Geger! Pulang Kerja Pemuda Blitar Dikagetkan Tangisan Bayi di Pinggir Hutan
loading...
A
A
A
BLITAR - Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di semak pinggir jalan kawasan hutan jati Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar Jawa Timur. Bayi itu diduga kuat sengaja dibuang oleh orang tuanya.
Melihat tali pusar yang belum terpotong, dimungkinkan belum lama dilahirkan.
“Saat ini posisi bayi berada di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar,” ujar Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono kepada wartawan Kamis (30/3/2023).
Penemuan bayi oleh Uji Pangestu (23) warga Desa Balerejo, Kecamatan Wlingi berlangsung pada Rabu (29/3/2023) jelang tengah malam, yakni sekitar pukul 22.30 Wib.
Saat penemuan itu saksi diketahui dalam perjalanan pulang dari bekerja di wilayah Kademangan. Begitu mendengar tangisan bayi, ia sontak menghentikan laju sepeda motornya.
Saksi turun dari kendaraan dan mencari asal suara. Di semak hutan yang tidak jauh dari tepi jalan, pandangannya berhenti pada sosok bayi yang telentang dengan kepala membujur ke arah timur.
Tubuh bayi terbungkus kain selimut warna biru muda. Diduga karena dingin, bayi laki-laki itu tak berhenti menangis. Di dekat bayi, saksi menemukan dot untuk minum susu, pampers, tisu basah dan sebungkus susu bubuk putih.
Kemudian juga dua potong baju yang masing-masing warna putih dan putih hijau.
Karena kaget bercampur panik, saksi memutuskan membawa bayi pulang ke rumahnya di Wlingi. “Di rumah, bayi tersebut sempat digendong oleh ibu saksi,” ungkap Udiyono.
Penemuan bayi itu lantas dilaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke kepolisian. Oleh petugas, bayi bernasib malang itu langsung dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Bayi dinyatakan sehat. Melihat tali pusar masih menempel namun sudah mulai kering, bayi diperkirakan belum lama dilahirkan. Menurut Udiyono, dalam kasus ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Polisi juga masih mendalami keterangan saksi, yakni yang mengaku sempat berpapasan dengan sepasang laki-laki dan perempuan yang berboncengan motor matik.
Dikatakan bahwa laki-laki itu berperawakan kurus dengan rambut bersemir merah serta tato seperti naga di tangan. Baju yang dikenakan warna hitam dipadu celana panjang dan sepatu warna senada.
Sedangkan perempuan yang dibonceng memakai pakaian dan celana warna merah. Rambut perempuan itu panjang terurai. Setelah papasan itu, tak selang lama saksi bertemu dengan bayi yang menangis.
“Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, termasuk memintai keterangan saksi-saksi,” pungkas Udiyono.
Melihat tali pusar yang belum terpotong, dimungkinkan belum lama dilahirkan.
“Saat ini posisi bayi berada di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar,” ujar Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono kepada wartawan Kamis (30/3/2023).
Penemuan bayi oleh Uji Pangestu (23) warga Desa Balerejo, Kecamatan Wlingi berlangsung pada Rabu (29/3/2023) jelang tengah malam, yakni sekitar pukul 22.30 Wib.
Saat penemuan itu saksi diketahui dalam perjalanan pulang dari bekerja di wilayah Kademangan. Begitu mendengar tangisan bayi, ia sontak menghentikan laju sepeda motornya.
Saksi turun dari kendaraan dan mencari asal suara. Di semak hutan yang tidak jauh dari tepi jalan, pandangannya berhenti pada sosok bayi yang telentang dengan kepala membujur ke arah timur.
Tubuh bayi terbungkus kain selimut warna biru muda. Diduga karena dingin, bayi laki-laki itu tak berhenti menangis. Di dekat bayi, saksi menemukan dot untuk minum susu, pampers, tisu basah dan sebungkus susu bubuk putih.
Kemudian juga dua potong baju yang masing-masing warna putih dan putih hijau.
Karena kaget bercampur panik, saksi memutuskan membawa bayi pulang ke rumahnya di Wlingi. “Di rumah, bayi tersebut sempat digendong oleh ibu saksi,” ungkap Udiyono.
Penemuan bayi itu lantas dilaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke kepolisian. Oleh petugas, bayi bernasib malang itu langsung dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Bayi dinyatakan sehat. Melihat tali pusar masih menempel namun sudah mulai kering, bayi diperkirakan belum lama dilahirkan. Menurut Udiyono, dalam kasus ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Polisi juga masih mendalami keterangan saksi, yakni yang mengaku sempat berpapasan dengan sepasang laki-laki dan perempuan yang berboncengan motor matik.
Dikatakan bahwa laki-laki itu berperawakan kurus dengan rambut bersemir merah serta tato seperti naga di tangan. Baju yang dikenakan warna hitam dipadu celana panjang dan sepatu warna senada.
Sedangkan perempuan yang dibonceng memakai pakaian dan celana warna merah. Rambut perempuan itu panjang terurai. Setelah papasan itu, tak selang lama saksi bertemu dengan bayi yang menangis.
“Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, termasuk memintai keterangan saksi-saksi,” pungkas Udiyono.
(shf)