena itu, penabalan dan peresmian nama Adian Pardomuan tidak sekadar lewat SK Bupati Tapsel, tetapi dilakukan melalui prosesi adat dengan menyembelih dua ekor kerbau. Menyembelih kerbau atau dalam bahasa Batak disebut manyambol horbo, merupakan simbol tradisi acara adat Tapsel.
Dua ekor kerbau tersebut merupakan pemberian Bupati Tapsel dan mantan Kapolres Tapsel sekaligus mantan atlet pelari nasional Parluatan Siregar.
Bupati menilai IKAPSI bisa jadi motor penggerak utama agar wajah Sipirok berubah. Hal itu sejalan dengan keinginan Pemkab agar Sipirok selaku Ibu Kota Tapsel, dapat lebih maju.
"Kesan saya dengan IKAPSI, saya optimistis, sangat yakin, dengan bersama-sama Insya Allah Sipirok bisa berubah wajahnya, baik di masa kini dan masa mendatang. Kita berharap kerja sama masyarakat dan Pemkab Tapsel semakin kokoh," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKAPSI Raja Parlindungan Pane mengatakan, perubahan nama tersebut dilatarbelakangi penamaan alun-alun yang dirasa kurang menggambarkan ciri daerah Sipirok.
Diketahui, beberapa versi menyebutkan nama alun-alun diambil dari bahasa Jawa, yaitu aloen-aloen yang memiliki arti lapangan terbuka yang luas. Oleh karena itu, penggunaan nama alun-alun dirasa kurang pas untuk masyarakat Tapsel bersuku Batak Angkola.
Adian dalam falsafah Batak berarti tempat istirahat atau peristirahatan (persinggahan). Sementara Pardomouan artinya pertemuan. Sehingga secara fungsi tidak jauh berbeda dengan alun-alun, yakni tempat pertemuan.
"Empat bulan lalu IKAPSI mengusulkan perubahan nama Alun-Alun Sipirok. Alhamdulillah direspons dengan baik oleh pak Bupati," kata Raja Pane.
Menurut Raja Pane, pergantian nama Alun-Alun Sipirok menjadi Adian Pardomuan merupakan kesepakatan antara Pemkap Tapsel, IKAPSI, Hatobangon (Tokoh Masyarakat) dan Harajaan (tokoh adat).
Oleh karena itu, penabalan dan peresmian nama Adian Pardomuan tidak sekadar lewat SK Bupati Tapsel, tetapi dilakukan melalui prosesi adat dengan menyembelih dua ekor kerbau. Menyembelih kerbau atau dalam bahasa Batak disebut manyambol horbo, merupakan simbol tradisi acara adat Tapsel.
Dua ekor kerbau tersebut merupakan pemberian Bupati Tapsel dan mantan Kapolres Tapsel sekaligus mantan atlet pelari nasional Parluatan Siregar.