Sejarah dan Asal Muasal Nama Boyolali, Kabupaten Berjuluk New Zealand Van Java
loading...
A
A
A
BOYOLALI - Boyolali merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Letaknya berada sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta.
Mengutip informasi dari laman Pemerintah Kabupaten Boyolali, Sabtu (25/3/2023), secara administratif Boyolali memiliki beberapa batas wilayah. Berikut di antaranya:
-Sebelah utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang
-Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Sukoharjo
-Sebelah selatan : Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta
-Sebelah barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang
Pada julukannya, Boyolali dikenal dengan New Zealand Van Java atau Selandia Baru dari Jawa. Seperti negara New Zealand, Boyolali juga menjadi salah satu produsen susu dan pemasok daging sapi terbesar di Indonesia.
Dalam riwayatnya, penyematan nama Boyolali ini memiliki kisah yang cukup menarik. Bukan tentang buaya karena namanya “boyo”, konon nama wilayah ini diambil dari cerita perjalanan Kyai Ageng Pandanarang.
Baca juga: Dibangun di Tengah Kecamuk Perang Diponegoro, Masjid Damarjati Salatiga Jadi Persinggahan Musafir
Asal Muasal Nama Boyolali (H2)
Pada versi populer yang banyak dipercaya, asal muasal nama Boyolali ini memiliki hubungan dengan kisah Kyai Ageng Pandanarang.
Suatu ketika, Kyai Ageng Pandanarang melakukan perjalanan ke Gunung Jabalakat di Tembayat. Bukan tanpa alasan, dia diutus oleh Sunan Kalijaga untuk syiar agama Islam.
Tak seorang diri, Kyai Ageng pergi bersama istri dan anaknya. Pada perjalanannya, dia banyak melewati hambatan. Bahkan, karena berjalan terlalu jauh, anak dan istrinya tertinggal di belakang.
Sambil menunggu istri dan anaknya yang tertinggal, Kyai Ageng Pandanaran beristirahat. Dia singgah di sebuah batu besar yang berada di tengah sungai.
Saat istirahat, dia berucap “Bayawis Lali Wong Iki” yang berarti “Sudah lupakah orang ini” dalam bahasa Indonesia. Saat Nyai Ageng sampai, dia juga berucap “kyai, baya wis lali, teka ninggal bae” yang memiliki arti “kyai, kelihatannya lupa ya sampai meninggalkan”.
Berdasarkan ucapan-ucapan tersebut, kemudian daerah itu mulai dikenal dengan nama Boyolali.
Lihat Juga: Protes Pembatasan Kuota Serapan oleh Industri, Peternak Sapi di Boyolali Demo Mandi Susu
Mengutip informasi dari laman Pemerintah Kabupaten Boyolali, Sabtu (25/3/2023), secara administratif Boyolali memiliki beberapa batas wilayah. Berikut di antaranya:
-Sebelah utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang
-Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Sukoharjo
-Sebelah selatan : Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta
-Sebelah barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang
Pada julukannya, Boyolali dikenal dengan New Zealand Van Java atau Selandia Baru dari Jawa. Seperti negara New Zealand, Boyolali juga menjadi salah satu produsen susu dan pemasok daging sapi terbesar di Indonesia.
Dalam riwayatnya, penyematan nama Boyolali ini memiliki kisah yang cukup menarik. Bukan tentang buaya karena namanya “boyo”, konon nama wilayah ini diambil dari cerita perjalanan Kyai Ageng Pandanarang.
Baca juga: Dibangun di Tengah Kecamuk Perang Diponegoro, Masjid Damarjati Salatiga Jadi Persinggahan Musafir
Asal Muasal Nama Boyolali (H2)
Pada versi populer yang banyak dipercaya, asal muasal nama Boyolali ini memiliki hubungan dengan kisah Kyai Ageng Pandanarang.
Suatu ketika, Kyai Ageng Pandanarang melakukan perjalanan ke Gunung Jabalakat di Tembayat. Bukan tanpa alasan, dia diutus oleh Sunan Kalijaga untuk syiar agama Islam.
Tak seorang diri, Kyai Ageng pergi bersama istri dan anaknya. Pada perjalanannya, dia banyak melewati hambatan. Bahkan, karena berjalan terlalu jauh, anak dan istrinya tertinggal di belakang.
Sambil menunggu istri dan anaknya yang tertinggal, Kyai Ageng Pandanaran beristirahat. Dia singgah di sebuah batu besar yang berada di tengah sungai.
Saat istirahat, dia berucap “Bayawis Lali Wong Iki” yang berarti “Sudah lupakah orang ini” dalam bahasa Indonesia. Saat Nyai Ageng sampai, dia juga berucap “kyai, baya wis lali, teka ninggal bae” yang memiliki arti “kyai, kelihatannya lupa ya sampai meninggalkan”.
Berdasarkan ucapan-ucapan tersebut, kemudian daerah itu mulai dikenal dengan nama Boyolali.
Lihat Juga: Protes Pembatasan Kuota Serapan oleh Industri, Peternak Sapi di Boyolali Demo Mandi Susu
(msd)