Pria Tulungagung Koleksi Tali Pocong Orang Meninggal Selasa Kliwon, Patahkan Mitos Kesaktian

Rabu, 01 Maret 2023 - 08:55 WIB
loading...
Pria Tulungagung Koleksi Tali Pocong Orang Meninggal Selasa Kliwon, Patahkan Mitos Kesaktian
Sutarji, warga Desa Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung mengoleksi tali pocong orang meninggal Selasa Kliwon.
A A A
TULUNGAGUNG - Seorang pria dari Tulungagung mengoleksi tali pocong jenazah yang meninggal di Selasa Kliwon, berdasarkan kalender Jawa. Konon dari mitos dan cerita turun-temurun seseorang yang berhasil mengambil tali pocong orang yang meninggal dunia pada Selasa Kliwon, akan sakti.

Sutarji, pria koleksi tali pocong mengakui, ada belasan tali pocong yang dikoleksinya diambil dari orang yang meninggal dunia, pada Selasa Kliwon. Tetapi ia mendapatkan tali pocong itu bukan mencuri, melainkan meminta langsung dari keluarga ahli waris jenazah.

"Saya ambil, tapi saya harus seizin keluarganya kalau nggak boleh, ya nggak tak ambil. Tali pocong ini dapat dari orang-orang sini. ucap Sutarji, ditemui di rumahnya di Dusun Jeding Kulon RT 1 RW 1 Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.

Baca juga: 39 Lapas dan Rutan di Jatim Lakukan Perekaman e-KTP Sambut Pemilu 2024

Menurut Sutarji, ia telah 10 tahun lebih mengoleksi sejumlah tali pocong itu. Pria berusia 62 tahun ini terobsesi untuk membuktikan mitos bahwa orang yang mengoleksi tali pocong jenazah yang meninggal Selasa Kliwon akan sakti.

"Ini khusus yang meninggal Selasa kliwon, kan mitosnya yang meninggal Selasa kliwon itu tali pocongnya dicari karena bisa nambah kesaktian," tuturnya.

Pria Tulungagung Koleksi Tali Pocong Orang Meninggal Selasa Kliwon, Patahkan Mitos Kesaktian

Koleksi tali pocong pria Desa Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung. Foto/Avirista M

Dirinya ingin meluruskan stigma di masyarakat akan kesaktian pemilik tali pocong orang yang meninggal pada Selasa Kliwon, yang ternyata tak terbukti kebenarannya.

Biasanya menurut kepercayaan orang Jawa, orang yang meninggal pada Selasa Kliwon kuburannya harus dijaga selama 40 hari. Tujuannya agar tali pocong itu tidak dicuri oleh orang-orang tak bertanggungjawab yang ingin memiliki kekuatan mistis.

"Saya selalu tekankan jangan percaya begituan, percaya cuma sama Allah saja. Tali pocong juga nggak ada fungsinya, percaya Gusti Allah. Ingin mematahkan stigma, mati itu wajib sudah pasti semua orang mati. Kalau ada barang gaman (tali pocong) buat hilang. Itu khayal," paparnya.

Mitos itu pun terbantahkan oleh Sutarji, mengingat ia juga pernah mengalami kecelakaan dan menjalani jahitan di jari kelingkingnya. "Kalau tali pocong itu membuat orang sakti, ya saya jatuh nggak apa-apa, ini jari harus dijahit, artinya ya nggak sakti, percaya cuma sama Allah saja," tandasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1551 seconds (0.1#10.140)