Selama 6 Jam, Gunung Karangetang Terjadi 43 Gempa Guguran
loading...
A
A
A
SITARO - Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, masih berbahaya. Dilansir dari magma.vsi.esdm.go.id, Rabu (29/3/2023), sepanjang pukul 00.00-06.00 Wita terjadi sebanyak 43 kali gempa guguran.
Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia Prama Tatipang dalam lamporan tertulis, yang dilansir dari magma.vsi.esdm.go.id, menyebutkan, amplitudo 43 kali gempa guguran tersebut, mencapai 10-40 mm dan lama gempa 35-62 detik.
Selain itu juga terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 20 mm, S-P 0,47 detik dan lama gempa 10 detik. Serta, satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 40 mm, S-P 36 detik dan lama gempa 115 detik.
Hingga kini gunung dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, masih berstatus level III atau siaga. Masyarakat atau pendaki dilarang keras beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah utama, serta 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara, dan BPBD Kabupaten Sitaro. Serta, mewaspadai terjadinya banjir lahar dingin akibat hujan di kawasan puncak Gunung Karangetang.
Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia Prama Tatipang dalam lamporan tertulis, yang dilansir dari magma.vsi.esdm.go.id, menyebutkan, amplitudo 43 kali gempa guguran tersebut, mencapai 10-40 mm dan lama gempa 35-62 detik.
Selain itu juga terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 20 mm, S-P 0,47 detik dan lama gempa 10 detik. Serta, satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 40 mm, S-P 36 detik dan lama gempa 115 detik.
Baca Juga
Hingga kini gunung dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, masih berstatus level III atau siaga. Masyarakat atau pendaki dilarang keras beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah utama, serta 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara, dan BPBD Kabupaten Sitaro. Serta, mewaspadai terjadinya banjir lahar dingin akibat hujan di kawasan puncak Gunung Karangetang.
(eyt)