Ibu Muda 25 Tahun Turut Jadi Korban Dukun Pengganda Uang
loading...
A
A
A
SEMARANG - Perempuan 25 tahun turut jadi korban dukun Slamet Tohari di Banjarnegara Jawa Tengah. Total sebanyak 12 orang tewas akibat diberi minuman beracun oleh pria yang mengaku dukun pengganda uang tersebut.
Pengungkapan kasus itu bermula dari laporan anak korban Paryanto ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret. Laporan itu ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan penangkapan terhadap Mbah Slamet.
Hingga akhirnya Paryanto ditemukan terkubur di dekat jalan setapak menuju hutan di Wanayasa pada Sabtu (1/4). Penyelidikan berlanjut dengan pelaku yang mengaku telah membunuh lima orang lainnya dan mengubur di sekitar lokasi kejadian.
"Kemudian hari Senin, Tohari kita lakukan interogasi mengakui telah membunuh lima orang yang TKP-nya sama, yaitu jalan setapak Dusun Gulem Banjarnegara. Jadi dia ngaku lima setelah kita bongkar di situ kita temukan 9 mayat," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Kumpulkan Informasi Terkait Korban Kasus Dukun Tohari, Polda Jateng Buka Posko Ante Mortem
"Dan terakhir kemarin malem kita bongkar lagi ada dua. Jadi semua ada 12 mayat yang telah kita bongkar," lanjut jenderal bintang dua itu.
Polisi telah membentuk tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi korban kejahatan Dukun Slamet. Hingga kini baru satu mayat yang berhasil diidentifikasi, sementara yang lain masih dalam penyelidikan petugas.
"Kita telah membentuk tim DVI yang dipimpin oleh Kabid dokkes di mana hasil pengungkapan DVI satu mayat atas nama Paryanto sudah bisa kita identifikasi. 9 mayat belum teridentifikasi," lugasnya.
"Dari 9 itu terdiri 6 laki-laki dan 3 perempuan yang rata-rata (laki-laki) umur 40 dan 50 tahun. Dan tiga perempuan umur 25 dan 35 tahun," tutur dia.
Pengungkapan kasus itu bermula dari laporan anak korban Paryanto ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret. Laporan itu ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan penangkapan terhadap Mbah Slamet.
Hingga akhirnya Paryanto ditemukan terkubur di dekat jalan setapak menuju hutan di Wanayasa pada Sabtu (1/4). Penyelidikan berlanjut dengan pelaku yang mengaku telah membunuh lima orang lainnya dan mengubur di sekitar lokasi kejadian.
"Kemudian hari Senin, Tohari kita lakukan interogasi mengakui telah membunuh lima orang yang TKP-nya sama, yaitu jalan setapak Dusun Gulem Banjarnegara. Jadi dia ngaku lima setelah kita bongkar di situ kita temukan 9 mayat," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Kumpulkan Informasi Terkait Korban Kasus Dukun Tohari, Polda Jateng Buka Posko Ante Mortem
"Dan terakhir kemarin malem kita bongkar lagi ada dua. Jadi semua ada 12 mayat yang telah kita bongkar," lanjut jenderal bintang dua itu.
Polisi telah membentuk tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi korban kejahatan Dukun Slamet. Hingga kini baru satu mayat yang berhasil diidentifikasi, sementara yang lain masih dalam penyelidikan petugas.
"Kita telah membentuk tim DVI yang dipimpin oleh Kabid dokkes di mana hasil pengungkapan DVI satu mayat atas nama Paryanto sudah bisa kita identifikasi. 9 mayat belum teridentifikasi," lugasnya.
"Dari 9 itu terdiri 6 laki-laki dan 3 perempuan yang rata-rata (laki-laki) umur 40 dan 50 tahun. Dan tiga perempuan umur 25 dan 35 tahun," tutur dia.
(msd)