Teror Brutal Penyerangan Kantor Polisi di Makassar Dipicu Salah Paham Prajurit TNI dan Polri

Sabtu, 15 April 2023 - 00:58 WIB
loading...
Teror Brutal Penyerangan Kantor Polisi di Makassar Dipicu Salah Paham Prajurit TNI dan Polri
Salah paham antara prajurit TNI dan anggota Polri, menjadi pemicu teror brutal di sejumlah kantor polisi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (14/4/2023) dini hari. Foto/iNews TV/Leo Muhammad Nur
A A A
MAKASSAR - Teror brutal oleh orang tak dikenal (OTK), dengan melakukan penyerangan ke kantor sejumlah kantor polisi disertai perusakan kendaraan dinas polisi, membuat situasi Kota Makassar mencekam. Aksi teror tersebut, ternyata dipicu oleh salah paham antara prajurit TNI, dengan anggota Polri.



Para pelaku teror brutal, menyerang kantor Polres Pelabuhan Makassar, Polsek Soekarno-Hatta, dan sejumlah pos polisi lalu lintas. Empat mobil dinas polisi dirusak, dan dua sepeda motor dinas polisi dibakar dalam teror brutal yang terjadi pada Jumat (14/4/2023) dini hari tersebut.



Untuk meredam situasi pasca aksi teror brutal tersebut, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Setyo Boedi Moempoeni Harso, bertemu dengan Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam di Polrestabes Makassar, pada Jumat (14/4/2023) malam. Kedua jenderal bintang dua tersebut, juga memastikan peristiwa teror brutal tersebut telah berakhir damai.



Dalam konferensi pers yang digelar oleh petinggi TNI dan Polri di Sulawesi Selatan tersebut, diketahui bahwa aksi teror brutal itu menyasar tiga pos polisi lalu lintas, kantor Polres Pelabuhan Makassar, dan Polsek Soekarno-Hatta. Akibatnya, sejumlah fasilitas dan kendaraan dinas rusak.

Kendaraan dinas polisi yang rusak antara lain, dua unit mobit patroli pengawalan Satlantas Polrestabes Makassar, satu unit mobil tahanan Polres Pelabuhan Makassar, satu mobil patroli Polsek Soekarno-Hatta, dan dua unit sepeda motor dinas polisi yang hangus dibakar.

Teror Brutal Penyerangan Kantor Polisi di Makassar Dipicu Salah Paham Prajurit TNI dan Polri


Baik Pangdam XIV Hasanuddin, maupun Kapolda Sulawesi Selatan, menegaskan bahwa motif di balik aksi teror brutal tersebut, dipicu oleh kesalah pahaman antara anggota Polri, dengan prajurit TNI.



"Kesalah pahaman ini berawal saat anggota Polrestabes Makassar, melakukan patroli pada Rabu (12/4/2023) dini hari, lalu terjadi permasalahan di lapangan sehingga memicu terjadinya kesalahpahaman tersebut," tegas Setyo Boedi.

Teror Brutal Penyerangan Kantor Polisi di Makassar Dipicu Salah Paham Prajurit TNI dan Polri


Setyo Boedi juga menambahkan, persoalan kesalahpahaman tersebut sudah selesai dan disepakati untuk berdamai. Antara TNI dan Polri, ditegaskannya tidak ada masalah. "Saya dan Pangdam XIV Hasanuddin sudah sepakat, untuk menjaga keamanan dan kondisifitas Kota Makassar. Keamanan modal yang sangat penting," tegasnya.



Sementara Totok Imam mengatakan, persoalan sudah diselesaikan. Polrestabes Makassar sudah bertemu dengan Bigade Infanteri (Brigif) 11/Badik Sakti, dan telah sepakat berdamai. "Masalah telah selesai dengan baik," ungkapnya.

Teror Brutal Penyerangan Kantor Polisi di Makassar Dipicu Salah Paham Prajurit TNI dan Polri


Dia menambahkan, telah meminta seluruh kesatuan untuk saling menahan diri dan siaga di kesatuan masing-masing, sehingga tidak ada yang ke luar dan bertindak di luar kontrol pimpinan masing-masing. "Kita langsung monitor di lapangan, dan saling kerjasama untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi," imbuh Totok Imam.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2578 seconds (0.1#10.140)