Ki Ageng Gribig, Penyebar Islam dan Pemimpin Saat Kerajaan Mataram Ekspansi ke Malang

Sabtu, 25 Maret 2023 - 06:15 WIB
loading...
Ki Ageng Gribig, Penyebar...
Makam Ki Ageng Gribig di kompleks pemakaman Jalan Ki Ageng Gribig Malang.Foto/Avirista Midaada
A A A
Kerajaan Mataram Islam era Sultan Agung menjadi awal mula ekspansi atau perluasan wilayah secara masif. Perluasan wilayah ini juga membawa misi penyebaran agama Islam, hingga ke Malang.

Ki Ageng Gribig menjadi salah satu tokoh Kerajaan Mataram Islam yang ditugaskan melakukan ekspansi sekaligus menyebarkan agama Islam. Sosoknya konon merupakan penyebar agama Islam di Pasuruan dan Malang. Kini Ki Ageng Gribig dimakamkan di pemakaman dan jalan yang juga dinamakan sesuai dengan namanya, Ki Ageng Gribig.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesarean Ki Ageng Gribig Malang Devi Nur Hadianto menyatakan, sosok yang dimakamkan di sini merupakan salah satu tokoh ulama dari Kerajaan Mataram Islam. Sosoknya konon terkait dengan kesultanan di masa era Sultan Agung hingga Sultan Amangkurat I atau di kisaran tahun 1600-an hingga 1700-an.

"Beliau ini adalah sosok penyebar agama Islam pada masa awal peradaban Mataram Islam masuk ke Malang. Malang di sini Malang Raya, di mana pada masa tersebut masih ada sisa-sisa peradaban dari masa sebelum Islam," ucap Devi Nur Hadianto.

Banyak cerita muncul dari sosok Ki Ageng Gribig itu, konon sosoknya merupakan seseorang dari Bagelan, Purworejo yang kemudian menyebarkan Islam hingga Pasuruan dan Malang raya. Tak cuma sebagai pemuka agama saja, Ki Ageng Gribig juga dikenal sebagai umara' atau pemimpin di masanya.

Baca juga: Kisah Karomah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan: Sembuhkan Orang Buta hingga Kalahkan Pasukan Lebah

"Ki Ageng Gribig ini awalnya itu ditugaskan di Pasuruan, makanya kaitan erat Pasuruan kota besar di zaman itu. Sementara Malang adalah kota bawahan dari Pasuruan saat itu, setelah beliau ditugaskan atau mungkin, jadi umara' di Pasuruan, terus dia bergeser ke Malang ini sekarang pun masyarakat Pasuruan masih mempunyai keterikatan emosional dengan Ki Ageng gribig yang ada di lokasi saat ini," paparnya.

Ki Ageng Gribig disebutnya bukanlah merupakan nama asli, melainkan sebutan dengan nama asli konon ada dua versi. Versi pertama nama asli Ki Ageng Gribig yakni Raden Ario Pamoetjong dan versi kedua bernama Raden Mosi Bagono, yang konon merupakan keturunan Menak Koncar, ksatria dari Mataram.

"Nama khas banget dari kulon Ario Mosi Bagono, Mosi Bagono itu nama-nama khas Mataram Islam. Beberapa tetua kami juga mengatakan beliau ini hidup pada masa mulai banyak dikirimnya senopati (prajurit) senopati Mataram ke arah wetan (timur)," ungkapnya.

Nama Ki Ageng Gribig konon muncul karena sosoknya ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam di kampung yang bernama Gribig. Kampung di sekitar pemakaman itu konon jauh lebih ada sejak dahulu, bahkan sejak zaman era Kerajaan Majapahit di masa pemerintahan Raja Tribhuwana Tunggadewi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4859 seconds (0.1#10.140)