Muslimat NU Kampanyekan Gerakan Pakai Masker kepada Masyarakat

Senin, 20 Juli 2020 - 06:52 WIB
loading...
Muslimat NU Kampanyekan Gerakan Pakai Masker kepada Masyarakat
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Aida Fitriati, aktif mempelopori kampanye gerakan pakai masker. Foto/ist
A A A
SURABAYA - Masih tingginya angka penularan COVID-19 di Jawa Timur menjadi keprihatinan banyak pihak. Di sisi lain, kesadaran masyarakat mengenakan masker masih tergolong minim.

Sejumlah pihak pun menggalakkan gerakan kesadaran bermasker. Mulai gugus tugas, Pemprov Jawa Timur, PBNU hingga anggota parlemen. Salah satunya anggota Komisi E DPRD Jatim, Aida Fitriati. Ia mengampanyekan gerakan pakai masker.

(baca juga: Sedekah Centelan, Cara PC Aisyiyah Krembangan Berbagi di Tengah Pandemi )

"Saya sejak awal sudah kampanyekan gerakan bermasker kepada ibu-ibu Muslimat NU di Kabupaten Pasuruan. Tak hanya wajib masker, tapi juga melaksanakan protokol kesehatan seperti wajib cuci tangan dan jaga jarak," terang perempuan yang akrab disapa Ning Fitri itu.

Ketua Muslimat NU Kabupaten Pasuruan ini mengungkapkan, dengan mengenakan masker bisa memutus penularan Covid-19, paling tidak meminimialisir potensi terpapar Covid-19. Karena itu, sejak awal pihaknya sudah mengkampanyekan wajib masker disetiap kegiatan Muslimat NU.

Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini mengaku terus melakukan sosialisasi bermasker, baik dikalangan Muslimat NU maupun masyarakat umum. Langkah itu diikuti dengan pembagian masker dan hand sanitizer kepada masyarakat.

(Baca juga: Polling Online, Masyarakat ingin Lumbung Pangan Jatim Diperpanjang )

"Setiap kegiatan Muslimat NU selalu mematuhi protokol kesehatan, bahkan sejak kegiatan Ngaos Ramadan. Saya rasa memberi contoh patuh pada protokol kesehatan adalah bentuk dari edukasi terbaik kepada masyarakat," imbuh cucu pendiri NU, KH. Wahab Chasbullah ini.

Ning Fitri menjelaskan, ibu-ibu kader Muslimat NU juga diminta mensosialisasikan kesadaran bermasker di lingkungan keluarga dan tempat tinggalnya masing-masing. Mereka ini menjadi ujung tombak sosialisasi yang efektif.

"Ibu-ibu Muslimat NU itu mayoritas kader penggerak di lingkungan masing-masing. Mereka ini sesungguhnya ujung tombak dalam mesosialisasikan protokol kesehatan," pungkas politisi PKB kelahiran Jakarta tersebut.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)