Ini Sejumlah Kelemahan Dakwah di Dunia Digital, Pendakwa Perlu Waspada

Kamis, 06 April 2023 - 14:50 WIB
loading...
Ini Sejumlah Kelemahan Dakwah di Dunia Digital, Pendakwa Perlu Waspada
Berdakwah di dunia digital memiliki keunggulan, antara lain lebih masif, jangkauan lebih luas, dan lebih hemat. Meski demikian, berdakwah di dunia digital juga memiliki sejumlah kelemahan. Fot dok/Kominfo
A A A
LOMBOK TIMUR - Berdakwah di dunia digital memiliki keunggulan, antara lain lebih masif, jangkauan lebih luas, pilihan lebih banyak, dan lebih hemat. Meski demikian, berdakwah di dunia digital juga memiliki sejumlah kelemahan.



Dosen Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali Muhammad Riza Hilmi menyampaikan, salah satu kelemahannya yakni terbuka lebarnya peluang orang-orang jahat melakukan manipulasi konten.

”Mereka bisa memotong, menghilangkan, mengganti, atau menyatukan beberapa konten, baik video, gambar maupun teks, untuk tujuan yang tidak baik,” ujar Riza Hilmi saat menjadi pembicara pada webinar literasi digital untuk komunitas pendidikan di Lombok Timur, NTB, Kamis (6/4/2023).

Dalam webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) itu, Riza menuturkan, era digital telah memudahkan para juru dakwah melakukan aktivitas dakwahnya.

Pendakwah, kata dia, tidak perlu lagi datang dari satu mimbar ke mimbar, taklim ke taklim, atau bahkan rumah ke rumah. ”Kini mereka berceramah di depan kamera, sedangkan jamaahnya menonton di rumah masing-masing,” kata Riza.

Menurut Riza, untuk mengantisipasi ulah jahat di dunia digital, warganet harus lebih berhati-hati saat menerima konten dakwah digital.
”Lakukan verifikasi informasi pada sumber yang valid, cek fakta sebelum menyebarkan, lakukan proses seleksi dan identifikasi untuk kebenaran dan kemanfaatan,” jelas Riza webinar bertajuk 'Literasi Dakwah dalam Berdakwah di Dunia Digital'.

Riza lantas memberikan tips aman berdakwah melalui media digital. Di antaranya, menentukan lingkup audiens, memilih platform digital yang aman, tidak menyampaikan sesuatu yang bermakna ganda, dan kroscek materi dengan referensi lain. ”Terpenting, harus cerdas memilih konten dakwah di medsos,” tegas Riza.

Kepala Balai Teknologi Informasi dan Data Pendidikan Dikbud NTB Agus Siswoaji Utomo menambahkan, media sosial mempunyai potensi luar biasa untuk dijadikan sarana mencapai tujuan, termasuk untuk tujuan dakwah.

”Keuntungan dakwah melalui media digital adalah dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Apalagi jika targetnya kaum milenial yang akrab dengan gawai (gadget). Mereka mengakses internet hampir setiap saat,” tandas Agus Siswoaji.

Kepala Kantor Cabang Dinas Dikbud Kabupaten Lombok Timur Martua Hamonangan Nasution mengatakan, data digital Indonesia 2023 menyebutkan, media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah YouTube (65,3 persen), TikTok (56,8 persen), Facebook (43,3 persen), Instagram (32,2 persen), dan Twitter (8,7 persen).

”Agar efektif dan efisien, para pendakwah yang hendak memanfaatkan media digital mesti paham karakter, kelebihan, dan kekurangan tiap-tiap media sosial,” ujar Hamonangan di hadapan para siswa beberapa sekolah menengah atas di Lombok Timur, NTB.

Diketahui, kegiatan #literasidigitalkominfo pada lingkup komunitas merupakan bagian dari program nasional Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). Program ini menargetkan 50 juta masyarakat Indonesia terliterasi hingga 2024.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)