Peltu Khusnul Terharu Dapat Hadiah Tangan Palsu dari Pangdam V/Brawijaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pembantu Letnan Satu (Peltu) Khusnul Abdul Hakim tak bisa berkata-kata saat Pangdam V/Brawijaya , Mayjen TNI Farid Makruf memberinya tangan palsu. Khusnul hanya tertunduk, dalam batinnya berkata jika doanya akhirnya terkabul.
Khusnul merupakan anggota Komando Rayon Militer (Koramil) Banyuwangi. Pada tahun 2004 saat ditugaskan di daerah konflik Aceh, tangan kanan dan kiri serta ketiak terkena tembakan pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Proses pengukuran tangan Peltu Khusnul untuk dibuatkan tangan palsu.
Luka tembak itu hingga tembus ke belakang. Luka tembak itu cukup parah sehingga menyebabkan lengannya tak dapat diselamatkan. "Akhirnya diamputasi hingga di bawah siku," kata Pangdam.
Baca juga: Pangdam V Brawijaya Serahkan 1.000 Sembako untuk Dhuafa dan Anak Yatim di Masjid Cheng Hoo
Pangdam menyampaikan ini saat berkunjung ke Banyuwangi belum lama ini. Setelah mengetahui kondisi Khusnul, Pangdam langsung memerintahkan Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) V/Brawijaya untuk menangani.
"Untuk segera menangani Peltu Khusnul sesuai prosedur medis. Kita carikan dia prosthesis (tangan palsu) sehingga nyaman serta aman untuk dipakai bekerja. Kita harus segera menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh anggota. Apalagi cacatnya didapatnya saat bertugas,” ujar jenderal Berdarah madura ini.
Sementara Kakesdam V/Brawijaya, Kolonel Ckm dr. Deddy Firmansyah, Sp.OT segera menangani sesuai arahan Pangdam V/Brawijaya. "Untuk penanganannya akan diusahakan pembuatannya di Rumah Sakit Tentara (RST) di Surabaya. Lengan anggota akan diukur dan dievaluasi agar segera bisa dibuatkan tangan palsu yang nyaman dan awet sesuai perintah Pangdam,” ungkapnya.
Setelah melewati tahapan-tahapan assesment (pengukuran dan evaluasi kondisi tubuh yang akan dibuatkan prothesis), casting (pencetakan model dengan gypsum), rektifikasi (modifikasi dan koreksi pada model yang telah dicetak), fabrikasi (proses pembuatan prosthesis agar siap pakai) dan fitting (proses pengepasan dan uji coba prosthesis pada pengguna), pada 10 April 2023 tangan palsu tersebyt diserahkan kepada Khusnul di Aula Rumah Sakit Brawijaya Surabaya.
Penyerahan tangan palsu ini dilakukan oleh Kepala Rumah Sakit, Letnan Kolonel Ckm (K) dr. Paulin Marwita, Sp.OT.
“Tangan prosthesis itu seperti bagian dari nyawa saya bekerja supaya seimbang. Makanya saya sangat bersyukur Pangdam V/Brawijaya langsung menindaklanjuti keluhan saya ini,” sahut Peltu Khusnul.
Khusnul merupakan anggota Komando Rayon Militer (Koramil) Banyuwangi. Pada tahun 2004 saat ditugaskan di daerah konflik Aceh, tangan kanan dan kiri serta ketiak terkena tembakan pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Proses pengukuran tangan Peltu Khusnul untuk dibuatkan tangan palsu.
Luka tembak itu hingga tembus ke belakang. Luka tembak itu cukup parah sehingga menyebabkan lengannya tak dapat diselamatkan. "Akhirnya diamputasi hingga di bawah siku," kata Pangdam.
Baca juga: Pangdam V Brawijaya Serahkan 1.000 Sembako untuk Dhuafa dan Anak Yatim di Masjid Cheng Hoo
Pangdam menyampaikan ini saat berkunjung ke Banyuwangi belum lama ini. Setelah mengetahui kondisi Khusnul, Pangdam langsung memerintahkan Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) V/Brawijaya untuk menangani.
"Untuk segera menangani Peltu Khusnul sesuai prosedur medis. Kita carikan dia prosthesis (tangan palsu) sehingga nyaman serta aman untuk dipakai bekerja. Kita harus segera menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh anggota. Apalagi cacatnya didapatnya saat bertugas,” ujar jenderal Berdarah madura ini.
Sementara Kakesdam V/Brawijaya, Kolonel Ckm dr. Deddy Firmansyah, Sp.OT segera menangani sesuai arahan Pangdam V/Brawijaya. "Untuk penanganannya akan diusahakan pembuatannya di Rumah Sakit Tentara (RST) di Surabaya. Lengan anggota akan diukur dan dievaluasi agar segera bisa dibuatkan tangan palsu yang nyaman dan awet sesuai perintah Pangdam,” ungkapnya.
Setelah melewati tahapan-tahapan assesment (pengukuran dan evaluasi kondisi tubuh yang akan dibuatkan prothesis), casting (pencetakan model dengan gypsum), rektifikasi (modifikasi dan koreksi pada model yang telah dicetak), fabrikasi (proses pembuatan prosthesis agar siap pakai) dan fitting (proses pengepasan dan uji coba prosthesis pada pengguna), pada 10 April 2023 tangan palsu tersebyt diserahkan kepada Khusnul di Aula Rumah Sakit Brawijaya Surabaya.
Penyerahan tangan palsu ini dilakukan oleh Kepala Rumah Sakit, Letnan Kolonel Ckm (K) dr. Paulin Marwita, Sp.OT.
“Tangan prosthesis itu seperti bagian dari nyawa saya bekerja supaya seimbang. Makanya saya sangat bersyukur Pangdam V/Brawijaya langsung menindaklanjuti keluhan saya ini,” sahut Peltu Khusnul.
(msd)