Jokowi Dukung Konsep Pembangunan Desa Lewat Sistem yang Dikembangkan Yayasan Kitong Bisa

Minggu, 26 Maret 2023 - 11:11 WIB
loading...
Jokowi Dukung Konsep...
Direktur Utama Yayasan Kitong Bisa Jouhannes Faidiban, BSc, MA, mempresentasikan sebuah inovasi proses perencanaan pembangunan lewat sebuah aplikasi yang dibesut oleh Yayasan Kitong Bisa. (Ist)
A A A
JAYAPURA - Direktur Utama Yayasan Kitong Bisa Jouhannes Faidiban, BSc, MA, mempresentasikan sebuah inovasi proses perencanaan pembangunan lewat sebuah aplikasi yang dibesut oleh Yayasan Kitong Bisa.

Adapun presentasi ini dilakukan di hadapan Presiden Joko Widodo, Selasa (21/3/2023) pada acara peresmian Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura, Papua.

Dalam paparannya, Johannes, yang akrab disapa Annes, juga menyampaikan dukungan dan kemitraan dengan beberapa perusahaan teknologi dan Kementerian Bappenas, mulai dari pengonsepan hingga saat dalam persiapan implementasi di seluruh Indonesia.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan ini Meteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauzyah, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwiasata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah Terluar Billy Mambrasar.

Dalam paparannya, Direktur Utama Yayasan Kitong Bisa Jouhannes Faidiban, yang akrab disapa Annes, mengungkapkan bahwa sistem digitalisasi penampungan dan penyaluran aspirasi tersebut akan membantu rencana pembangunan menjadi lebih tepat sasaran.

Dengan demikian, penggunaan anggaran dapat menjadi lebih efektif dan aspirasi masyarakat dapat didengarkan melalui kemudahan berkomunikasi dengan pemerintah pusat lewat sistem aplikasi ini.

"Digitalisasi Penampungan Aspirasi, Perencanaan dan Pembangunan Desa berupaya mengatasi kesenjangan komunikasi dalam merencanakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan, antara masyarakat hingga level desa, dengan Pemerintah Pusat," ucap Annes.

Digitalisasi tersebut dipadukan dengan pelatihan para Local Champion, yakni anak-anak muda di seluruh Indonesia yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam menyusun perencanaan dan inovasi pembangunaan dengan masyarakat di tingkat desa, mendampingi penganggaran hingga pencairan anggaran, dan merumuskan inovasi-inovasi pembangunan dalam program kerja untuk menyerap anggaran tersebut. Adapun Local Champion ini berada di bawah bimbingan Yayasan Kitong Bisa.

Dia mencontohkan di sektor pendidikan, ketiadaan sekolah dan infrastruktur pendukungnya membuat jumlah guru sedikit di suatu wilayah. Hal ini kemudian berimbas pada tidak meratanya akses pendidikan, yang bermuara pada Indeks Pembangunan Manusia yang rendah.

Berangkat dari tantangan ini, masyarakat membutuhkan sebuah sistem yang memfasilitasi mereka untuk dapat berkomunikasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal, dan Bappenas, untuk dapat menyampaikan aspirasi tersebut, lalu akan ditindaklanjuti.

Informasi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sistem digital dengan bimbingan Local Champion untuk menyampaikan aspirasi penambahan gedung bangunan sekolah, termasuk melakukan detail perencaanaan penganggaran dan eksekusi pembangunannya.

"Local champions kemudian akan menyampaikan aspirasi pembangunan sekolah setelah melakukan pembahasan bersama tokoh masyarakat, termasuk menetapkan lokasinya dan menghitung besaran anggaran yang dibutuhkan," sambungnya.

Saat ini, Yayasan Kitong Bisa, yang biasa juga dikenal masyarakat dengan Kitong Bisa Foundation (KBF), telah menggandeng Pemerintah Daerah serta beberapa NGO lokal dan internasional dalam menerapkan program Local Champion ini.

Yayasan Kitong Bisa menargetkan untuk melatih lebih dari 100.000 Local Champions untuk menjadi penggerak pembangunan kampung lewat digitalisasi perencanaan dan pembangunan desa ini.

Annes juga menambahkan bahwa Digitalisasi Perencanaan dan Pembangunan berbasis Local Champion ini bukan menggantikan Sistem Informasi Desa, ataupun mekanisme Musrembangdes, Musrembangda, dan KRISNA yang ada, akan tetapi akan saling melengkapi dan menguatkan. Digitalisasi ini memberikan kemampuan untuk masyarakat dapat berkomunikasi secara dua arah secara real time.

Bukan hanya itu saja, sistem ini pun bisa digunakan secara luring atau offline, sehingga memudahkan masyarakat yang sekiranya sedang mengalami gangguan jangkauan internet.

Yayasan Kitong Bisa berharap sistem ini bisa hadir di semua desa se-Indonesia. Terlebih saat ini, sistem ini pun sudah dikolaborasikan dengan Badan Pengembangan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gubernur Kalteng: Pembangunan...
Gubernur Kalteng: Pembangunan Gereja Maranatha Ditarget Selesai Tahun Ini
Berkat Program DMPA,...
Berkat Program DMPA, 2 Desa di Kutai Kartanegara Panen Hasil Kebun Berlimpah
Warga Harapan Baru Bekasi...
Warga Harapan Baru Bekasi Utara Resah Tower Dibangun di Atas Rumah
Mengenal Desa Selarong...
Mengenal Desa Selarong Markas Pasukan Pangeran Diponegoro yang Bikin Belanda Kewalahan
Dua Polisi Korban Pembacokan...
Dua Polisi Korban Pembacokan di Lanny Jaya Dievakuasi ke Jayapura
Agustiar-Edy Penuhi...
Agustiar-Edy Penuhi Kebutuhan Rakyat lewat Pemerataan Pembangunan
Ambulans Siaga Desa...
Ambulans Siaga Desa Digadaikan Kades, Pj Bupati Jombang Geram
Peduli Desa, Agustiar...
Peduli Desa, Agustiar Punya Program Nyata Wujudkan Kalteng Berkah dan Maju
Target Siap Desember,...
Target Siap Desember, Pembangunan Underpass Jalan HM Yamin Medan Sudah 81,7 Persen
Rekomendasi
Evaluasi Kebijakan Bukan...
Evaluasi Kebijakan Bukan Keniscayaan?
BPS: Neraca Dagang RI...
BPS: Neraca Dagang RI Surplus USD4,33 Miliar per Maret 2025
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Berita Terkini
Dedi Mulyadi Ingin Jalur...
Dedi Mulyadi Ingin Jalur KA Bandung-Ciwidey Direaktivasi, Warga Resah
38 menit yang lalu
Hari Kartini, Pramono...
Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pembuatan dan Perpanjang SIM untuk Wartawan Perempuan dan ASN
47 menit yang lalu
3 Warga Tewas Akibat...
3 Warga Tewas Akibat Banjir di Bandarlampung
1 jam yang lalu
Isyarat Pangeran Purbaya...
Isyarat Pangeran Purbaya Penggal 2 Dalang Pemberontakan di Kerajaan Mataram
2 jam yang lalu
8 Detik Rekam Mahasiswi...
8 Detik Rekam Mahasiswi Mandi Bikin Tamat Karier Azwindar Dokter PPDS UI
2 jam yang lalu
Tampang Muhammad Azwindar...
Tampang Muhammad Azwindar Eka Satria, Dokter PPDS UI yang Rekam Mahasiswi Mandi
3 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved