Keren! Ini Abdullah Mudzakir Pemuda Desa dari Semarang yang Temukan Bug pada Google

SEMARANG - Dari sebuah desa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Abdullah Mudzakir seorang pemuda berusia 18 tahun mampu mengguncang dunia. Pemuda dari Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat tersebut, mampu menemukan titik kelemahan Google.



Kemampuannya di bidang teknologi informasi, membuat Abdullah Mudzakir mampu menutak-atik berbagai sistem keamanan. Bahkan, diusianya yang masih belia dan di balik senyumnya yang polos, dia sudah disebut hacker.



Tetapi jangan melihatnya dari sisi negatif saja. Melalui keahliannya membaca sistem keamanan di bidang teknologi informasi, Abdullah Mudzakir mampu membaca adanya bug atau kecacatan dalam sistem yang dimiliki Google.



Celah keamanan itu, dapat diretas oleh Abdullah Mudzakir, dan langsung diberitahukannya kepada Google, dengan harapan agar segera diperbaiki. Kemampuannya meretas sistem keamanan raksasa perusahaan tekhnologi digital tersebut, membuat namanya langsung melambung di kalangan hacker.

Abdullah Mudzakir tidak menjadikan kemampuannya membaca celah keamanan pada sistem Google tersebut, untuk melakukan aksi kejahatan. Dia dengan penuh tanggungjawab menyampaikannya kepada Google.



Laporan ke Google juga bukan hal mudah, karena empat kali laporan yang disampaikannya tidak langsung dipercaya. "Laporan ke lima baru dipercaya, itupun harus menjelaskan lebih dahulu, baru Google mempercayainya," tuturnya.

Kemampuannya dalam dunia keamanan siber bukan datang tiba-tiba. Abdullah awalnya menyukai game, dan mencoba memanfaatkan laptop yang ada di rumah. Namun karena laptopnya sudah tidak memiliki kemampuan, akhirnya dibongkar.



Tidak puas dengan dunia program komputer, dia beralih mencari tantangan dengan membongkar jaringan internet. Dari dunia programer dan jaringan, Abdullah Mudzakir mengembangkan kemampuannya di sistem keamanan siber.

"Awalnya belajar otodidak untuk sistem keamanan siber. Setelah itu gabung dengan komunitas, yakni Komunitas Salatiga. Dari komunitas tersebut, saya mendapatkan mentor, yang kini menjadi rekan kerja," ungkapnya.



Setiap hari dia selalu mencoba hal-hal baru untuk menemukan celah sistem keamanan siber. Dari situ, Abdullah Mudzakir akhirnya banyak menerima pekerjaan lepas, untuk mencari celah keamanan siber. "Biasanya dikerjakan sepulang sekolah. Bisa 3-5 jam sehari. Banyak perusahaan luar negeri yang kerja sama," tuturnya.

Berkat kemampuannya menemukan bug pada sistem keamanan Google, Abdullah Mudzakir mendapatkan apresiasi luar biasa dari perusahaan Google. Dia mendapatkan Card Google Bug Gunter, dan uang sebesar 5.000 dollar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp75 juta.



Pemuda kelahiran Semarang, 10 April 2004 tersebut, kini masih duduk di bangku kelas 12 SMK Negeri 8 Kota Semarang, dengan mengambil jurusan rekayasa perangkat lunak. Rencananya, selepas sekolah, pemuda yang jago mengaji tersebut ingin berkuliah di jurusan teknologi informasi.

Prestasi Abdullah Mudzakir membuat bangga orang tuanya. Ayah Abdullah Mudzakir, Ali Bakhri mengaku, mendukung kegiatan yang dilakukan anaknya. "Dia kalau sudah di depan komputer bisa sampai jam tiga pagi. Yang penting dia tetap menjadi anak baik, dan tidak lupa bersekolah," ungkapnya.