Teridentifikasi, 5 Makam Korban Pembunuhan Dukun Palsu Mbah Slamet Dibongkar
loading...
A
A
A
BANJARNEGARA - Polisi akhirnya membongkar makam korban pembunuhan dukun palsu penggandaan uang Mbah Slamet atau Tohari yang sudah teridentifikasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara , Senin (10/4/2023).
Kelima makam itu berisi jenazah, Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto sesuai alamat warga Yogyakarta. Dia diketahui warga asli Magelang. Kemudian jenazah berisi Mulyadi Pratama (46) warga Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Kemudian dua makam berisi pasangan suami istri (pasutri) Suheri dan Riani warga Kelurahan Kalirejo, Dusun Mekarjaya, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Jenazah Suheri dan Riani terdapat di peti teregister jenazah 5B/Laki-Laki dan jenazah 5A/perempuan. Data itu sudah cocok dengan hasil pemeriksaan ante mortem dan post mortem tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah yang dipimpin Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
Penggalian jenazah dilakukan tim gabungan, termasuk dari BPBD, SAR, relawan SAR, TNI dan Polri. Lima peti berisi jenazah itu kemudian dibersihkan dengan air dan dibawa menggunakan ambulans.
Jenazah Suheri dan Riani kemudian dibawa pihak keluarga yang sudah menunggu. Ada anak mereka bernama Riani yang menyaksikan pembongkaran makam dan Panut (53) kakak Riani.
“Saya dan keluarga kehilangan kontak sejak tahu 2021, dulu izinnya mau kerja di Jawa, kerja bangunan. (Korban) ini sempat video call (di lokasi penguburan mayat oleh Mbah Slamet),” kata Panut ketika ditemui di makam.
Panut dan keluarga besarnya mengetahui adanya informasi para korban yang dibunuh dukun Slamet Tohari dari berbagai pemberitaan dan media sosial. Karena merasa ada kemiripan mulai dari jenis kelamin hingga rentang waktu kematian.
Dia dan keluarga pun mendatangi Polres Banjarnegara pada pekan lalu, Kamis 6 April 2023 dan memberikan data-data ante mortem pasutri tersebut. “Tahu dari TikTok juga (informasinya),” lanjut Panut.
Sore hari, dua peti berisi jenazah Suheri dan Riani dibawa menggunakan ambulans langsung ke Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Sementara tiga peti berisi Theresia Dewi dan Okta Ali, kemudian Mulyadi Pratama dibawa ke RSUD Banjarnegara. Theresia Dewi dan Okta Ali adalah ibu dan anak. Keluarga mereka rencananya Selasa (11/4/2023) besok baru sampai Banjarnegara untuk mengambilnya.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto berterimakasih kepada semua yang terlibat membantu pengungkapan kasus ini, termasuk para relawan yang membantu penguburan hingga penggalian makam.
“Dua jenazah (Suheri dan Riani) sudah diambil langsung pihak keluarga, sudah teridentifikasi. Mereka dari Lampung (Provinsi Lampung),” kata Hendri.
Diketahui di TPU tersebut kini menyisakan 4 makam berisi jenazah korban Mbah Slamet yang belum teridentifikasi. “Sudah diambil DNA-nya, nanti tunggu hasilnya keluar,” tambah Hendri.
Kelima makam itu berisi jenazah, Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto sesuai alamat warga Yogyakarta. Dia diketahui warga asli Magelang. Kemudian jenazah berisi Mulyadi Pratama (46) warga Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Kemudian dua makam berisi pasangan suami istri (pasutri) Suheri dan Riani warga Kelurahan Kalirejo, Dusun Mekarjaya, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Jenazah Suheri dan Riani terdapat di peti teregister jenazah 5B/Laki-Laki dan jenazah 5A/perempuan. Data itu sudah cocok dengan hasil pemeriksaan ante mortem dan post mortem tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah yang dipimpin Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
Penggalian jenazah dilakukan tim gabungan, termasuk dari BPBD, SAR, relawan SAR, TNI dan Polri. Lima peti berisi jenazah itu kemudian dibersihkan dengan air dan dibawa menggunakan ambulans.
Jenazah Suheri dan Riani kemudian dibawa pihak keluarga yang sudah menunggu. Ada anak mereka bernama Riani yang menyaksikan pembongkaran makam dan Panut (53) kakak Riani.
“Saya dan keluarga kehilangan kontak sejak tahu 2021, dulu izinnya mau kerja di Jawa, kerja bangunan. (Korban) ini sempat video call (di lokasi penguburan mayat oleh Mbah Slamet),” kata Panut ketika ditemui di makam.
Baca Juga
Panut dan keluarga besarnya mengetahui adanya informasi para korban yang dibunuh dukun Slamet Tohari dari berbagai pemberitaan dan media sosial. Karena merasa ada kemiripan mulai dari jenis kelamin hingga rentang waktu kematian.
Dia dan keluarga pun mendatangi Polres Banjarnegara pada pekan lalu, Kamis 6 April 2023 dan memberikan data-data ante mortem pasutri tersebut. “Tahu dari TikTok juga (informasinya),” lanjut Panut.
Sore hari, dua peti berisi jenazah Suheri dan Riani dibawa menggunakan ambulans langsung ke Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Sementara tiga peti berisi Theresia Dewi dan Okta Ali, kemudian Mulyadi Pratama dibawa ke RSUD Banjarnegara. Theresia Dewi dan Okta Ali adalah ibu dan anak. Keluarga mereka rencananya Selasa (11/4/2023) besok baru sampai Banjarnegara untuk mengambilnya.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto berterimakasih kepada semua yang terlibat membantu pengungkapan kasus ini, termasuk para relawan yang membantu penguburan hingga penggalian makam.
“Dua jenazah (Suheri dan Riani) sudah diambil langsung pihak keluarga, sudah teridentifikasi. Mereka dari Lampung (Provinsi Lampung),” kata Hendri.
Diketahui di TPU tersebut kini menyisakan 4 makam berisi jenazah korban Mbah Slamet yang belum teridentifikasi. “Sudah diambil DNA-nya, nanti tunggu hasilnya keluar,” tambah Hendri.
(nic)