Lawan Budaya Asing, PMN Gelar Seni Lengser dan Jaipong di Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) menggelar kegiatan Penampilan Kreasi Seni Lengser dan Jaipong di Desa Sukamulya, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Kegiatan tersebut untuk menumbuhkan kecintaan kepada budaya Nusantara.
Koordinator PMN Jabar Marsus Albar menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya mereka untuk merangkul generasi muda agar tetap peduli terhadap seni dan budaya nusantara, khususnya yang ada di Jabar.
"Kami mengajak para generasi muda melalui karang taruna Desa Sukamulya untuk terus melestarikan dan mencintai seni budaya khas Jawa Barat," katanya, Senin (20/3/2023).
Apalagi seiring dengan pesatnya teknologi informasi membuat perhatian para pemuda terhadap seni budaya asli milik Indonesia mulai tenggelam. Selain itu, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Jawa Barat berada di urutan ke 20 dari 34 provinsi di Indonesia tahun 2019.
Marsus mengakui, pemuda melekat dengan teknologi dan penggunaan gawai. Hal tersebut tentu ada dampak positifnya.
”Tetapi kami mengajak para pemuda untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dengan ikut serta terlibat dalam mendorong eksistensi seni budaya sebagai identitas bangsa Indonesia," lanjutnya.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong minat dan ketertarikan pemuda pada kesenian khas Jawa Barat. Utamanya dalam meningkatkan kembali IPP Jawa Barat yang kian merosot.
"IPP Jawa Barat yang rendah menjadi pelecut kami untuk terus melakukan program-program pemberdayaan kepada para pemuda. Seperti pemberian edukasi dan literasi melalui kegiatan seminar maupun pentas seni seperti ini," ungkapnya.
Ketua Karang Taruna Desa Sukamulya, Evi Indriani mengatakan banyak persoalan yang dihadapi pemuda di Jawa Barat. Misalnya angka putus sekolah, angka harapan hidup, dan angka partisipasi pemuda dalam pembangunan.
Untuk itu, dia berkomitmen untuk mendukung setia program kepemudaan yang lebih baik. "Semoga dengan kehadiran PMN di Jawa Barat bisa makin menjawab tantangan yang ada dengan program yang makin baik dan inovatif," ujarnya.
Koordinator PMN Jabar Marsus Albar menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya mereka untuk merangkul generasi muda agar tetap peduli terhadap seni dan budaya nusantara, khususnya yang ada di Jabar.
"Kami mengajak para generasi muda melalui karang taruna Desa Sukamulya untuk terus melestarikan dan mencintai seni budaya khas Jawa Barat," katanya, Senin (20/3/2023).
Apalagi seiring dengan pesatnya teknologi informasi membuat perhatian para pemuda terhadap seni budaya asli milik Indonesia mulai tenggelam. Selain itu, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Jawa Barat berada di urutan ke 20 dari 34 provinsi di Indonesia tahun 2019.
Marsus mengakui, pemuda melekat dengan teknologi dan penggunaan gawai. Hal tersebut tentu ada dampak positifnya.
”Tetapi kami mengajak para pemuda untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dengan ikut serta terlibat dalam mendorong eksistensi seni budaya sebagai identitas bangsa Indonesia," lanjutnya.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong minat dan ketertarikan pemuda pada kesenian khas Jawa Barat. Utamanya dalam meningkatkan kembali IPP Jawa Barat yang kian merosot.
"IPP Jawa Barat yang rendah menjadi pelecut kami untuk terus melakukan program-program pemberdayaan kepada para pemuda. Seperti pemberian edukasi dan literasi melalui kegiatan seminar maupun pentas seni seperti ini," ungkapnya.
Ketua Karang Taruna Desa Sukamulya, Evi Indriani mengatakan banyak persoalan yang dihadapi pemuda di Jawa Barat. Misalnya angka putus sekolah, angka harapan hidup, dan angka partisipasi pemuda dalam pembangunan.
Untuk itu, dia berkomitmen untuk mendukung setia program kepemudaan yang lebih baik. "Semoga dengan kehadiran PMN di Jawa Barat bisa makin menjawab tantangan yang ada dengan program yang makin baik dan inovatif," ujarnya.
(poe)